Sentilan-sentilun Ala U.J (Ustadz Jamhuri)
Kenapa Surat al-Kahfi Bisa Melindungi Kita Dari Dajjal?
"Ustafz, dalam hadist disebutkan bhw barangsiapa membaca surat
al-Kahfi di hari Jumat maka dia akan dilindungi dari fitnah Dajjal.
Saya mau tanya.. Kenapa surat al Kahfi bisa melindungi kita dari Dajjal?
Padahal di surat al Kahfi tdk disebut kata2 Dajjal ? " Tanya jamaah
dlm suatu kajian Tafsir Bulanan
"Kenapa? Langsung saya jawab ya? Soalnya waktunya udah sempit.
Pertama, Ya karena hadist nabi yg menjelaskan itu.
Kedua. Karena fitnah Dajjal itu bentuknya mirip sekali dgn fitnah-fitnah yg terdapat dalam surat itu.
Ketiga, alquran itu kitab yg relevan dan solutif. Artinya, meskipun
kata dajjal itu tdk disebutkan tapi akan selalu relevan dan menjadi
solusi di masa kapanpun. Itulah sebabnya banyak kisah-kisah dalam
alquran menggunakan "fiil mudhori' (present continius tense) yg
menyimpan pesan bhw kejadian yg lalu -esensi dan substansinya-akan tetap
terulang di masa sekarang atau masa yg akan datang. Begitu juga
solusinya, hanya ada dalam alquran. Saat kita gunakan petunjuk
alquran.. maka dpt dipastikan kita akan keluar dari setiap problema"
jelas ustadz
"Ustad... maaf.. Masih abstrak kok keterangannya
ust? Bisa gak dijelaskan bentuk2 fitnah yg terdapat dlm surat alKahf?".
Tanya jamaah penasaran
"Begini.. Dalam surat alKahfi itu ada 4
kisah. Ingat ya tadi.. bahwa meskipun kisah2 itu terjadi pd masa
lalu.. tapi ia tetap relevan krn rahasia "fi'il mudhore" ya?
Nah 4 kisah itu adalah , pertama kisah Ashabul Kahfi, kedua kisah Org
yg memiliki dua kebun. Ketiga kisah Nabi Musa dan Khidr as. dan Keempat
kisah Dzulqornain.
Nah.. dalan kisah2 inilah tersimpan 4
fitnah yg mirip sama dg yg akan ditimbulkan oleh Dajjal nanti. Dalam
kisah Ashabul Kahfi diceritakan ttg FITNAH AD DIIN (FITNAH AGAMA)
dimana pemuda2 alKahfi yg teguh dlm beragama disweeping dan dicari-cari
bahkan dikriminalisasi oleh penguasa. Cuma hanya krn teguh dlm beragama
saja, mereka akan ditangkap hingga mereka menyelmatkan diri ke luar
negeri....eh salah... ke dalan gua.
Lalu, dalan kisah seorang
yg memiliki dua kebun (shohibul jannatain.. bukan shohibul iman ya..?
Kalo dlm quran disebut "li ahadihima jannatain") terdapat fitnah harta
(FITNAH AL-MAAL) krn org ini mempunyai kekayaan kebun (harta) yg
melimpah hingga berkata "Saya yakin hari kiamat itu ndak ada.. ndak akan
terjadi" (bahasa quran nya: "wa maa azhunus sa'ata qoimatan"). Ujian di
zaman Dajjal adalah :Karena rayuan harta, seseorg sampe rela pidato..
eh.. bicara.. "Hari kiamat gak ada".Bukankah menafikan 1 rukun iman
berakibat fatal?
Ketiga, dalam kisah Musa as dan khidr as
terdapat FITNAH ILMu. Musa as pernah terbersit di hatinya
"Ah..rasa2nya.. di negeri ini cuma aku yg paling pinter dan hebat dlm
ilmu.. " hingga Allah menegurnya. "(musa!..) Disana ada hamba dari
hamba2Ku yg Ku beri dari sisiKu ilmu (yg lebih) " (bhs qurannya: :abdun
min ibadina.... wa allamnahu min ladunna ilma)
Nah.. fitnah ilmu di
akhir zaman, adalah lahirnya org2 yg berani berfatwa pdhal ilmunya gak
ada shg sesat dan menyesatkan.. berfatwa melawan kitab2 dan pendapat
ulama yg sdh mu'tabaroh... atau memahami agama dg dangkal, lalu bom sana
bom sini.. ceteknya se cetek sumbu bomnya.. he.. he..
Keempat, dalam kisah Zulkarnaen terdapat fitnah kekuasaan (FITNAH
AL-SULTHOH) dimana saat itu semua rakyat merasa jika didatangi penguasa
dan memasuki sebuah negeri maka mrk selalu akan terancam. Hingga saat
Zulkarnaen sbg penguasa barat dan timur datang ke sebuah negeri, maka
rakyat itu merasa terancam.. Lalu Zulkatnaen sbg raja muslim yg adil
berkata.. bahwa ia hanya akan menyiksa kepada org yg zhalam saja. (wa
amma man zholama fa saufa uafzdibuhu adzaban nukro.. ")
Fitnah
Kekuasaan di akhir zaman adalah negara2 kuat datang ke negara2 miskin
menjajah..mengancam pemimpin dan rakyatnya dan mengeruk kekayaan negeri2
yg didatangimya". Jelas ustafz panjang lebar
"Kok.. spt nya fitnah2 itu sdh ada ust? " jamaah lain menimpali
"He.. he.. Makanya utk jaga2 dari fitnah itu, nabi saw nyuruh kita baca
surat al Kahfi tiap malam atau hari Jumat, jangan lupa ye? " Ustadz
menimpali
"Oh iye..kebetulan nih pak ustadz.. malam ini malam jumat... " jamaah lain menimpali
"Tapi= Kata ustad tadi, solusinya juga ada dalam quran,?bisa disebutkan Ustad?" Pinta jamaah lain
(Tiba2 terdengar azan isya)
"Maaf.. berhubung sdh adzan isya.. Maka pengajian kali ini kita tutup
dulu dan kita lanjutkan bulam depan ya? " ustadz mengakhiri talimnya
"Jgn lupa mlm ini malam jumat.. dan besok hari jumat" Tambah Ustadz mengingatkan lagi..
"Malam jumat ada yg sunnah ye ustdz? ehm.. ehm? " Jamaah sambil senyum
"Iye.... sunah baca al Kahfi...!!!! Subhanakallahumma wa bihamdik..... Wassalamulaikum wr wb.. " Ustadz menutup pengajiannya.
Selasa, 22 Agustus 2017
Senin, 21 Agustus 2017
DI MAKKAH BICARA PUN DIGANJAR CASH, HATI-HATI
Banyaknya jamaah haji yg agak manja, membuat dokter petugas haji
mengeluhkan jamaah haji yang sebentar-bentar minta obat. Keluhan itu
disampaikan dalam rapat evaluasi petugas.
Sebagai "Amirul Hajj", saya ikut prihatin, khawatir ketersediaan obat akan minim sebelum hari puncak ibadah haji tiba, padahal puncak ibadah haji masih panjang.
Lalu saya bilang, "Para petugas/ muthowwif harus memberi pemahaman, bahwa kita jangan menggantungkan kesehatan kita pd obat, krn dlm tubuh kita juga ada obat"
Usai rapat, malamnya sy mengalami sakit yg belum pernah sy alami begitu sangat sakit sekali. Saya mencoba bertahan. Saya tdk mau minum obat. Blm pernah sakit dahsyat ini sy alami sebelumnya. Tapi rasa sakit semakin menjadi-jadi. Akhirnya sy we-a ke dokter petugas haji. "dok, punya obat sakit gigi tdk?". Beliau menjawab "ada". Tapi masih itikaf di masjid. Sy sendiri -saking begitu sakitnya di rahang dan sekitar, tdk berlama-lama di masjidil haram. Usai shalat subuh dan shalat jenazah langsung menuju apotik utk beli obat, krn sdh tdk tahan.
Penjual di apotik menyarankan obat diminum setelah makan. Sy langsung menuju restorant hotel, namun restoran msh blm buka krn masih terlalu pagi. Shg sy blm bisa minum obat.
Sy ke kamar menggerutu betapa baru kali ini sakitnya tak bs diajak kompromi. Sy oleskan gigi dgn odol herbal yg katanya bs obati sakit gigi. Tapi malah terasa sakit.
Sy pun berwudhu sambil muhasabah.. Ya.. Saya ingat bhw semalam dlm rapat itu seakan berpesan secara tersirat. "Kita jgn tergantung pd obat agar obat tdk cepat habis". Sy sadar telah melakukan kesalahan, krn tdk semua org bisa sembuh kecuali hrs ditangani dg obat, meskipun diyakini ALLAH lah yg menyembuhkan dan menyehatkan. Disini sy menelan ludah sendiri. Disini sy menganjurkan utk tdk tergantung pd obat, namun pagi itu sy justru sangat membutuhkan cepat dpt obat.
Sy beristighfar membaca doa nabi Yunus "laa ilaha illa anta inni kuntu minafz dzalimin". Juga doa nabi Adam as, "Robbana zholamna anfusana wa illam tahgfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khosirin"
Dokter pun dtg ke kamar hotel sy memberi obat, sy minum, juga minum obat yg ku beli dari apotik. Tidak cukup sampai situ, tumben-tumbennya sy pun we-a istri di Tanah Air mohon didoakan supaya sgr disehatkan.
Siang bakda zhuhur rasa sakit pun turun....alhamdulillah hingga status ini ditulis, rasa sakit pun terus berkurang, pd sore dan malam hari bahkan bisa makan 2 kali dg lahap krn menemani tamu makan yg datang berbeda waktu.
Saat itu hati kecil berbisik pada ku, "Hei jamhuri, kamu jgn ngomong sembarangan, tdk semua org sama dg mu. Disana ada org yg sepuh, lemah, selalu hrs kontrol rutin. Bukankah engkau skrg pun membutuhkan obat. ?"
Subhanallah. Makkah memang selalu mengajarkan manusia akan arti kehidupan
Makkah 19 Agust 2017
Sebagai "Amirul Hajj", saya ikut prihatin, khawatir ketersediaan obat akan minim sebelum hari puncak ibadah haji tiba, padahal puncak ibadah haji masih panjang.
Lalu saya bilang, "Para petugas/ muthowwif harus memberi pemahaman, bahwa kita jangan menggantungkan kesehatan kita pd obat, krn dlm tubuh kita juga ada obat"
Usai rapat, malamnya sy mengalami sakit yg belum pernah sy alami begitu sangat sakit sekali. Saya mencoba bertahan. Saya tdk mau minum obat. Blm pernah sakit dahsyat ini sy alami sebelumnya. Tapi rasa sakit semakin menjadi-jadi. Akhirnya sy we-a ke dokter petugas haji. "dok, punya obat sakit gigi tdk?". Beliau menjawab "ada". Tapi masih itikaf di masjid. Sy sendiri -saking begitu sakitnya di rahang dan sekitar, tdk berlama-lama di masjidil haram. Usai shalat subuh dan shalat jenazah langsung menuju apotik utk beli obat, krn sdh tdk tahan.
Penjual di apotik menyarankan obat diminum setelah makan. Sy langsung menuju restorant hotel, namun restoran msh blm buka krn masih terlalu pagi. Shg sy blm bisa minum obat.
Sy ke kamar menggerutu betapa baru kali ini sakitnya tak bs diajak kompromi. Sy oleskan gigi dgn odol herbal yg katanya bs obati sakit gigi. Tapi malah terasa sakit.
Sy pun berwudhu sambil muhasabah.. Ya.. Saya ingat bhw semalam dlm rapat itu seakan berpesan secara tersirat. "Kita jgn tergantung pd obat agar obat tdk cepat habis". Sy sadar telah melakukan kesalahan, krn tdk semua org bisa sembuh kecuali hrs ditangani dg obat, meskipun diyakini ALLAH lah yg menyembuhkan dan menyehatkan. Disini sy menelan ludah sendiri. Disini sy menganjurkan utk tdk tergantung pd obat, namun pagi itu sy justru sangat membutuhkan cepat dpt obat.
Sy beristighfar membaca doa nabi Yunus "laa ilaha illa anta inni kuntu minafz dzalimin". Juga doa nabi Adam as, "Robbana zholamna anfusana wa illam tahgfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khosirin"
Dokter pun dtg ke kamar hotel sy memberi obat, sy minum, juga minum obat yg ku beli dari apotik. Tidak cukup sampai situ, tumben-tumbennya sy pun we-a istri di Tanah Air mohon didoakan supaya sgr disehatkan.
Siang bakda zhuhur rasa sakit pun turun....alhamdulillah hingga status ini ditulis, rasa sakit pun terus berkurang, pd sore dan malam hari bahkan bisa makan 2 kali dg lahap krn menemani tamu makan yg datang berbeda waktu.
Saat itu hati kecil berbisik pada ku, "Hei jamhuri, kamu jgn ngomong sembarangan, tdk semua org sama dg mu. Disana ada org yg sepuh, lemah, selalu hrs kontrol rutin. Bukankah engkau skrg pun membutuhkan obat. ?"
Subhanallah. Makkah memang selalu mengajarkan manusia akan arti kehidupan
Makkah 19 Agust 2017
Langganan:
Postingan (Atom)