Sabtu, 05 Desember 2020

EMAK-KU YANG MENGAJARIKU BUKU INI

Saya bangga punya Emak yang terus mengajariku tiap malam buku ini. Dulu kami menyebutnya buku "TURUTAN". Entah mengapa dinamai seperti itu. Padahal tulisan di covernya "Juz Amma, 'Ala at-Thoriqoh al Baghdadiyah", yg setelah besar saya baru tahu artinya adalah "Juz Amma Metode Baghdad".

Saat kecil, saya melihat teman-teman mengaji di rumah pengajian seorang ustazah. Hampir semua anak2 tetangga sebaya saya mengaji di sana. Banyak muridnya, karena selain ngaji juga diajari lagu dan tari, sehingga menarik buat anak-anak. Saya sempat mermohon pada Emak saya agar didaftarkan di pengajian ustazah tersebut. Tapi Emak saya berkata "Sudah, disini saja belajar sama Emak, di sana kita harus bayaran". Emak saya tukang jahit di pasar, menerima tambalan baju atau celana orang di pasar. Saya hanya cuma bisa mengeluarkan air mata permohonan saya ditolak.
Saya ngaji di hadapan Emak, Emak mengajariku sambil melakukan pekerjaan jahitannya. Kadang pasang kancing, atau memutus jahitan2 pakaian yg akan diperbersar sesuai keinginan pelanggannya.
Habis ngaji, saya pergi ke pengajian ustazah. Tp hanya bisa berdiri melihat dari luar jendela berkawat krn saya bukan murid resmi. Sy lihat di sana diajari kitab Babul.Minan yaitu kitab bertuliskan Arab melayu tentang rukun Islam. Esoknya saya minta Emak sy mengajariku kitab yg sama. Sehingga, setelah ngaji TURUTAN lalu dlanjut dg BABUL MINAN.
Alhamdulillah dg bekal diajari kitab bertulis arab melayu itu, saya bisa berkomunikasi kepada Emak saya melalui surat yg saya tulis dengan bahasa Arab Melayu, saat saya kuliah.di Makkah Arab Saudi. Karena Emak saya tidak bisa membaca tulisan latin dari kecil hingga wafatnya. Tapi kalau membaca buku yg bertuliskan Arab melayu, beliau bisa membacanya. Seperti kitab "Perukunan Melayu" berisi amalan dan doa2 harian.
Ketika tamat ngaji TURUTAN, saya meminta Emak saya agar mengdakan selamatan dengan nasi kuning. Karena itulah yg saya lihat di pengajian ustazah tempat teman2 saya mengaji. Emak pun mengabulkan.. Saya angkut sendiri nasi kuning yg diletakkan baskom besar ke musholla untuk didoakan.
Kini, setiap kali aku membaca Al-Quran, aku selalu ingat Emak ku. Dalam hati kecil ku memdoakan " Ya Allah, semoga setiap huruf dari Quran yg kubaca, pahalanya terkirim buat almarhumah Emak-ku. Aamiin"

1 komentar:

Wahyudin mengatakan...

Alloh Hu Akhebar
Masyaa Alloh
Laa haulaa walaa quwwata illaa billahil'aliyyil'adzhiiim