Kamis, 07 Februari 2008

Menjadi Mu’min Yang Kuat

Mu’min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mu’min yang lemah. Pada setiap mereka ada kebaikan. Jika terkena musibah maka janganlah berkata, “andaikata begini maka begini” , tapi katakanlah “Allah telah mentakdirkan dan melakukan apa yang dikehendakiNya” karena “andaikata’ itu akan membuka amal syaitan” (HR: Muslim & Ahmad)

Hadits di atas menjelaskan bahwa Allah lebih menyukai orang mu’min yang kuat daripada orang mu’min yang lemah. Arti kuat disini luas, kuat jasamani dan kuat rohani, kuat ilmu dan kuat ekonomi, kuat prinsip dan kuat sarana, serta kuat-kuat positif lainnya.
Rasulullah saw sendiri pernah membanting seorang sahabat yang bertubuh besar saat latihan gulat. Beliau juga pernah “membayar” kekalahan balap larinya dengan Aisyah. Sehingga scor balap lari antara beliau dan Aisyah menjadi draw.
Jika kita membaca sejarah Rasulullah saw, maka kita tidak pernah menemukan catatan sejarah yang menceritakan Rasulullah saw jatuh sakit kecuali saat-saat menjelang kematian. Saat itu beberapa hari menjelang dipanggil Allah, beliau tidak bisa mengimami sholat di masjid sehingga beliau memerintahkan Abu Bakar untuk menggantkan beliau sebagai imam. Artinya, selain saat kematiannya, fisik Rasulullah saw sehat selalu. Dengan kesehatan yang dimiliki tubuh, Rasulullah saw dapat optimal bekerja dan berdakwah sekaligus. Karena itulah, Allah lebih mencintai orang mu’min yang kuat dan sehat. Karena ia dapat melakukan tugas-tugas penting lebih banyak dibanding mu’min yang lemah dan sakit-sakitan.
Bagaimana kiat agar kita menjadi muslim yang kuat dan tangguh?
Pertama, selalu mengikhlaskan segala amal hanya karena Allah. Sebab, hanya dengan ikhlas, pekerjaan sebesar dan seberat apapun akan terasa ringan. Niat yang ikhlas akan memberi energi dalam tubuh. Lihat saja ibadah puasa. Niat telah memberikan energi sehingga seseorang kuat berpuasa. Jika niat ikhlas ini kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari maka akan memberi energi dahsyat bagi kekuatan tubuh.
Kedua, memperbanyak istighfar. Lho, kok istighfar bisa membuat tubuh kuat? Perhatikan firman Allah SWT yang artinya: “Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS. Hud; 52). Banyak ulama dan dokter merekomendasikan, bahwa untuk menjaga kesehatan, seorang muslim hendaknya memperbanyak bacaan istighfar.
Ketiga, Meninggalkan segala kemaksiatan. Karena kemaksiatan yang kita lakukan akan mempengaruhi pikiran kita. Seseorang yang telah melakukan perbuatan dosa, terlebih dosa besar, maka akan menjadi pikirannya. Pikiran tidak enak ini akan menggerogoti energi-energi positif dalam tubuh. Rasa gelisah (al-hamm) akan membuat tubuh menjadi lemah. Pernah beberapa orang berdebat tentang makhluk apa yang dahsyat? Ada yang berkata, makhluk terdahsyat adalah gunung karena dia kokoh. Namun ini dibantah. Makhluk yang terdahsyat adalah besi karena besi dapat meruntuhkan gunung. Namun besipun dibantah. Makhluk terdahsyat adalah api, karena api dapat melelehkan besi. Namun itu disanggah lagi dengan air. Karena air dapat mematikan api. Air pun dibantah dengan angin, karena angin dapat menguapkan dan membawa gumpalan air seperti awan di atas. Angin pun dibantah oleh manusia, karena manusia dapat berlindung dari tiupan angin. Namun, manusia pun dibantah oleh tidur, karena dengan tidur manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi, tidurpun disanggah oleh al-Hamm (perasaan gelisah), karena seseorang tidak bisa tidur jika perasaan selalu gelisah. Jadi, makhluk yang terdahsyat di jagad ini adalah al-hamm (rasa gelisah). Oleh karena itu, Nabi saw mengajarkan kepada kita untuk membaca doa yang berisi berlindung dari sifat rasa gelisah dan bersedih (Allahumma inni a’udzu bika minal hammi wal hazan).
Keempat, melakukan pola hidup sehat; seperti bangun pagi, makan dan minum yang halal dan thayib serta tidak berlebih-lebihan. Tentang bangun pagi, Rasulullah saw bersabda, “Tidur pagi akan mewariskan kefakiran”.
Tentang makan dan minum yang halal dan thayib, Allah SWT berfirman yang artinya, “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang terdapat di bumi” (QS. Al-baqarah: 168)
Tentang larangan berlebihan dalam makan dan minum, telah dijelaskan oleh Allah SWT dengan firmanNya yang artinya: “makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Apa perbedaan antara halal dan thayib (baik)? Perbedaaannya, bahwa setiap yang thayib pasti halal, namun tidak semua yang halal itu thayib. Sebagai contoh: daging kambing itu halal, namun tidak thayib (baik) jika dikonsumsi oleh orang yang memiliki penyakit hipertensi.
Sikap belebihan dalam makan juga akan menimbulkan berbagai penyakit, seperti kolesterol, penyumbatan pembuluh darah dan lain sebagainya
Kelima, rajin berolah raga. Rasulullah saw telah merekomendasikan kita untuk mengikuti berbagai macam olah raga, seperti berenang, memanah, pacuan kuda dan lain sebagainya. Selain jenis olahraga tersebut dapat menyehatkan tubuh, jenis olahraga yang disebutkan Nabi tersebut juga dapat melahirkan sikap pemberani. Karena itu beliau memerintahkan untuk mengajari jenis olah raga itu sejak usia kanak-kanak..
Persiapkanlah kekuatan, karena Allah berfirman, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi” (QS. AlAnfal: 60). )#

2 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Asep mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.