Selasa, 05 Juni 2018

Perbedaan Waktu Puasa Dan Hikmahnya


"Pak ustadz, pramugari itu sudah mulai menyajikan makanan untuk passenger, dan sekarang jam saya menunjukkan pukul 18.00, apakah boleh saya makan buka puasa pak ustad?, sedangkan saya buka jendela pesawat, langit masih terang, masih siang? " Tanya seorang jamaah umroh yang sedang puasa di bulan Ramadhan dalam pesawat menuju Jeddah.

"Boleh..." jawab ustadz santai.

"Lho? tapi kan di sini masih siang ustadz?" Tanya jamaah penasaran.

"Lha? kan pertanyaannya boleh berbuka atau tidak? ya boleh lah... Maksud boleh berbuka puasa di sini, karena agama memperbolehkan buka puasa bagi musafir, tapi puasanya batal, alias harus diqodho di luar Ramadhan." jawab ustadz

"Ohh...? Lalu apa bedanya orang yang tidak sedang musafir atau tidak sakit, lalu dia tidak berpuasa tapi dia akan qodho, ustadz? kan yg penting bakal di-qodho?" Tanya jamaah lagi.

"Kalau seperti itu, dia berdosa, meskipun dia akan mengqadhonya, karena dia tidak berpuasa tanpa sebab syar'i yang bisa meringankannya." Sahut ustadz

"Waduh...pak ustadz, kalau kita terus puasa mengikuti waktu Jeddah, berarti kita akan puasa selama 18 jam dong? Soalnya matahari dan pesawat lagi kejar-kejaran nih"  Tanya jamaah lagi.

"Lha iya, karena patokan waktu berbuka puasa itu adalah saat maghrib di tempat orang yang berpuasa itu berada." jawab ustadz.

"Waduh...rasa lapar dan haus jadi panjang nih...?" keluh jamaah.

"Masih mendingan... !" ust menimpali

"Masih mendingan gimana ust?" Tanya jamaah lagi..

"Masih mendingan kita cuma puasa 18 jam ini cuma sehari ini saja, saudara-saudara kita di megara-negara yang memiliki  empat musim, tahun ini, sebulan Ramadhan  setiap harinya berpuasa 17 sampai 19 jam."  Ustadz menjelaskan.

"Waduh.... kalau begitu Allah tidak adil dong?" Kita puasa nya cuma 12 jam, sementara mereka 18 jam?" Jamaah mencoba mengkritik.

"Huss...hati-hati kalau ngomong. Salah satu sifat Allah itu adalah 'adil. Jadi tidak mungkin Allah itu tidak adil." Sanggah ustadz.

"Lha terus, kenapa harus ada yg puasanya 18 jam?, ada pula yang seperti kita stabil berpuasa 12 jam? bukannya itu tdk adil? Kenapa sih puasa tidak ambil bulan tahun masehi saja ustadz, umpamanya bulan puasanya bulan Desember aja, kan enak tuh, stabil musim dinginnya" Jamaah mencoba usul.

"Begini. Allah itu Maha Adil, mereka yg sekarang berpuasa 18 jam, karena kebetulan jatuh di musim panas yg siangnya lebih lama durasinya dibanding malam. Tapi nanti jika Ramadhan jatuh pada saat musim dingin, maka durasi puasanya lebih sebentar sehingga puasa mereka bisa hanya 8 jam. Nah adil kan Allah itu? Ada saatnya  lama ada saatnya sebentar piasanya. Ada gilirannya lah...Nah. sedangkan orang yang tinggal di Kutub dimana musim dinginnya abadi, para ulama telah membahas pada bahasan khusus.

Terus, Allah dan Rasulnya sdh memilih bulan-bulannya berdasarkan perputaran Qomariyah (bulan) sebagai waktu-waktu ibadah, dari Muharram hingga Dzulhijjah, bukan dari Januari hingga Desember. Itu sudah ketentuan Allah swt dan Rasul-Nya...

Adapun hikmahnya adalah, agar kaum muslimin siap menjalankan perintah Allah dalam kondisi apapun. Di negara-negara yg memiliki 4 musim, jika seseorang di sana hidup 20 tahun, maka akan mengalami puasa di empat musim tersebut: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi. " Jelas ustadz panjang lebar.

"Oh ya ustadz, lebaran juga pake kalender hijriyah-qonariyah ya ustadz? misal 1 syawal, 10 dzulhijjah dan lain-lain?" jamaah menambahkan

"Betul... mayoritas ibadah dikaitkan dengan bulan hjriyah qimariyah, dan bukan bulan syamsiyah-masehi. Seperti puasa ayyamul bidh tiap tgl 13-14-15 bulan hijriyah, puasa asyura pd tgl 10 muharram, puasa Arafah tgl 9 Dzulhijjah dan lain-lain.... Oh ya...ngomong-ngomong bapak hafal tidak nama-nama bulan hijriyah..?" Tanya ustadz

"Mmmm...anu..eh..anu... pak ustadz....gak hafal ustadz..?"Jjawab jamaah sambil nyengir

"Kalau bulan-bulan masehi, hafal?" Ustadz balik tanya..

"Hafal dong ustadz...tanggalnya aja tiap hari saya hafal....hehe...apalagi kalau deket gajian, ustadz..." Jawab jamaah..

"Itulah...   khazanah bulan-bulan Islam saja banyak dilupakan oleh orang Islam sendiri..." Ustadz menyindir

"Afwaaaaaan ustadz, iye deh, nanti pulang umroh saya rajin lagi ngajinya..." ujar jamaah berjanji

Tidak ada komentar: