Sabtu, 10 Januari 2009

Mengapa Membantu Palestina?

“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, untuk Kami perlihatkan padanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Ssungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. Al-Israa: 1).

Siapapun manusia yang mempunyai hati nurani, pasti hatinya akan berontak jika melihat kekejaman yang dipertontonkan Yahudi Israel terhadap rakyat Palestina. Sebanyak 580 jiwa melayang nyawanya, mereka terdiri dari rakyat sipil, ibu-ibu dan anak-anak kecil. 2000an korban luka berat dan ringan bergelimpangan. Rumah sakit yang ada tidak sanggup lagi menampung korban gempuran Israel. Obat-obatan dan makanan sangat minim akibat blockade selama setahun. Aliran listrik terhenti karena putusnya pasokan bahan bakar dan hancurnya instalasi listrik akibat serangan Israel. Pasukan Israel telah memporakporandakan Jalur Gaza dengan membabi buta. Dan mereka hanya berani berperang jika hanya pasukan musuh tidak seimbang, baik dalam hal jumlah pasukan, fasilitas perang, dan senjata. Setelah setahun dalam serba kekurangan, warga Gaza kini diserang dengan alat perang termodern, bahkan ada indikasi –menurut tim kesehatan Norwegia– bahwa Israel telah menggunakan senjata nuklir.
Bangsa Yahudi Israel hanya berani berperang jika berada di balik tembok dan benteng kuat serta persenjataan lengkap, karena mereka takut pada kematian. Sebagaimana firman Allah SWT: “Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti “. (QS: Al-Hasyr: 4)
Teriakan dunia internasional agar Israel menghentikan serangannya ke Palestina tidak digubrisnya bagaikan keledai yang dungu. Mereka selalu melakukan kerusakan di atas muka bumi dengan rasa sombong dan angkuh karena didukung oleh Amerika. Allah SWT menegaskan, “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." (QS. Al-Isra: 4)
Jika saat ini mereka berani dan tidak mengindahkan seruan dunia internasional untuk menghentikan pembunuhan terhadap anak-anak dan wanita yang tidak berdosa, maka hal itu bagi mereka adalah hal biasa. Jangankan orang biasa, bahkan membunuh para Nabi sekalipun bagi mereka adalah sebuah kebiasaan, remeh dan dianggap sepele. Allah SWT menyatakan, “Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (QS.Al-Baqarah: 61)
Segala hal yang mereka lakukan hari-hari ini hanyalah akan menegaskan bahwa apa yang diceritakan oleh Al-Quran tentang sifat-sifat orang Yahudi adalah benar. Oleh karena itu pada saat terjadi perundingan negoisasi dengan pendekatan kebudayaan, salah seorang ulama besar Mesir bernama Syaikh Mutawalli Sya’rawi menceritakan, bahwa pada saat ia diutus pemerintah Mesir untuk melakukan perundingan kebudayaan dengan Israel, bangsa Israel meminta kepada umat Islam agar segala ayat al-Quran yang menceritakan tentang Yahudi dihapus demi menjaga saling pengertian. Keruan saja permintaan itu ditolak, karena Allah-lah yang menurunkah a-Qur’an dan Allah pula yang menjaganya. Tidak mungkin menghapus ayat-ayat al-Quran dari keasliannya.
Bila Allah SWT banyak menceritakan tentang watak dan karakteristik orang-orang Yahudi, tidak lain adalah agar umat Islam mengenal watak aslli mereka, untuk kemudian berhati-hati dan waspada dengan watak dan sikap mereka. Hampir duapertiga al-Quran banyak menceritakan tentang watak dan karakteristik orang-orang Yahudi. Salah satunya adalah mereka selalu melanggar perjanjian dengan siapa saja dan hati mereka keras bagaikan batu. Allah SWT berfirman, ”Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi” (QS. Al-Baqarah: 74). Itulah sebabnya mereka tidak pernah mengindah seruan dunia internasional, resolusi-resolusi PBB telah dilanggarnya, perjanjian Oslo Madrid pun diinjak-injaknya. Semua perundingan hanya berakhir dengan pengkhianatan oleh bangsa Israel. Itu sebabnya mengapa bangsa Palestina yang dimotori HAMAS menggelorakan jihad, intifadah dan perlawanan keras terhadap penjajah Israel. Sebab Israel tidak pernah mempan dengan perundingan, bahkan mereka mempermainkan perundingan itu serta menginjak-injak kesepakatan.
Sebagai warga dunia, terlebih sebagai seorang Muslim, kita diwajibkan peduli terhadap saudara kita. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang tidak memperhatikan nasib kaum muslimin, maka mereka bukan termasuk golongan mereka.”. Dalam hadits lain beliau bersabda, “Perumpamaan orang Mukmin terhadap Mukmin lainnya adalah bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka anggota lainnya akan ikut merasakan, sehingga tidak bisa tidur dan merasa meriang.”
Akankah kita tetap berdiam diri Israel menginjak-injak HAM? Akankah kita membiarkan kaum Yahudi menghancurkan mesjid-mesjid dan membunuh kaum wanita dan anak-anak yang lemah? Akankah kita membiarkan masjidil Aqsha yang pernah menjadi kiblat pertama umat Islam dan tempat Isra’-nya Nabi kita dikuasai oleh Yahudi yang zhalim? Tentu tidak, kita harus beraksi. Setidaknya bantuan harta dan doa untuk mereka. Sudahkah? Segeralah sebelum Allah menghisab kita saat kita dipanggil Allah.

Tidak ada komentar: