Minggu, 08 Januari 2012

Saat-saat Malaikat Mendo’akan Kita


“Tidaklah seseorang duduk menunggu waktu shalat dan belum berhadats kecuali para malaikat mendoakannya: “Ya Allah ampunilah dia, sayangilah dia”.
(HR: Muslim).

Siapa yang tidak ingin didoakan malaikat? Setiap muslim pasti berkeinginan untuk didoa’akan malaikat, karena malaikat adalah makhluk Allah yang tidak melanggar perintah Allah dan melaksanakan setiap perintah Allah swt. Do’a makhluk yang dekat dengan Allah dan tidak pernah melanggar perintah Allah biasanya mudah dikabulkan. Akan tetapi tahukah Anda, kapan waktu-waktu para malaikat mendo’akan kita? Berikut adalah waktu-waktu para malaikat mendoakan kita:
Pertama, saat kita menunggu waktu shalat, maksudnya adalah sebelum masuk waktu shalat kita sudah bersiap-siap dalam keadaan suci dan duduk menunggu waktu shalat. Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang duduk menunggu waktu shalat dan belum berhadats kecuali para malaikat mendoakannya: “Ya Allah ampunilah dia, sayangilah dia”. (HR: Muslim). Sayangnya, kita sering menunda-nunda waktu shalat, dan datang setelah shalat  telah dilaksanakan.
Kedua, saat kita shalat berjamaah di shaff (barisan) pertama, kedua atau di bagian kanan shaff. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya membacakan shalawat kepada mereka yang berada di shaff pertama”. Para sahabat bertanya, “Bagaimana jika di shaff kedua?”  Nabi saw menjawab, “Juga di shaff kedua” (HR: Ahmad). Dalam hadits lain disebutkan pula: “Sesungguhnya Allah dan malaikatNya membaca shalawat kepada orang yang berada di sebelah kanan shaff (barisan)”. (Shahih Ibnu Hibban).
Sayangnya, kita selalu datang terlambat sehingga kita mendapat shaff yang paling belakang. Atau, kita malah mempersilakan orang lain shalat di shaff depan (itsar), padahal itsar dalam ibadah adalah tercela.
Ketiga, saat kita membaca “amin” dalam shalat. Rasulullah saw bersabda, “Jika seorang di antaramu membaca “amin” dan para malaikat membaca “amin” di langit, dan keduanya saling bertepatan, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR; Bukhori Muslim).. Dalam keterangan lain, para ulama berpendapat, bahwa ucapan “amin’ makmum tidak boleh mendahului atau terlambat dari ucapan “amin” imam, karena ucapan ‘amin’ imam akan bertepatan dengan ucapan ‘amin’ malaikat, sehingga jika  ucapan ‘amin’ makmum bersamaan dengan ucapan ‘amin’ imam, maka  ucapan ‘amin’ makmum pun akan bertepatan dengan ucapan ‘amin’ para malaikat.
Keempat, saat kita shalat subuh berjamaah kemudian dilanjutkan itikaf beberapa saat. Sabda Rasulullah saw, “Barangsiapa melaksanakan shalat subuh kemudian dia duduk, maka para malaikat mendoakannya, “Ya Allah ampunilah ia, Ya Allah rahmatilah ia”. (HR: Ahmad)
Dalam hadits lain disebutkan, Dari Sahl bin Muadz bin anas al-Jahani, dari ayahnya, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang duduk di tempat sholatnya setelah menunaikan shalat subuh, lalu bertasbih hingga melaksanakan dua rakaat shalat dhuha, dan tidak berkata kecuali kebaikan, maka kesalahannya akan diampuni, meskipun lebih banyak dari banyaknya buih di lautan. (HR: Abu Daud)
Dari Jabir bin Samroh, bahwa Rasulullah saw jika telah shalat subuh, beliau duduk di tempat shalatnya hingga terbit matahari dengan baik” (HR: Muslim)
Kelima, saat kita mendo’akan saudara kita dari jarak jauh. Jika kita mendoakan saudara kita dari jarak jauh, atau bukan di hadapannya, maka para malaikat pun akan mendoakan kita serupa yang kita pohonkan untuk saudara kita. Rasulullah saw bersabda, “Doa seorang muslin kepada saudaranya yang muslim dari tempat jauh (bi zhohril ghoib), maka di atas kepalanya ada malaikat yang diperintahkan mendoakan seseorang yang mendoakan kebaikan untuk saudaranya seraya malaikat itu berkata, “Amin, semoga engkaupun mendapatkan hal yang sama” (HR: Muslim).
Keenam, saat kita berinfaq . Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seorang hamba bangun di pagi hari, kecuali dua malaikat turun dan salahsatu dari keduanya mendoakan, “Ya Allah berilah ganti kepada orang yang berinfaq” dan malaikat lainnya berdoa, “berilah kebinasaan kepada orang yang kikir.” (HR: bukhori Muslim)
Ketujuh, saat kita mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Rasulullah saw bersabda, “Allah dan MalaikatNya serta penduduk langit dan bumi hingga seekor semut di lubangnya dan hingga ikan paus mendokan kebaikan kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (HR: Tirmidzi dan shahihkan oleh al-Albani). Wallahu a’lam. )I(
Jamhuri

Tidak ada komentar: