Senin, 08 April 2019

Menang Dengan Keberkahan


Seri Taujih Pemenangan

Setiap gerak dan amal yang tidak diorientasikan kepada akhirat, maka tidak akan mendapat keberkahan dan kebahagiaan di akhirat. Boleh jadi dia mendapat apa yang diinginkan di dunia, tetapi tidak mendapat apa-apa di akhirat. Oleh karena itu usaha yang tidak dioreintasikan pada akhirat –dalam alquran- tidak dibarengi dengan “hasanah” (kebaikan). Sementara usaha duniawi yang dikaitkan dengan akhirat, maka “hasanah” (kebaikan) akan menyertainya. Allah swt berfirman:

فَمِنْ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ . وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami di dunia", dan tiadalah baginya bahagian  di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami hasanah (kebaikan) di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Al-Baqarah: 200-201)

Beramal dengan orientasi akhirat lebih sulit dibanding dengan beramal dengan orientasi dunia. Karena beramal dengan orientasi akhirat harus mengikuti jalan-jalannya (wa sa’a sa’ya-ha). Dia harus memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan agama. Sedangkan beramal dengan orinetasi dunia lebih mudah, karena tidak perlu mengindahkan aturan-aturan agama Allah swt.  Yang penting tujuannya tercapai dan berhasil, masalah berdusta, tipu-tipu, curang tidak perlu diperhatikannya lagi, asal dihadapan manusia bebas hukum, meskipun Allah swt menyaksikan kecurangannya. Perhatikan firman Allah swt:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا . وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُوْلَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا

Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al-Israa: 18-19).

Saudara, dalam memperjuangkan agama dan bangsa, bahkan dalam berjuang bertahan hidup yang bersifat pribadi, kita perlu mengorientakan segala kerja-kerja kita kepada akhirat. Karena dari sinilah keberkahan-keberkahan itu akan hadir. Dalam suatu sholawat yang disebut sholawat  al-fatih (pembuka) yang sering dibaca oleh kalangan umat Islam Indonesia, disebutkan bahwa Rasulullah saw  pun berjuang dan menolong kebenaran dengan cara yang benar (nashiril haq bil haq) bukan dengan cara batil dan curang.

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق ةالخاتم لما سبق, ناصر الحق بالحق .والهادي الى صراطك المستقيم . وعلى اله وصحبه حق قدره ومقداره العظيم
Ya Allah, berilah shalawat dan salam kepada pemimpin kami nabi Muhammad saw sang pembuka untuk segara yang tertutup, yang mengakhiri (para nabi) yang terdahulu, sang pembela kebenaran dengan cara yang benar, yang memberi petunjuk ke jalanMu yang lurus, dan semoga (sholawat) salam juga tercurah kepada para keluarga dan sahabatnya, dengan sebenar-sebenar kedudukan dan keutamaannya yang agung.

Dalam suatu ungkapan disebutkan:
انصر الحق بالحق
Belalah kebenaran dengan cara yang benar

Kekalahan memang suatu hal yang sangat dikhawatirkan oleh setiap pejuang, bahkan setiap manusia. Sehingga tidak sedikit manusia yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya dan terhindar dari kekalahan. Akan tetapi mereka tidak menyadari  bahwa segala kemenangan datangnya dari dari sisi Allah swt. (Wa man nashru illa min 'indillah). Dan Allah swt hanya memperhatikan dan menilai suatu proses dari pada sekedar hasil. Untuk apa suatu hasil dapat diperoleh, jika prosesnya dimurkai oleh Allah swt?

Saudara, Teruslah kita memperjuangkan kebenaran dengan cara yang benar. Jika Allah swt memenangkan kita dalam perjuangan menegakkan kebenaran, maka kemengan itu akan menghasilkan keberkahan di segala aspek kehidupan. Bahkan keberkahan itu bukan hanya terlimpah bagi bangsa dan negara Indonesia tercinta saja, namun juga akan menebarkan keberkahan bagi penduduk dunia yang lebih luas.

Semoga Allah karuniakan kita kemenangan yang pernuh berkah.




Wallahu a’lam bish showab

Rumpin, 8 April 2019

Muhammad Jamhuri

Tidak ada komentar: