Oleh: Muhammad Jamhuri
Suatu kali, isteri saya mendapat
message What’App dari salah seorang caleg wanita yang diusung salah satu partai,
“Teh, punya salinan formulir C-1 gak? Teteh kan caleg PKS, biasanya saksi-saksi
PKS militan dan menjaga dengan baik form C-1”. Pertanyaan seperti ini bukan hanya dialami
oleh isteri saya saja. Banyak kader, pengurus, dan caleg PKS yang ditanya dan
diminta untuk menshare hasil perhitungan suara di tiap TPS.
Fenomena di atas menunjukkan
kepercayaan masyarakat terhadap PKS. Apalagi di lapangan banyak ditemukan para
saksi PKS begitu sabar menunggu dan mengamati hingga perhitungan suara selesai larut malam. Bahkan ada
seorang ibu sambil menggendong anaknya di tengah-tengah menunaikan tugasnya
sebagai saksi di TPS. Tidak heran jika masyarakat banyak menjatuhkan pilihannya
kepada PKS. Karena melihat kader-kader
PKS yang terus semangat bekerja, peduli kepada masyarakat dan menjaga amanah
setiap suara masyarakat. Mereka telah menunjukkan dirinya sebagai SAKSI bagi
umat manusia.
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا
شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا
“Dan demikian, Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),
umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan
agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.” (QS. Al-Baqarah: 143)
Al-Maraghi menjelaskan, dan kemudian dikutip dalam al-Quran terjemahan
Departeman Agama, bahwa yang dimaksud Umat Islam dijadikan
umat yang adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan
orang yang menyimpang dari kebenaran, baik di dunia maupun di akhirat.
Di tengah hiruk-pikuk isu kecurangan dalam
proses pemilihan umum tahun ini, saksi-saksi PKS telah menunjukkan dirinya
sebagai saksi-saksi bagi seluruh manusia. Tentu saja, bagi para pecundang dan pecurang, hal
ini meresahkan. Sementara bagi manusia yang sedang mencari keadilan dan kebenaran,
para saksi-saksi PKS akan menjadi harapan bagi mereka di tengah-tengah getah
kecurangan yang ada di mana-mana.
Ayat ini sangat unik, karena selain
menjelaskan karakter umat yang pertengahan (wastahan), ayat ini juga berada
pada ayat 143 surat al-Baqarah. Jumlah ayat pada surat al-Baqarah sendiri
adalah 286 ayat. Jika dibagi dua (tengah-tengah) maka sama dengan 143. Persis
letak ayat ini berada di 143 pertengahan (washatan) surat al-Baqarah.
Saudara, teruslah bekerja dengan adil dan
benar. Dan jadilah saksi kebenaran di mana pun berada. Boleh jadi sebuah
kekuasaan dapat direbut dengan kecurangan dan kekerasan. Akan tetapi iman dan
kejujuran suatu saat akan dapat merebut hati manusia. Karena kejujuran adalah
pangkal segala akhlak, dan kebohongan adalah pangkal segala kesalahan. Ketika pasukan
Mongol yang dipimpin Raja Jengis Khan dapat menaklukkan negeri-negeri Islam
dengan segala kesombongannya, hingga mereka melempar kitab-kitab ulama ke
sungai Tigris dan Eufrat. Namun, setelah mereka banyak bergaul dengan kaum
muslimin yang mereka jajah, salah satu keturunan Jengis Khan justru simpati
dengan kejujuran dan akhlak yang ditunjukkan kaum muslimin. Sehingga anak
keturunannya masuk Islam dan menjadi Muslim. Dari sanalah kemudian islam dapat
menyebar ke daratan China dan Rusia. Sungguh, kejujuran yang menjadi pangkal
akhlak akan tetap dapat merebut hati manusia.
Wallahu a’lam bish showab
Rumpin, 24 April 2019
Muhammad Jamhuri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar