Senin, 06 Agustus 2018

AGAR TEMPAT SEPI MENJADI RAMAI

INSPIRASI HAJI

AGAR TEMPAT SEPI MENJADI RAMAI

Dalam membuka suatu usaha, biasanya orang memperhatikan 4P, yaitu Product, Price, Promotion dan Place. Product yang akan laku adalah produk yang berkualitas. Price (harga) pun harus dapat bersaing, yaitu harga yang dapat terjangkau oleh konsumen. Promotion (promosi) juga ikut menentukan ketertarikan konsumen. Dan tidak kalah pentingnya juga adalah tempat usaha (place). Semakin startegis tempat usaha, maka semakin terbuka keberuntungan.

Ada kalanya, orang ragu saat melihat asset tempat yang dimilikinya tidak strategis. Selain karena tempatnya sulit dijangkau, juga dipandang tempat itu sepi penduduk. Bagaimana agar suatu tempat yang sepi dan tidak strategis itu menjadi tempat yang ramai dan menarik pengunjung dan konsumen?.

Coba sedikit kita belajar dari sejarah Makkah. Kita tahu, bahwa Makkah dahulunya tempat yang sepi. Nabi Ibrahim as  bahkan menyebut tempat itu sebagai lembah yang tidak ada tumbuhan. Oleh sebab itu, tidak ada manusia yang tinggal di sana selama beberapa kurun lamanya. Padahal manusia pertama: Adam as pernah tinggal di lembah tandus itu.

Namun, Makkah kemudian menjadi tempat yang ramai dikunjungi banyak orang hingga saat ini. Apa rahasianya? Rahasianya  ada pada doa Nabi Ibrahim as itu sendiri saat meletakkan isteri dan anaknya hanya berdua di sana. Isi doanya adalah: “Ya Tuhanku, sungguh aku telah meletakkan sebagian keluargaku di sebuah lembah yang tiada tetumbuhan dekat rumahmu yang suci. Ya Allah, agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati orang-orang cenderung (menyukai) kepada mereka. Berilah rezeki kepada mereka berupa buah-buahan, agar mereka pandai bersyukur.” (QS: Ibrahim: 37)

Kisah penempatan Hajar dan Ismail oleh nabi Ibrahim as di Makkah yang sepi ini panjang. Singkat cerita, Hajar terheran saat ia dan putranya yang masih bayi ditinggal begitu saja di tempat yang asing dan gersang. Namun setelah mendapat penjelasan singkat Ibrahim as bahwa penempatan ini adalah perintah dari Allah swt, Hajar pun yakin bahwa mereka tidak akan disengsarakan oleh Allah swt.

Dari sini kita dapat mengambil pelajaran:
  1. Keyakinan pada Allah swt bahwa Dia-lah satu-satunya yang memberi rezeki akan menghilangkan keraguan saat membuka usaha di suatu tempat yang sepi.
  2. Dalam menempati suatu tempat, sekalipun terlihat sepi di awal. Kita harus meyakinkan diri bahwa apa yang kita lakukan adalah benar. Keyakinan akan kebenaran usaha kita akan melahirkan strategi-strategi yang dapat merubah keadaan.
  3. Usahakan jika membuka suatu tempat usaha membangun fasilitas umum, seperti masjid atau lainnya. Nabi Ibrahim as telah meletakkan keluarganya  dekat dengan rumah Allah yang suci. Sejarah Makkah, Madinah dan masjid-masjid yang dibangun Walisongo membuktikan bahwa masjid (baca: fasilitas umum) dapat menciptakan pasar di sekeliling masjid-masjid yang dibangun tersebut.
  4. Pelaku usaha harus selalu taat beribadah, terutamam mendirikan shalat. Karena Allah swt mengkaitkan antara shalat dengan falah (kesuksesan), sebagaimana lafal yang terdapat dalam adzan. (Hayya alas sholah-hayya alal falah).
  5. Selalu berdoa, hendaklah bersyukur serta mempertahankan kualitas produk.


Semoga sukses.

Muhammad Jamhuri

Madinah, 6 Agustus 2018/24 Dzulqo’dah 1439 H

Tidak ada komentar: