INSPIRASI HAJI
KESUKSESAN DIUKUR SECEPAT
MEMENUHI PANGGILANNYA
Mengapa jamaah haji saat
berangkat ke Makkah disunnahkan melafalkan talbiyah “Labbaik Allahumma labbaik?” (kami penuhi panggilanmu ya Allah?). Karena
haji adalah panggilan Allah. Banyak orang yang kaya raya dan mampu secara
finansial, namun jika hati belum terpanggil untuk melaksanakan ibadah ini, ia
pun tidak dapat melaksanakannya. Sebaliknya, ada orang yang biasa-biasa saja,
bahkan hidup bersahaja, namun karena hati terpanggil, ia pun dapat memenuhi
panggilan Allah swt tersebut dengan cara-Nya.
Jangankan haji yang untuk
melaksanakannnya harus melakukan perjalanan bermil-mil jaraknya, panggilan
shalat saja, jika hati seseorang tidak terpanggil maka tidak akan memenuhi
panggilanNya. Meskipun jarak rumahnya dengan masjid hanya beberapa meter saja. Itulah
sebabnya, ada dua lafal dalam adzan yang dijawab oleh pendengarnya dengan lafal
yang berbeda. Yaitu, lafal “Hayya ‘alas Sholah” (marilah melaksanakan shalat)
yang dijawab dengan lafal “Laa haula wa laa qiwwata illa billah” (Tidak ada dan
kekuatan -untuk melaksanakan shalat – kecuali dengan daya dan kekuatan dari
Allah). Juga saat muadzin mengumandangkan lafal “Hayya ‘alal falah” (marilah
menuju kesuksesan), maka jawabnya adalah “Laa haula wa laa quwwata illa billah”
(tiada daya dan kekuatan untuk meraih kesuksesan, melainkan dengan daya dan
kekuatan yang Allah berikan).
Dua lafal itu menunjukkan bahwa
kesuksesan seseorang akan tergantung pada seberapa dan secepat apa ia merespon
panggilanNya. Dan selambat itu ia merespon panggilanNya, serta menunda-nunda
panggilanNya, maka selambat itu pula kesuksesan itu akan terealisir, dan
kesuksesannya akan ditunda-tunda pula.
Bagaimana dengan haji? Ia juga
adalah panggilanNya, siapa yang berbisnis dengan Allah dengan cara merespon
panggilanNya dengan cepat, sedang ia mampu, maka ia telah berbisnis dengan
bisnis yang tidak akan pernah merugi, (tijarotan lan tabuur – perniagaan yang
tidak akan pernah merugi). Taka da orang yang pernah berangkat ke Tanah Suci
memenuhi panggilanNya merasa menyesal. Yang banyak adalah kerinduan kembali
ingin ke Tanah Suci bertemu dengan Rabb-nya.
Madinah 3 Agustus 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar