Sabtu, 11 Agustus 2018

EKONOMI BERBASIS MASJID

INSPIRASI HAJI

EKONOMI BERBASIS MASJID

Kalau kita berbelanja di Mall atau Supermarket, jarang sekali Mall atau Supermarket menyediakan masjid untuk kebutuhan pengunjungnya. Sekalipun ada, maka kita sering temukan hanya ditempatkan pada bagian parkir yang sempit  di lantai basement, dan kadang tidak ber-ac atau memiliki sirkulasi udara pengap.

Walau beberapa tahun terakhir ini, ada beberapa Mall yang menyediakan masjid full ac dan sejuk, namun jika dalam waktu-waktu shalat tertentu, seperti maghrib, masjid tidak dapat menampung semua pengunjung yang hendak melakukan shalat tepat waktu dan berjamaah.
Masjid ditempatkan sebagai nomor sekian setelah pusat perbelanjaan.

Berbeda dengan suasana Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Di kedua tempat ini, masjid menjadi sentral. Bahkan keberadaan dua masjid melahirkan pusat-pusat perbelanjaan. Sehingga pengunjung merasa nyaman untuk beribadah karena keberadaan masjid yang cukup luas untuk menampung umat  melaksanakan shalat.

Hal yang sama terjadi di masjid-masjid yang menjadi tempat sentral penyebaran islam di nusantara oleh Walisongo. Masjid-masjid tersebut menciptakan pasar-pasar yang dapat mensejahterakan penduduk sekitarnya. Bahkan penduduk yang jauh dari sekitar masjid sekalipun berdatangan.

Masjid sejak dahulu bukan hanya sekedar tempat shalat, namun sebagai pusat sentral segala kegiatan masyarakat. Bahkan masjid menjadi tempat pelatihan militer di masa Rasulullah saw. Jika melihat kubah Masjid Nabawi yang berwarna hijau, yang bentuknya seperti helm/topi tentara perang, menandakan satu pesan bahwa umat Islam tidak boleh meninggalkan dua hal: ibadah dan jihad (perjuangan).


Untuk menghidupkan “sunnah” ekonomi ini, mungkin perlu diperbanyak lahirnya pengusaha-pengusaha Muslim. Sebab mall-mall yang ada sekarang lebih banyak dibangun oleh pengusaha-pengusaha non muslim. Atau dibangun oleh pengusaha muslim, namun masih berpikiran. Paling jikapun bukan masjid menjadi sentral perputaran ekonomi, namun dalam mall-mall tersebut hendaknya disediakan masjid yang luas, strategis, ber-ac dan dilengkapi dengan sarana mck yang cukup serta nyaman.

Muhammad Jamhuri
MAKKAH, 11 AGUSTUS 2018 M/29 Dulqo'dah 1439 H


Tidak ada komentar: