INSPIRASI HAJI
EKONOMI BERBASIS MASJID
Kalau kita berbelanja di Mall atau Supermarket,
jarang sekali Mall atau Supermarket menyediakan masjid untuk kebutuhan
pengunjungnya. Sekalipun ada, maka kita sering temukan hanya ditempatkan pada
bagian parkir yang sempit di lantai basement,
dan kadang tidak ber-ac atau memiliki sirkulasi udara pengap.
Walau beberapa tahun terakhir ini, ada beberapa
Mall yang menyediakan masjid full ac dan sejuk, namun jika dalam waktu-waktu
shalat tertentu, seperti maghrib, masjid tidak dapat menampung semua pengunjung
yang hendak melakukan shalat tepat waktu dan berjamaah.
Masjid ditempatkan sebagai nomor sekian setelah
pusat perbelanjaan.
Berbeda dengan suasana Masjidil Haram dan Masjid
Nabawi. Di kedua tempat ini, masjid menjadi sentral. Bahkan keberadaan dua
masjid melahirkan pusat-pusat perbelanjaan. Sehingga pengunjung merasa nyaman
untuk beribadah karena keberadaan masjid yang cukup luas untuk menampung umat melaksanakan shalat.
Hal yang sama terjadi di masjid-masjid yang
menjadi tempat sentral penyebaran islam di nusantara oleh Walisongo.
Masjid-masjid tersebut menciptakan pasar-pasar yang dapat mensejahterakan
penduduk sekitarnya. Bahkan penduduk yang jauh dari sekitar masjid sekalipun
berdatangan.
Masjid sejak dahulu bukan hanya sekedar tempat
shalat, namun sebagai pusat sentral segala kegiatan masyarakat. Bahkan masjid
menjadi tempat pelatihan militer di masa Rasulullah saw. Jika melihat kubah Masjid
Nabawi yang berwarna hijau, yang bentuknya seperti helm/topi tentara perang, menandakan
satu pesan bahwa umat Islam tidak boleh meninggalkan dua hal: ibadah dan jihad
(perjuangan).
Untuk menghidupkan “sunnah” ekonomi ini,
mungkin perlu diperbanyak lahirnya pengusaha-pengusaha Muslim. Sebab mall-mall
yang ada sekarang lebih banyak dibangun oleh pengusaha-pengusaha non muslim. Atau
dibangun oleh pengusaha muslim, namun masih berpikiran. Paling jikapun bukan
masjid menjadi sentral perputaran ekonomi, namun dalam mall-mall tersebut
hendaknya disediakan masjid yang luas, strategis, ber-ac dan dilengkapi dengan
sarana mck yang cukup serta nyaman.
Muhammad Jamhuri
MAKKAH, 11 AGUSTUS 2018 M/29 Dulqo'dah 1439 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar