Sentilan-Sentilun Ramadhan
Oleh: Muhammad Jamhuri

“Huss..hati-hati
kalau ngomong..., masa sih, malaikat nganggur?” ustadz menyanggah..
”Maaf pak ustadz, soalnya sejak kecil saya diajarin
bahwa tugas malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu, sedangkan sekarang ini
wahyu sudah terputus, jadi tugas Jibril ngapain?” Tanya jamaah.
“Maaf,
boleh saya bertanya tentang pribadi bapak?” ustadz balik bertanya.
“Boleh,
tentang apa pak ustadz?” jamaah penasaran.
“Bapak
sekarang pekerjaannya apa?” ustadz bertanya.
“Sebagai
custumor service di sebuah bank, pak ustadz.” Jawab jamaah.
“Nah,
sekarang saya tanya, selain bapak melayani custumor, sehari-hari bapak kadang
melakukan pekerjaan lain gak? Misalnya rapat? Atau keluar kota? Atau kadang
pernah diperintah atasan menghandel pekerjaan lain yang menjadi tugas orang
lain?”.
“Hmmm..sering
ustadz..” jawab jamaah datar..
“Nah,
menyampaikan wahyu itu adalah tugas utama malaikat jibril, tapi bukan berarti
beliau sekarang menganggur dan gak ada
pekerjaan, beliau diperintah beribadah, bersujud, ruku berlama-lama, beliau dan
malaikat lain siap melaksanakan perintah Allah swt tersebut.
Selain
itu, ada tugas tahunan yang harus diemban beliau. Dan tugas ini adalah tugas
mulia. Bayangkan...biasanya beliau dulu menyampaikan wahyu mulia, dari Tuhan
Yang Maha Mulia, kepada manusia yang mulia; Nabi Muhammad. Maka pekerjaan yang
satu ini pun pasti mulia dan akan disampaikan kepada orang yang mulia” Jelas
ustadz yang membuat jamaah penasaran.
“Tugas
apa itu ustadz, memang masih ada tugas lainnya?, bukankah Jibril tidak turun
lagi setelah Nabi Muhammad saw wafat?” jamaah masih penasaran.
“Justru
itu, malaikat Jibril diperintah dengan tugas mulia.. yaitu pada setiap malam
lailatul qodar, malam kemuliaan, akan turun bersama malaikat-malaikat lain
menebarkan rahmat Allah swt...Itulah sebabnya orang yang berketepatan beribadah
di malam kemulian /lailatul qodar merupakan orang yang mulia... Bukankah Jibril
dulu turun membawa sesuatu yang mulia untuk diberikan kepada seorang yang
sangat Mulia? Seorang Nabi yang mulia?.. Maka, begitu pun dengan orang yang
mendapat anugrah lailatul qodar, maka dia telah didatangi malaikat mulia yang
pernah sering bertemu Nabi yang mulia dengan membawa sesuatu yang mulia
juga..”Jelas ustadz.
“Jadi,
Marilah kita isi sepuluh malam terakhir Ramadhan nanti
dengan i’tikaf agar mendapat kemuliaan lailatul qodar” tambah ustadz lagi..
“Insya Allah ustadz” seru jamaah
“Mudah-mudahan
dah...semua jamaah yang hadir sekarang..eh..yang baca tulisan ini juga...diberi
anugrah berketepatan ibadah di malam lailatu qodar...”
“AAAAMIIIIIIIIN”
serentak jamaah...
“lho
kok itu ada yang belum ucapin aamiin?” kata ustdaz.
Lalu
jamaah pun saling pandang dan bertanya, “siapa ustadz?”
“Yang
baca status tulisan ini belum aamiin tuh. Ayo dong tulis “aamiin” atau “like”.
Kata ustdaz...
“Ah,
ustdaz Facebook nih....” kata jamaah.
“He..he..he...”
Ustadz nyengir..diikuti pembaca juga
nyengir....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar