Catatam Rihlah
![]() |
Bagian depan masjid Cordova |
![]() |
Bagian Dalam masjid Cordova |
Sementara itu melansir Lonely Planet, sebelum masjid-katedral tersebut didirikan, Abd ar-Rahman I membeli setengah dari gereja Visigoth San Vicente. Hal ini dilakukan agar komunitas Muslim bisa melaksanakan salat Jumat. Kemudian pada 784, dia membeli setengahnya lagi untuk membangun sebuah masjid baru. Tiga ekstensi kemudian hampir membuat masjid-katedral tersebut memiliki luas bangunan empat kali lipat dari ukuran sebelumnya yang bisa dilihat saat ini. Sejarah terbentuknya Masjid-Katedral Cordoba Awalnya, tempat berdirinya bangunan tersebut merupakan rumah bagi kuil Romawi yang kemudian digantikan oleh gereja Visigoth San Vicente. Pada 711 saat bangsa Moor mengambil alih Andalusia dari orang-orang Kristen, struktur gereja tersebut dibagi menjadi dua bagian dan digunakan sebagai tempat ibadah oleh umat Muslim dan Kristen.
![]() |
Bagian Mihrab (imam) Masjid Cordova |
Pemandangan tersebut merupakan sebuah sikap toleransi yang luar biasa jika melihat zaman tersebut. Kemudian, pada 784 atas perintah Emir Abd al-Rahman, gereja tersebut dihancurkan dan pembangunan masjid pun dimulai. Pembangunan berlangsung selama lebih dari dua abad. Fase terakhir pembangunan terjadi pada akhir abad ke-10. Pada saat itu, kerajaan Islam berada dalam posisi paling kuat. Untuk memperkuat kekuatan bangsa Moor di wilayah-wilayah Kristen Spanyol, Al-Mansur—prajurit yang ditakuti—memulai serangan melalui utara Spanyol.
![]() |
Bagian Masjid yang dijadikan Katadral |
Saat mereka memasuki Santiago de Compostela, dia memikirkan cara yang cerdas untuk membuat musuh-musuhnya marah. Pertama, dia menunggangi kuda langsung ke katedral kota dan membiarkan kudanya minum dari bak suci. Selanjutnya, Mansur mengambil lonceng bangunan tersebut dan membawanya ke Cordoba untuk dilelehkan dan dijadikan lampu untuk masjid kota Cordoba. Pada 1236, Cordoba kembali diambil alih oleh orang-orang Kristen. Raja Ferdinand III segera memerintahkan lentera masjid untuk dibawa kembali ke Santiago de Compostela untuk diubah kembali menjadi lonceng. Selanjutnya, raja-raja Kristen berikutnya mengubah dan menambahkan beberapa fitur ke masjid tersebut tanpa menghancurkannya. Alhasil, Masjid Cordoba berubah menjadi Masjid-Katedral Cordoba. Gaya arsitektur yang unik Masjid-Katedral Cordoba, menurut Unesco, merepresentasikan pencapaian artistik yang unik karena ukuran dan tingginya langit-langit bangunan tersebut.
Menara
lonceng
![]() |
Masjid IbnuRusyd bisa di pakai sholat |
Atapnya
yang datar dihiasi oleh emas dan motif warna-warni. Atap tersebut ditopang oleh
lengkungan bergaris yang memberi kesan tengah berada di hutan pohon kurma.
Lengkungan-lengkungan tersebut dulunya bertumpu pada 1.293 kolom. Namun saat
ini hanya tersisa 856 kolom saja. Ruang salat Abd ar-Rahman awalnya dibagi
menjadi 11 ruang beribadah oleh lengkungan yang dihiasi oleh bata merah dan
batu putih. Kolom lengkungan tersebut merupakan campuran dari bahan-bahan yang
dikumpulkan dari gereja Visigoth San Vicente. 4. Katedral Katedral di bangunan
tersebut membutuhkan waktu hampir 250tahun (1523 – 1766) untuk diselesaikan.
![]() |
Restoran Halal dekat MAsjid Ibnu Rusyd dan Cordova |
Masjid tua
lainnya yang diubah menjadi gereja
Selain
Masjid-Katedral Cordoba, Masjid Cristo de la Luz yang terletak di Toledo
merupakan masjid yang sudah ada sejak zaman Moor. Masjid tersebut memiliki
jejak arsitektur penakluk Muslim abad pertengahan di Toledo yang masih bisa
dilihat saat ini. Masjid yang dibangun sekitar 1000 Masehi tersebut juga diubah
menjadi sebuah gereja. Namun kubah dan gapura aslinya selamat. Kamu bisa
melihatnya secara virtual melalui laman berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar