![]() |
Papan masuk area pemakaman Imam Jazuli |
![]() |
Penjelasan singkat tentang Al-Jazuli dalam tiga bahasa |
![]() |
Makam Ibnu Sulaiman al-Jazuli di Marakesh |
Imam Al Jazuli selain dikenal seorang wali yang memiliki
keramat juga dikenal sangat alim, ahli ibadah dan seorang ulama dalam mazhab
Maliki.
Setelah malang melintang mencari ilmu, Imam Al Jazuli sang
wali keramat ini kemudian menepi dari keramaian dan melakukan khalwat dalam
masa yang cukup lama.
Setelah menuntaskan masa khalwat, Imam Al Jazuli kemudian
membuka pengajian. konon yang hadir ke pengajiannya lebih dari 12 ribu orang
lebih.
Termasuk diantara ribuan muridnya itu adalah Syekh Ahmad
Zaruq, Syekh Ahmad bin Umar al-haritsi almagnasi, Syekh Abdul Aziz bin Abdul
Qadir al-tabba, dan Syekh Abu Abdillah Muhammad al-Shagir as-suhaili.
Imam Al Jazuli memiliki beberapa karya dalam bidang tasawuf
dan zikir. Karyanya yang berjudul Dalailul Khairat adalah karya yang
mendapatkan perhatian luas dan diterima banyak orang, termasuk di Indonesia. Bahkan
bisa disebut dalailul khairat sudah menjadi “trade mark” milik Imam Sulaiman Al
Jazuli
Menurut Ibnu Al Qadhi al-Maknasi, seorang ahli fiqih
sekaligus sejarawan klasik, Imam Al Jazuli menulis Dalailul Khairat di Kota
Fes, Maroko. Tepatnya di madrasah Halawifin.
Di samping ulama sufi yang terkenal semasa hidupnya, ternyata Imam Al Jazuli juga
seorang juru damai. Berapa kali beliau terlibat gerakan damai, terlibat sebagai
pihak yang melakukan rekonsiliasi jika ada kelompok yang hendak berseteru. Menurut
beberapa penulis sejarah, semua tidak akan terjadi jika beliau tidak memiliki
keramat dan kharisma dalam dirinya.
Kekuatan Syekh Imam Al Jazuli diceritakan muridnya bernama
al-Suhaili. “Sang guru wafat pada salat subuh dalam keadaan sujud. Entah dalam
rakaat pertama atau yang kedua,” tutur al-Suhaili. Ulama berbeda pendapat, yang
pasti penulis kitab Dalailul Khairat itu wafat dalam keadaan sujud.
Termasuk yang menjadi perbedaan sejarawan adalah tahun
kewafatannya. Pendapat pertama mengatakan bahwa Imam Al Jazuli wafat pada tahun
875 Hijriyah, dan pendapat kedua menyebut beliau wafat pada tahun 609 Hijriyah.
Namun kedua pendapat ini dianggap lemah, dalam Idzhar al-Kamal disebut bahwa
dua pendapat tersebut dianggap salah. Yang benar dan konon pendapat ini
dianggap kesepakatan ulama adalah tahun 870 Hijriyah tepatnya pada bulan rabiul
awal.
Imam Al Jazuli wafat sebab efek racun yang menimpa dirinya.
Makam tempat peristirahatan terakhir Syekh Jazuli pada awalnya bukan di
Marrakesh. Tetapi di sebuah daerah Bernama Sus, Maroko, namun karena ada
beberapa alasan jasadnya dipindah ke daerah Marrakesh Proses pemindahan ini
terjadi setelah 77 tahun kematiannya, namun jasadnya masih utuh tidak ada yang
berubah sama sekali. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar