Sabtu, 18 November 2017

AMALAN BAIK DI TANAH SUCI YANG BAIK JIKA DILAKUKAN JUGA DI TANAH AIR



SHALAT JUMAT WANITA

DI tanah Air, kita tdk pernah melihat kaum muslimat melaksanakan shalat Jumat.  Namun,  di dua Masjid Suci  kaum wanita dibolehkan bahkan difasilitasi ikut bersama kaum muslimin melaksanakab shalat Jumat.

Para ulama 4 madzhab sepakat bahwa wanita tdk diwajibkan shalat Jumat,  namun mereka menghukumkan mubah/boleh wanita melaksanakan shalat junat bersama dg kaum pria dan tdk perlu mengulang dg shalat zhuhur.

Warga Maroko yg bermazdhab Maliki  membiarkan bahkan ulamanya men-sunnah-kan wanitanya melaksanakan shalat Jumat.  Jadi jamaah shalat Jumat di masjid-masjid di Maroko juga dihadiri oleh kaum wanita.

Ketika Syeikh  DR.  Musthofa Najeem Rektor Universitas Al-Qorumiyyin Maroko berkunjung ke pesantren http://ptei-multazam.blogspot.com si Bogor yg kebetulan bertepatan hari Jumat dan shalat jumat disana tidak melihat santriawati ikut shalat jumat,  beliau bertanya kpd saya,  "Mengapa di sini wanita tdk ikut shalat Jumat?".  Sy menjawab,  "Di sini madzhabnya mayoritas Imam Syafii, yg tdk mewajibkan atau mensunnahkan wanita shalat Jumat" . Beliau berkata,  "Di negeri kami wanita ikut shalat Jumat,  karena ada hadist nabi saw: ' 'jgn engkau larang wanita2mu pergi ke mesjid. ' Adapun dikhawatirkan fitnah,  pd zaman sekarang ini justru wanita aman dari fitnah jika pergi ke mesjid."

Saya berpikir: "Jika wanita diikutkan shalat Jumat,  akan dahsyat akibatnya: masjid-masjid akan tdk mampu menampung jamaah.  Efeknya,  semangat memperluas dan membangun masjid akan besar.  Efek lainnya: semua toko2 bisa tutup,  krn kaum wanitanya yg merupakan konsumen terbesar tdk pergi2 belanja di waktu ibadah shalat jumat.  Sehingga kaum lelaki yg jaga toko pun akan pergi shalat junat ke mesjid.

Bagaimana pendapat Anda?..

(to be continued... ...)

AMALAN BAIK DI TANAH SUCI, YG BAIK JUGA JIKA DIAMALKAN DI TANAH AIR (PART. 2)

AMALAN BAIK DI TANAH SUCI, YG BAIK JUGA JIKA DIAMALKAN DI TANAH AIR (PART. 2)

WANITA SHALAT JENAZAH

Di antara fenomena yg jarang kita lihat di TANAH AIR adalah wanita men-shalatkan jenazah.  Sedangkan di 2 masjid suci Makkah-Madinah fenomena ini sering terjadi.  Bukan hanya tiap hari kita saksikan,  bahkan hampir usai shalat 5  waktu dilakukan shalat jenazah.  Dan kaum muslimat di sana (jamaah haji-umroh)  ikut men-shalatkan.

Para ulama sepakat bahwa men-shalatkan jenazah hukumnya fardhu kifayah.  Dan ini berlaku pd pria maupun wanita yg beragama Islam.  Artinya,  jika wanita melaksanakan shalat jenazah, secara invidu dia mendapat pahala fardhu kifayah.  Bahkan jk hanya wanita yg men-shalat jenazah,  sementara kaum pria tdk ada yg melaksanakannya,  mk mereka gugur kewajiban dikarenakan sdh dilaksanakan oleh kaum wanita muslimah.

Kenyataannya,  di kita,  menjadi aneh jika wanita ikut men-shalatkan.  Apa sebabnya?  Wallahu a'lam. Yg pasti wanita muslimah di sini jarang kita saksikan mrk men-shalatkan jemazah.  Mereka sibuk di dapur atau di ruang tertentu sibuk ngobrol saat kaum lelaki melaksanakan shalat jenazah.

Yg lebih miris lagi.  Org tersayang seperti ayah ibunya yg wafat pun tdk dishalatkan oleh anaknya yg wanita.  Padahal pd saat itu merupakan moment penting memanjatkan doa pada almarhum tercintanya sebelum kemudian "ditelan" tanah.

Perlu penyadaran tentang ini.  Pengajian ibu2 yg begitu marak, jarang mengkaji fiqih Tajhiz Janaiz.  Krn mungkin dirasa itu pekerjaan kaum lelaki.  Kecuali ttg cara memandikan jenazah.  Itu pun diserahkan pekerjaannya kepada amil wanita.

Sdh seharusnya kaum wanita pun didorong utk men-shalatkan jenazah.  Bukankah semakin banyak jamaah semakin meringankan jenazah?  Bukankkah ciri anak sholehah adalah mendoakan org tuanya? Terlebih di saat-saat membutuhkan doa anaknya?

(to be continiued...)

Selasa, 22 Agustus 2017

Kenapa Surat al-Kahfi Bisa Melindungi Kita Dari Dajjal?

Sentilan-sentilun Ala U.J (Ustadz Jamhuri)

Kenapa Surat al-Kahfi Bisa Melindungi Kita Dari Dajjal?

"Ustafz, dalam hadist disebutkan bhw barangsiapa membaca surat al-Kahfi di hari Jumat maka dia akan dilindungi dari fitnah Dajjal. Saya mau tanya.. Kenapa surat al Kahfi bisa melindungi kita dari Dajjal? Padahal di surat al Kahfi tdk disebut kata2 Dajjal ? " Tanya jamaah dlm suatu kajian Tafsir Bulanan

"Kenapa? Langsung saya jawab ya? Soalnya waktunya udah sempit.
Pertama, Ya karena hadist nabi yg menjelaskan itu.

Kedua. Karena fitnah Dajjal itu bentuknya mirip sekali dgn fitnah-fitnah yg terdapat dalam surat itu.

Ketiga, alquran itu kitab yg relevan dan solutif. Artinya, meskipun kata dajjal itu tdk disebutkan tapi akan selalu relevan dan menjadi solusi di masa kapanpun. Itulah sebabnya banyak kisah-kisah dalam alquran menggunakan "fiil mudhori' (present continius tense) yg menyimpan pesan bhw kejadian yg lalu -esensi dan substansinya-akan tetap terulang di masa sekarang atau masa yg akan datang. Begitu juga solusinya, hanya ada dalam alquran. Saat kita gunakan petunjuk alquran.. maka dpt dipastikan kita akan keluar dari setiap problema" jelas ustadz

"Ustad... maaf.. Masih abstrak kok keterangannya ust? Bisa gak dijelaskan bentuk2 fitnah yg terdapat dlm surat alKahf?". Tanya jamaah penasaran

"Begini.. Dalam surat alKahfi itu ada 4 kisah. Ingat ya tadi.. bahwa meskipun kisah2 itu terjadi pd masa lalu.. tapi ia tetap relevan krn rahasia "fi'il mudhore" ya?

Nah 4 kisah itu adalah , pertama kisah Ashabul Kahfi, kedua kisah Org yg memiliki dua kebun. Ketiga kisah Nabi Musa dan Khidr as. dan Keempat kisah Dzulqornain.

Nah.. dalan kisah2 inilah tersimpan 4 fitnah yg mirip sama dg yg akan ditimbulkan oleh Dajjal nanti. Dalam kisah Ashabul Kahfi diceritakan ttg FITNAH AD DIIN (FITNAH AGAMA) dimana pemuda2 alKahfi yg teguh dlm beragama disweeping dan dicari-cari bahkan dikriminalisasi oleh penguasa. Cuma hanya krn teguh dlm beragama saja, mereka akan ditangkap hingga mereka menyelmatkan diri ke luar negeri....eh salah... ke dalan gua.

Lalu, dalan kisah seorang yg memiliki dua kebun (shohibul jannatain.. bukan shohibul iman ya..? Kalo dlm quran disebut "li ahadihima jannatain") terdapat fitnah harta (FITNAH AL-MAAL) krn org ini mempunyai kekayaan kebun (harta) yg melimpah hingga berkata "Saya yakin hari kiamat itu ndak ada.. ndak akan terjadi" (bahasa quran nya: "wa maa azhunus sa'ata qoimatan"). Ujian di zaman Dajjal adalah :Karena rayuan harta, seseorg sampe rela pidato.. eh.. bicara.. "Hari kiamat gak ada".Bukankah menafikan 1 rukun iman berakibat fatal?

Ketiga, dalam kisah Musa as dan khidr as terdapat FITNAH ILMu. Musa as pernah terbersit di hatinya "Ah..rasa2nya.. di negeri ini cuma aku yg paling pinter dan hebat dlm ilmu.. " hingga Allah menegurnya. "(musa!..) Disana ada hamba dari hamba2Ku yg Ku beri dari sisiKu ilmu (yg lebih) " (bhs qurannya: :abdun min ibadina.... wa allamnahu min ladunna ilma)
Nah.. fitnah ilmu di akhir zaman, adalah lahirnya org2 yg berani berfatwa pdhal ilmunya gak ada shg sesat dan menyesatkan.. berfatwa melawan kitab2 dan pendapat ulama yg sdh mu'tabaroh... atau memahami agama dg dangkal, lalu bom sana bom sini.. ceteknya se cetek sumbu bomnya.. he.. he..

Keempat, dalam kisah Zulkarnaen terdapat fitnah kekuasaan (FITNAH AL-SULTHOH) dimana saat itu semua rakyat merasa jika didatangi penguasa dan memasuki sebuah negeri maka mrk selalu akan terancam. Hingga saat Zulkarnaen sbg penguasa barat dan timur datang ke sebuah negeri, maka rakyat itu merasa terancam.. Lalu Zulkatnaen sbg raja muslim yg adil berkata.. bahwa ia hanya akan menyiksa kepada org yg zhalam saja. (wa amma man zholama fa saufa uafzdibuhu adzaban nukro.. ")
Fitnah Kekuasaan di akhir zaman adalah negara2 kuat datang ke negara2 miskin menjajah..mengancam pemimpin dan rakyatnya dan mengeruk kekayaan negeri2 yg didatangimya". Jelas ustafz panjang lebar

"Kok.. spt nya fitnah2 itu sdh ada ust? " jamaah lain menimpali

"He.. he.. Makanya utk jaga2 dari fitnah itu, nabi saw nyuruh kita baca surat al Kahfi tiap malam atau hari Jumat, jangan lupa ye? " Ustadz menimpali

"Oh iye..kebetulan nih pak ustadz.. malam ini malam jumat... " jamaah lain menimpali

"Tapi= Kata ustad tadi, solusinya juga ada dalam quran,?bisa disebutkan Ustad?" Pinta jamaah lain

(Tiba2 terdengar azan isya)

"Maaf.. berhubung sdh adzan isya.. Maka pengajian kali ini kita tutup dulu dan kita lanjutkan bulam depan ya? " ustadz mengakhiri talimnya

"Jgn lupa mlm ini malam jumat.. dan besok hari jumat" Tambah Ustadz mengingatkan lagi..

"Malam jumat ada yg sunnah ye ustdz? ehm.. ehm? " Jamaah sambil senyum

"Iye.... sunah baca al Kahfi...!!!! Subhanakallahumma wa bihamdik..... Wassalamulaikum wr wb.. " Ustadz menutup pengajiannya.

Senin, 21 Agustus 2017

DI MAKKAH BICARA PUN DIGANJAR CASH, HATI-HATI

Banyaknya jamaah haji yg agak manja, membuat dokter petugas haji mengeluhkan jamaah haji yang sebentar-bentar minta obat. Keluhan itu disampaikan dalam rapat evaluasi petugas.

Sebagai "Amirul Hajj", saya ikut prihatin, khawatir ketersediaan obat akan minim sebelum hari puncak ibadah haji tiba, padahal puncak ibadah haji masih panjang.

Lalu saya bilang, "Para petugas/ muthowwif harus memberi pemahaman, bahwa kita jangan menggantungkan kesehatan kita pd obat, krn dlm tubuh kita juga ada obat"

Usai rapat, malamnya sy mengalami sakit yg belum pernah sy alami begitu sangat sakit sekali. Saya mencoba bertahan. Saya tdk mau minum obat. Blm pernah sakit dahsyat ini sy alami sebelumnya. Tapi rasa sakit semakin menjadi-jadi. Akhirnya sy we-a ke dokter petugas haji. "dok, punya obat sakit gigi tdk?". Beliau menjawab "ada". Tapi masih itikaf di masjid. Sy sendiri -saking begitu sakitnya di rahang dan sekitar, tdk berlama-lama di masjidil haram. Usai shalat subuh dan shalat jenazah langsung menuju apotik utk beli obat, krn sdh tdk tahan.

Penjual di apotik menyarankan obat diminum setelah makan. Sy langsung menuju restorant hotel, namun restoran msh blm buka krn masih terlalu pagi. Shg sy blm bisa minum obat.

Sy ke kamar menggerutu betapa baru kali ini sakitnya tak bs diajak kompromi. Sy oleskan gigi dgn odol herbal yg katanya bs obati sakit gigi. Tapi malah terasa sakit.

Sy pun berwudhu sambil muhasabah.. Ya.. Saya ingat bhw semalam dlm rapat itu seakan berpesan secara tersirat. "Kita jgn tergantung pd obat agar obat tdk cepat habis". Sy sadar telah melakukan kesalahan, krn tdk semua org bisa sembuh kecuali hrs ditangani dg obat, meskipun diyakini ALLAH lah yg menyembuhkan dan menyehatkan. Disini sy menelan ludah sendiri. Disini sy menganjurkan utk tdk tergantung pd obat, namun pagi itu sy justru sangat membutuhkan cepat dpt obat.

Sy beristighfar membaca doa nabi Yunus "laa ilaha illa anta inni kuntu minafz dzalimin". Juga doa nabi Adam as, "Robbana zholamna anfusana wa illam tahgfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khosirin"

Dokter pun dtg ke kamar hotel sy memberi obat, sy minum, juga minum obat yg ku beli dari apotik. Tidak cukup sampai situ, tumben-tumbennya sy pun we-a istri di Tanah Air mohon didoakan supaya sgr disehatkan.

Siang bakda zhuhur rasa sakit pun turun....alhamdulillah hingga status ini ditulis, rasa sakit pun terus berkurang, pd sore dan malam hari bahkan bisa makan 2 kali dg lahap krn menemani tamu makan yg datang berbeda waktu.

Saat itu hati kecil berbisik pada ku, "Hei jamhuri, kamu jgn ngomong sembarangan, tdk semua org sama dg mu. Disana ada org yg sepuh, lemah, selalu hrs kontrol rutin. Bukankah engkau skrg pun membutuhkan obat. ?"

Subhanallah. Makkah memang selalu mengajarkan manusia akan arti kehidupan

Makkah 19 Agust 2017