Kamis, 15 Desember 2022

Jujur dan Terpercaya dalam Bisnis

 

(Khutbah Jumát)

Oleh : KH. Muhammad Jamhuri, Lc. MA*)

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.اَللَّهُمَّ  صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

أمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ, اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. قال الله تعالى فى كتابه الكريم, وهو أصْدَقُ القَائِلِيْنَ, أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بسم الله الرحمن الرحيم: (وَمَنْ يُطِعْ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُوْلَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُوْلَئِكَ رَفِيقًا . ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنْ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا)

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah..

Allah swt menciptakan manusia dengan ciri warna kulit, bahasa. suku dan keyakinan yang berbeda-beda. Namun, meskipun manusia dengan perbedaan yang ada, akan tetapi manusia memiliki nilai-nilai yang disepakati bersama. Apapun bangsa, suku dan agamanya, mereka sepakat akan nilai-nilai luhur kemanusian. Nilai-nilai tersebut anatara lain: keadilan, kesopanan, keamanan, kehormatan kejujuran dan lain sebagainya.

Islam bukan sekedar agama yang mengajarkan ibadah mahdoh (ritual) saja, namun Islam juga mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal. Salah satunya adalah nilai kejujuran. Bahkan kejujuran menjadi nilai yang sangat ditakankan oleh Islam. Rasulullah saw bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا.  وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta” (HR. Muslim).

Bahkan dalam menjaga kestabilan kejujuran, perlu lingkungan dan partner yang terdiri dari manusia -manusia yang jujur, sebagaimana firman Allah swt:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur)” (QS. At Taubah: 119).

 

Kejujuran Dalam Berbisnis

Kejujuran dalam berbisnis lebih ditekankan lagi oleh Islam. Sebab berbuat bohong atau curang dalam berbsinis sering kali terjadi. Hal itu disebabkan karena kurangnya iman dan pengetahuan tentang hukum jual beli, atau karena tergiur dengan keuntungan bisnis yang tidak setara dengan dosa dan akibat dari ketidakjujurannya.

Oleh sebab itu, banyak hadist-hadist berpesan untuk selalu berlaku jujur dalam berbisnis. Antralain,: Dari Rifa’ah, ia mengatakan bahwa ia pernah keluar bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ke tanah lapang dan melihat orang-orang sedang melakukan transaksi jual beli. Beliau lalu menyeru, “Wahai para pedagang!” Orang-orang pun memperhatikan seruan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil menengadahkan leher dan pandangan mereka pada beliau. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ التُّجَّارَ يُبْعَثُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فُجَّارًا إِلاَّ مَنِ اتَّقَى اللَّهَ وَبَرَّ وَصَدَقَ

“Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, shahih dilihat dari jalur lain).

Salah satu contoh bentuk penipuan yang terjadi di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Abu Hurairah, ia berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلاً فَقَالَ « مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ ». قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « أَفَلاَ جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَىْ يَرَاهُ النَّاسُ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّى

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya, “Apa ini wahai pemilik makanan?” Sang pemiliknya menjawab, “Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim).

Jika dikatakan tidak termasuk golongan kami, maka itu menunjukkan perbuatan tersebut termasuk dosa besar.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا، وَالْمَكْرُ وَالْخِدَاعُ فِي النَّارِ

“Barangsiapa yang menipu, maka ia tidak termasuk golongan kami. Orang yang berbuat makar dan pengelabuan, tempatnya di neraka” (HR. Ibnu Hibban, shahih).

 

Keuntungan Berbuat Jujur Dalam Bisnis

Sebagaimana penjelasan di atas, bahwa kejujuran adalah nilai-nilai kemanusian yang disepakati bersama oleh semua manusia meskipun berbeda agama, suku dan bangsa, maka setiap muslim yang beriman kepada Allah akan selalu memiliki dan membawa sifat kejujuran di mana saja berada. Termasuk dalam melakukan usaha, bisnis dan transaksi-transaksi. Dan ketika seorang pembisnis membawa nilai-nilai keujuran maka bisnisnya akan mendapatkan kepercayaan yang akan menguntungkan bisnisnya.

Berikut beberapa Keuntungan jika suatu urusan (bisnis) yang dijalani dengan nilai-nilai kejujuran:

Pertama, Jujur mendatangkan ketenangan. Orang yang jujur akan marasa tenang karena dia telah melakukan kebaikan kepada manusia. Sebaliknya orang yang berdusta atau menipu orang, maka hidupnya tidak akan tenang dan damai.

Dari Al Hasan bin ‘Ali, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

“Tinggalkanlah yang meragukanmu menuju apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa” (HR. Tirmidzi dan Ahmad, hasan shahih).

Kedua, Jujur menuai keberkahan. Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا – فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu” (Muttafaqun ‘alaih).

Ketiga, Jujur mendatang kepercayaan dari partner, kolega dan semua pihak. Pada saat pembisnis berlaku jujur, maka akan mendatangkan kepercayaan dari orang yang bertransaksi dengannya. Dan orang-orang yang percaya dengan pembisnis jujur itu ia akan bercerita tentang kenyamanannya berbisnis dengan orang tersebut kepada para kolega dan teman bisnis lainnya, sehingga kita akan dikenal sebagai orang yang jujur dan asik dijadikan partner bisnis. Kisah pertama kali Nabi saw diberi gelar “Al-Amin” (dapat dipercaya) adalah karena beliau jujur dan menjaga amanah orang yang bertransaksi padanya. Di kisahkan bahwa orang itu setelah membayar barang yang dibelinya dari Nabi saw lalu menitipkannya kepada belaiu, namun dia lupa dan pulang ke rumahnya selama tiga hari. Setelah ingat bahwa barangnya tidak terbawa, dia kembali ke tempat nabi saw seteleh melakukan perjalanan selama tiga hari. Sehingga menjadi enam hari. Namun saat dia kembali ke tempat nabi saw, barang titipannya itu masih ada dan utuh seperti sedia kala. Sehingga orang itu bercerita ke sana kemari tentang pengalamannya, lalu dikenallah Nabi saw sebagai “Al-Amiin” (Dapat dipercaya)

Keempat, Kejujuran membuat pelanggan setia. Tidak diragukan lagi bahwa kejujuran mendatangkan trust (keperceyaan) dari orang yang bertransasksi dengan kita. Jika kita seorang pengusaha atau pedagang, kepercayaan itu niscaya membuat para pelanggan kita akan setia. Bahkan mereka bukan hanya setia, akan tetapi akan menjadi iklan atau juru bicara kita kepada calon-calon pelanggan kita. Mereka ingin orang-orang merasakan kenikmatan seperti yang partner kita rasakan.

Kelima, Bisnis akan bertahan lama. Sebab kunci suatu bisnis adalah pemasaran. Dan ketika para pelanggan merasa puas dengan produk atau jasa yang kita tawarkan karena sifat jujur yang kita berikan, maka para pelanggan akan  setia. Buah dari itu semua adalah, bisnis yang kita jalankan akan bertahan lama. Banyaknya bisnis yang gulung tikar adalah akibat kekecewaan para pelanggan. Apalagi jika memudarnya rasa trust pelanggan akibat kita tidak berlaku jujur. Maka, apapun juga, kejujuran itu selalu mendatangkan kebaikan. Allah swt beerfirman:

فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ

“Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian itu kebaikan bagi mereka” (QS. Muhammad: 21)

Keenam, Kejujuran membuka kemudahan, jalan keluar dan kelapangan . Coba perhatikan baik-baik perkataan Ibnu Katsir rahimahullah ketika menjelaskan surat At Taubah ayat 119.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” (QS. At Taubah: 119).

Beliau mengatakan, “Berlaku jujurlah dan terus berpeganglah dengan sikap jujur. Bersungguh-sungguhlah kalian menjadi orang yang jujur. Jauhilah perilaku dusta yang dapat mengantarkan pada kebinasaan. Moga-moga kalian mendapati kelapangan dan jalan keluar atas perilaku jujur tersebut.”

Demikianlah, khutbah yang singkat ini kami sampaikan, semoga kita menjadi orang-orang yang jujur dalam segala hal, sehingga akan dikumpulkan Allah di surga Bersama para Anbiya, Shiddiqin, Syuhada dan Shalihin. Amin Ya Rabbal ‘Alamin..

 

KHUTBAH  KEDUA

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

أمَّا بَعْدُ, فَيَا أَيهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ وَلَازِمُوا الصَّلاَةَ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاة ُوَالسَّلَامُ, فقَدْ أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ اِرْشَادًا وَتَعْلِيمًا فَقَالَ:

انَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلَّونَ عَلَى الَّنِبْيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ، وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً، وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

*) Penulis adalah alumni Umm al-Quro University - Makkah Jurusan Ekonomi Islam dan Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ekonomi Islam, Pengasuh Pesantren Tahfizh dan Ekonom Islam (TEI) Multazam-Bogor

 

 

 

Rabu, 30 November 2022

Gempa Bumi di Cianjur. Mau Menyumbang Atau Disumbang?

Penyerahan sumbangan terpal kepada pesantren
Pada kesempatan mengisi khutbah Jumát di Jakarta, saya mengungkapkan bagaimana akibat yang diderita saudara-saudara kita di Cianjur yang mengalami bencana gempa bumi. Mereka hidup di tenda-tenda darurat seadanya akitbat rumah-rumah mereka runtuh. Pada saat khutbah itu, saya tawarkan dengan ucapan di atas, "Mau Menyumbang, Atau Mau Disumbang?". Kalimat ini saya maksudkan untuk muhasabah (introspeksi) diri kita masing-masing. Betapa nikmat besar yang dialami sebagaian kita yang tinggal di daerah yang jauh dari pusat gempa. Kita masih bisa tidur nyenyak di atas tempat tidur, sementara kawan-kawan kita di cianjur tidur di bawah tenda-tenda darurat. Belum lagi intensitas hujan yang kerap turun yang tak mengenal waktu, bisa pagi, siang, bahkan di tengah malam. Bahkan mereka masih dihantui gempa susulan yang datang silih berganti

Kita juga masih dapat menikmati makan dengan menu yang kita ingini di rumah, atau bahkan kita sesekali dapat mengunjungi rumah makan favorit kita. Sedangkan saudara-saudara kita untuk makan harus menunggu uluran bantuan dari orang yang mau membantunya, dengan menu seadanya, tidak bisa memilih menu semaunya. Bahkan karena keterbatasan bantuan makanan, mereka harus berbagi makanan yang terbatas itu antara mereka.

Bagi sebagian kita yang memiliki atau mengelola lembaga, sekolah atau pesantren yang aman dari musibah gempa, masih dapat menjalankan proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM) dengan normal. Guru dan murid berinteraksi dengan gembira dan ceria. Sementara saudara-saudara kita di Ciajur tidak dapat melakukan kbm-nya dengan normal. Bahkan sebagian murid dan santri harus diliburkan dari KBM karena masih khawatir dengan gempa-gempa susulan yang datang silih berganti. Agenda ujian akhur semester (UAS) atau Penilaian Akhir Semester (PAS) yang sejatinya akan berlangsung pekan-pekan ini pun harus mereka tunda karena situasi yang tidak memungkin.

Lebih parah lagi, bangunan pesantren yang mereka bangun secara "ngareureuyeuh" (sedikit demi sedikit) dengan gotong royong dan patungan donasi selama bertahun-tahun, lalu setelah menjadi gedung, kini harus runtuh dalam hitungan detik akibat gempa bumi ini.

Sebagian santri di beberapa pondok pesantren di Cianjur yang berasal dari luar Cianjur telah dipulangkan dan dijemput orang tua masing-masing karena khawatir dengan kondisi yang ada. Sebagian lagi santri yang  berasal dari daerah Cianjur ada yang harus tetap tinggal di pesantren, karena kondisi kerusakan rumahnya lebih parah, sehingga lebih aman tinggal di pesantren. Dengan demikian pesantren menjadi rumah mereka, dan kyai menjadi orang tua mereka yang yang harus menutupi kebutuhan mereka sehari-hari.

Namun bagi pesantren-pesantren yang terkena dampak gempa bumi agak lebih ringan, masih tetap tidak dapat menjalankan aktifitas KBM-nya dengan normal juga, karena pesantrennya dijadikan posko-posko bantuan yang berasal dari berbagai element yang menitipkan bantuannya untuk warga terdampak musibah. Bahkan para kyai dan santrinya kini lebih sibuk karena harus mendistibusikan amanah donasi kepada warga yang terdampak musibah. Jadi meskipun pesantren-pesantren ini terlihat menerima sumbangan, namun sebenarnya mereka justru menjadi  lembaga yang paling sibuk menyalurkan bantuan para dermawan kepada warga. Terlihat, proses KBM pun belum berjalan normal. Bahkan kyai dan santrinya ikut sibuk menyalurkan kepada warga-warga sekitar. Bahkan tidak sedikit pesantren-pesantren ini membuat tenda darurat dan dapur umum untuk melayani masyarakat terdampak musibah gempa.

Nah, dalam khutbah itu saya sampaikan, Apakah kita mau menjadi pihak yang menyumbang  atau mau menjadi pihak yang disumbang? Jika mau disumbang berarti kita menyiapkan diri untuk menjadi pihak yang terkena bencana?. Jika mau menyumbang, maka bersyukurlah kita sedang tidak terkena bencana. Mungkin hari-hari ini Cianjur-lah yang mendapat giliran bencana. Tetapi bukan tidak mungkin bencana itu akan datang kepada kita. Karena itu sebelum kita mendapat giliran terkena bencana, marilah kita sisihkan sebagian rezeki kita untuk meringankan penderitaan saudara-saudara kita yang terkena musibah. Kita berharap sedekah yang kita keluarkan dapat menolak bala dan bencana yang akan menimpa kita, sebagaimana yang banyak dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw di banyak hadistnya.

Semoga Allah swt segera mengangkat penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur, semoga Allah berikan pahala kesabaran mereka, dan tetap menguatkan iman yang ada di dada mereka serta segera diberikan jalan kelar dan kemudahannya. Aamiin.

Sabtu, 30 Juli 2022

KAPASITAS PRIBADI IBRAHIM AS

 

ان ابرهيم كان أمة قانتا لله حنيفا ولم يك من المشركين
Sesungguhnya Ibrahim adalah suatu umat yang patuh pada Allah, lurus dan bukan termasuk orang-orang musyrik.(QS. An-Nahl: 120)
Allah swt menggambarkan pribadi Nabi Ibrahim as sebagai suatu umat. Ini menunjukkan bahwa kapasitas pribadi beliau sama dengan suatu umat. Tapi umat bukan sembarang umat. Dia adalah umat dengan ciri yang taat kepada Allah, lurus dan istiqomah dalam ketaatannya serta bukan kelompok orang yang beragama pagan (animisme-dinamisme).
Dalam sejarah tipe kepemimpinan - sebagaimana digambarkan dalam juz pertama, Al-Quran mengkisah tiga bentuk tipe kepemimpinan:
  1. Tipe Pemimpin yang pernah salah, namun mau bertaubat dan menyesali perbuatannya serta mau memperbaiki diri. Jenis pemimpin ini diwakili dengan personifikasi Nabi Adam as. Beliau pernah bersalah, namun beliau mau memperbaiki diri dengan taubat dan perbaikan. Ending tipe pemimpin ini tetap baik. Bahkan beliau menjadi Nabi dan Rasul utusan Allah swt.
  2. Tipe pemimpin yang pernah bersalah, namun tetap melakukan keaalahan dan tidak mau memperbaiki diri. Tipe ini dipersonifikasikan dengan karakter kaum Bani Israel. Berkali-kali melakukan kesalahan dan diberi kesempatan memperbaiki, namun tetap tidak berubah dalam tindakan dan kebijakannya yang salah. Meskipun berulang Allah utus Rasul dari kalangan bangsanya, sebagai ruang kesempatan memperbaiki diri, namun tetap tidak menginndahkan kesempatan yang diberi, bahkan beberapa ulama dan nabinya dibunuhnya, karena tidak sesuai dengan keinginan hawa nafsu bangsa dan kelompoknya. Tipe jenis ini dipotret jelas oleh al-quran sebagai tipe kepemimpinan yang salah. Dan al-quran banyak menceritakannya secara panjang lebar agar umat Islam tidak meniru dan jatuh ke dalam lubang keasalahan yang sama.
  3. Tipe pemimpin yang istiqamah dalam ketaatan serba sabar dalam menghadapi segala ujian. Tipe ini dipersonifikasikan dengan pribadi nabi Ibrahim as.
Salah satu kunci sukses Ibrahim adalah dia tetap istiqomah walau diuji dengan berbagai ujian. Baik ujian pribadi, keluarga bahkan ujian kekuasaan.
Ujian pribadi saat beliau "mencari tuhan". Dengan cara ilmiah beliau berkesimpulan bahwa Tuhan sebenarnya bukanlah bintang, bulan atau matahari. Tetap Allah zat yang menciptakan semua.
Ujian Keluarga terjadi saat beliau menikahi siti Hajar. Beliau diperintah Allah agar "mengasingkan" Siti Hajar dan puteranya Ismal yang dicintainya di lembah tandus, yaitu setelah timbul rasa cemburu dari Sarah yang belum juga melahirkan anak untuk suaminya.
Bukan hanya itu, beliau juga diuji dengan perintah menyembelih putera satu-aatunya saat itu.
Ujian kekuasaan terjadi saat beliau dibakar oleh raja yang zhalim: Namruz. Beliau tetap sabar hingga pertolongan Allah datang dab api yang dikobarkan Namruz tidak mencelakakannya.
Dengan lulusnya Ibrahim as melewati berbagai ujian itulah, beliau diberi Allah kepemimpinan. Allah swt berfirman:
واذ ابتلى ابرهيم ربه بكلمات فاتمهن قال اني جاعلك للناس اماما
Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan) maka beliau.melaksanaknnya dengan sempurna. Allah berkata: Sungguh Aku jadikan kamu sebagai pemimpin bagi umat manusia. (QS. Al-Baqarah: 124)
Jadi, calon pemimpin yang berkualitas dan berkapasitas adalah ketika dia telah melewati aneka ujian dan dapat melewati nya dengan baik dan lurus/hanif. Bukan calon pemimpin yang dibangun dengan pencitraan semu.
M. Jamhuri
Mina, 10 Dzulhijjah 1443 H/9 Juli 2022 M

KETAHANAN KELUARGA IBRAHIM AS

Kisah pengorbanan Nabi Ibrahim as tidak terpisahkan dengan prosesi ibadah haji berupa pelontaran jumroh di Mina.
Ibadah Qurban dapat dilakukan di mana saja. Namun ibadah pelontaran jumroh hanya dilakukan di kawasan Mina saja. Akan tetapi sumber kedua peristiwa itu sama-sama terjadi di Mina. Peristiwa qurban di sekitar jabal (bukit) Qurban. Sedangkan pelontaran jumroh ada di bukit Aqobah dan sekitarnya. Keduanya berada di kawasan Mina.
Pada saat Ibrahim akan melaksanakan penyembelihan putranya atas perintah Allah, Iblis tidak tinggal diam. Dia berkata kepada Ibrahim as, " Bagaimana engkau akan menyembelih putra mu sedangkan engkau dulu mengharap kelahirannya? bahkan engkau harus menikahi Hajar untuk mendapatkan anak? Sebaiknya, engkau acuhkan saja perintah Tuhanmu". Begitu Iblis merayu. Namun Ibrahim as dengan keteguhan imannya berkata, "Dahulu Allah jua yang memberiku keturunan padaku. Dan sekarang Allah juga memintanya. Aku tetap akan melaksanakan perintah dan permintaan Tuhan sang Pemilik segala". Dan Ibrahim as pun mengusir iblis dengan lontaran krikil.
Merasa gagal merayu Ibrahim, Iblis pun mendatangi Hajar. Seraya berkata, "Hai Hajar, bukankah engkau yang melahirkan putramu dalam kesusahan yang sangat. Mengapa kau biarkan suami mu menyembelih putramu. Tidakkah engkau cegah dia?". Dengan keteguhan iman dan keikhlasan yang dalam, St Hajar menjawab, "Jangankan putraku yang menjadi qurban. Jika ini perintah Allah, aku pun bahkan siap menjadi qurban." Sanggah Hajar sambil melontar Iblis dengan krikil.
Iblis tidak tinggal diam. Dia pun menghampiri Ismail seraya berkata, "Ismail, engkau masih muda, engkau punya masa depan yang cerah. Kenapa kau biarkan ayahmu akan menyembelihmu? Bukan kah kau bisa menghindar dan lari ke tempat yang jauh?". Dengan tegas Ismail menjawab. "Tidak. Jiwa dan ragaku adalah milik Tuhanku. Dan kini Dia sang Pencipta meminta kembali diriku." Jawab Ismail sambil melontar Iblis dengan batu krikil.
Ibrahim melanjutkan tugasnya untuk menyembelih puteranya. Namun ketika iman ketiganya dianggap lulus, Allah swt menggantikan Ismail dengan seekor kambing kibas sebagai balasan atas keteguhan iman mereka.
Dari peristiwa ini dapat kita petik beberapa ibroh (pelajaran)
Pertama, Iblis tidak mempunyai cita-cita dan obesei apapun kecuali ingin menjerumuskan manusia ikut ke dalam neraka. Pikirannya hanya itu.
Kedua, kita harus mendudukkan Iblis sebagai musuh manusia yang nyata (aduwwun mubin). Jangan mau sedikitpun berkompromi dengan bujuk rayu iblis. Apapun alasannya.
Ketiga, setiap kali Iblis gagal merayu lewat satu pintu, dia akan berusaha menggagalkan manusia lewat pintu lainnya. Bila gagal lewat ayah maka akan masuk lewat anggota keluarga lainnya.
Keempat, perlunya membentengi semua anggota keluarga kita dengan iman yang kokoh. Ketahanan keluarga yang dicontohkan Ibrahim adalah model terbaik agar terhindar dari bujuk-rayu syaitan.
Keteguhan iman dan ketahanan keluarga Ibrahim as menjadi suri tauladan buat kita semua. Allah swt berfirman:
قد كانت لكم اسوة حسنة في ابرهيم و الذين معه
Telah ada buat kalian suri tauladan pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya. (Qs. Al-Mumtahanah: 4)
M. Jamhuri, Mina 11 Dzulhijjah 1443 H/10 Juli 2022.

Foto:
Lokasi Jamarot di Mina.

ABRAHIMISME DAN "MILLAH" IBRAHIM

 

Sering kali kata "isme" yang ada di belakang kata dasar diartikan sebagai "ajaran" atau "ideologi". Sebagai contoh kata Leninisme berarti ajaran atau ideologi yang dibawa oleh Lenin. Oleh sebab itu, kaum orintalist dulu sering menyebut "Muhammadisme" yang sebagai ajaran atau ideologi yang dibawa Muhammad. Mereka mensejajarkan dengan isme-isme atau agama yang ada. Yaitu menyebut agama dinisbatkan pada tempat atau pada si pembawa agama. Sebut saja misalnya agama budha (Budhisme) dibawa oleh Sidarta Budha Gautama, Hindu (Hindusme) lahir dan berasal dari Hindustan (India), Yahudi (Yudaisme/Jewis) dibawa oleh Yahuda, Kristen (Christian) dibawa oleh Yesus Kristus dan lainnya. Tentu saja penamaan ini salah jika dinisbatkan kepada Islam. Karena jika Islam disebut Muhammadinisme (ajaran Muhammad) maka akan terindikasi seakan Muhammad lah yang "mengarang" dan ajaran yang dibawanya. Padahal ajarannya adalah Islam yang merupakan wahyu dari Allah swt
Berbeda dengan Islam. nama ajarannya adalah Islam dan penamaan Islam itu datang langsung dari Allah swt. Firman Allah:
ان الدين عند الله الاسلام
Agama yang benar di sisi Allah adalah Islam (Qs. Ali Imron: 19)
ومن يبتغ غير الاسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الاخرة من الخاسرين
Barangsiapa mencari selain Islam sebagai agama, maka dia tertolak. Dan dia di akhirat termasuk orang2 yang merugi
(Qs. Ali Imron: 85)

AJAKAN ISRAEL

Kini gaung Abrahimisme mulai digaungkan lagi, terutama oleh pihak Israel. Mereka menjadikan Abrahimisme sebagai alat diplomatik untuk membangun kerjasama dan pembukaan kantor diplomatik di negara-negara Islam. Mereka merayu negara muslim bahwa mereka satu rumpun berasal dari Ibrahim.
Secara sejarah memang benar. Karena Ibrahim adalah Abul Anbiya (bapak moyong para nabi). Ibrahim memiliki putra bernama Ismail yang berketurunan Nabi Muhhammad, dan Ishaq yang berketurunan para Nabi termasuk Musa dan Isa as. Namun kewarisan nasab saja tidak cukup. Kewarisan agama lebih penting dari sekedar kewarisan nasab. Oleh sebab itu dalam ilmu waris anak kafir atau murtad tidak bisa mendapat warisan dari ayahnya yang muslim atau sebaliknya.
Sebagian anak keturunan Ibrahim memang masih melestarikan millah Ibrohim, bahkan ada yang bergelar Nabi dan Rasul. Tapi sebagian besar umatnya telah melenceng dari millah Ibrahim. Bahkan diutusnya nabi rasul dari mereka bertujuan meluruskan aqidah mereka yang salah.
Lalu apa sebenarnya agama yang dianut Ibrahim as? Tidak lain adalah agama Islam. Allah swt berfirman:
ما كان ابراهيم يهوديا ولا نصرانيا ولكن كان حنيفا مسلما وما كان من المشركين
Ibrahim bukanlah seorang Yahudi juga bukan seorang Nasrani, tapi dia seorang Muslim yang lurus. Juga bukan termasuk yang beragama pagan (musyrik). (Qs. Ali Imran: 67)
ووصى بها ابرهيم بنيه ويعقوب يا بني ان الله اصطفى لكم الدين فلا تموتن الا وانتم مسلمون
Dan Ibrahim telah berwasiat dengan nya (islam) kepada anak-anaknya dan Ya'kub (Israil), wahai anak-anakku sesungguhnya Allah telah memilih untuk kalian agama (Islam). Maka janganlah kamu sekali2 mati kecuali dalam keadaan muslim. (Qs. Al-Baqarah: 132)
Jadi, mestinya, jika sadar, mereka (Yahudi dan Nasrani) hendaknya mengikuti millah Ibrahim yang tidak lain adalah ajaran tauhid atau Islam dan tidak menyekutukan Allah.
Oleh sebab al-Quran banyak menyebut kata "an ittabi' millata Ibrahim" sebagai pesan bahwa jika benar-benar mengaku sebagai Abrahimiyyun (pengikut ajaran Ibrahim) hendaknya mengikuti ajaran tauhid yang dibawa Ibrahim serta ajaran-ajaran yang dibawanya.

Umat Islam-lah yang Mewarisi Millah Ibrahim
Kenyatannya secara ilmiah dan empirik, umat Islamlah yang mewarisi Millah Ibrahim. Berikut adalah buktinya:
  1. Ibrahim as membawa agama tauhid yang hanya menuhankan Allah dan tidak ada sekutu baginya, walau berupa anak.
  2. Perintah ibadah haji turun di zaman Nabi Ibrahim as. Dan yang melestarikan ibadah ini hingga kini hanya umat Islam
  3. Ajaran berqurban yang dicontohkan Nabi Ibrahim dahulu, pun yang melestarkannya adalah umat Islam.
  4. Ajaran berkhitan di zaman Nabi Ibrahim pun masih dilestarikan dan dijalankan oleh umat Islam hingga kini.
  5. Shalawat Ibrahimiyah yang dibaca di tahiyat akhir dalam sholat menunjukkan hubungan antara nabi Muhammad saw dengan Nabi Ibrahim alaihissalam
  6. Dzikir dan wirid "Asbahna ala fithrotil Islam wa kalimatil ikhlas, wa ala diini nabiyyina muhammadin shallallahu alaihi wa sallam, wa ala millati ibrohim hanifan wa maa kaana minal musyrikin" adalah pengulangan dan pengakuan akan kesetiaan umat Islam pada millah Ibrahim.
Jadi bersyukurlah kita memeluk agama Islam, karena keaslian ajaran Ibrahim dilanjutkan oleh Nabi Muhammad dan dipeluk dan diamalkan oleh umat Islam hingga kini.
Wallahu a'lam

M. Jamhuri. Mina 12 Dzulhijjah 1443 H/11 Juli 2022 M

Rabu, 06 Juli 2022

MAU PERGI HAJI: SAYA MOHON MAAF DAN DO'A


MAU PERGI HAJI: SAYA MOHON MAAF DAN DO'A

Izinkan saya memohon maaf dan doa, insya Allah malam ini akan berangkat menunaikan ibadah haji membersamai para calon jamaah haji. PT. Malika Haji Umroh Jika ada salah kata dan tulis di FB selama ini, mohon dimaafkan. dan mhn di doakan semoga perjalanan ibadah haji kami dilancarkan, diberkahi serta meraih haji mabrur. Saya juga mendoakan semoga teman-teman FB sy pun dapat menunaikan ibadah rukun Islam yang kelima ini. Aamin..ya Robbal aalamiin

Sabtu, 11 Juni 2022

SEBELUM CHEK-OUT DAN MENINGGALKAN CAIRO

Setelah 8 hari berada di Mesir, kini Rabu 8 Juni 2022 kami bersiap chek out hotel menuju Cairo Airport untuk selanjut melakukan penerbangan ke Jakarta menggunakan Pesawat Emirates dengan transit di Dubai.

Agar tiba tepat waktu di Bandara Cairo, kami tidak sempat makan siang di restoran Thailand sesuai rencana. Akhirnya menu yang dipesan di take away dan makan di dalan bus.
Suatu kebiasaan yang jarang terjadi namun menjadi kenangan yang Indah.

HAL WAJADTUM MAA WA'ADA ROBBUKUM?

Sayang, saat masuk ruang jenazah para Fira"un di Museum The Faraohs Golden Parade, kami tidak diperbolehkan memfoto dan mendokumentasikan bagian-bagian jenazah tersebut, sehingga tidak bisa kami tayangkan gambar2 jenazah tsb di sini.

Disana ada jenazah Ramses 2, Ramses 3, Siti 1, Siti 2 dalainnya.
Mereka kini cuma terbujur kaku tak berdaya. Tinggal menjadi kenangan dan ibroh/pelajarqn bahwa sehebat apapun kekuasaan yang pernah dimilikinya tidak mampu hidup selamanya dengan dunia ini.
Allah swt berfirman tentang fisik Firaun:
كذلك ننجيك ببدنك لتكون للعالمين نذيرا
Demikianlah Kami selamatkan tubuhmu agar menjadi peringatan buat sekalian alam.
Saat memasuki ruangan2 jenazah raja-raja Firaun itulah, kata yang bisa saya ucapkan pada mereka adalah seperti yang disebutkan alQuran
هل وجدتم ما وعد ربكم؟
Apakah kalian sudah mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhanmu?..
Cairo, Selasa 7 Juni 2022

NABI SAW BERWASIAT AGAR MELINDUNGI DAN BERBUAT BAIK KEPADA KAUM KRISTEN KOPTIK (QIBTY)

Saat saya mengunjungi "National Museum of Egyptian Civilation NMEC" di Cairo pada Selasa 7 Juni 2022, saya bertemu dengan seorang yang berpakaian jubah, berpeci, berjenggot bak seorang Syaikh. Namun berkalung salib. Dia adalah penganut kristen koptik/Qibty.

Kristen Koptik adalah pemeluk kristen yang tinggal di Mesir sejak dahulu hingga kini.
Di zaman Nabi saw saat berdakwah mengajak raja mereka bernama Muqaiqis agar menerima Islam, meski menolak, namun raja memberi hadiah kepada Nabi berupa seorang wanita bernama Maria Qibtiyah yang kemudian menjadi muallaf dan menjadi isteri Rasulullah saw.
Gerakan Ikhwanul Muslimin telah lama berhubungan baik dengan Kristen Koptik sebagai salah satu penduduk asli Mesir. Hubungan baik ini sudah terjalin sejak awal keberadaan Ikhwan di Mesir. Hubungan itu terus berlangsung hingga hari ini, bahkan diberitakan bahwa wakil ketua partai yang didirikan Ikhwan, adalah berasal dari kaum Koptik.
Hubungan ini bukan tanpa alasan, melainkan berasal dari pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada umat Islam.
Dari Ummu Salamah Radhiallahu ‘Anha, bahwa menjelang wafat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau berwasiat:
الله الله فى قبط مصر فإنكم ستظهرون عليهم فيكونون لكم عدة وأعوانًا فى سبيل الله
“Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah, dalam bergaul dengan kaum Qibthi Mesir. Sesungguhnya kalian akan mengalahkan mereka, dan mereka akan menjadi kekuatan dan pertolongan bagi kalian (HR: at Tabrani -Rijalnya shahih)

Selasa, 07 Juni 2022

DI DEPAN KANTOR GRAND SYAIKH AL-AZHAR DR. AHMAD AL-THIB

Kantor Grand Syaikh al-Azhar
Alhamdulillah, Senin 6 Juni 2022 pukul 14.00 kami mengunjungi Markaz Tahwir Ta'lim al-Thullab al-Wafidin wa al-Ajanib (Pusat Pengembangan Pendidikan Mahasiswa Asing dan Utusan) Universitas Al-Azhar Cairo, membahasa berbagai hal peningkatan pengembangan pendidikan bagi santri/pelajar asing (non Mesir)

Kami diterima Kepala Qism al-'Alaqoh al-'Aammah (Bidang Humas) DR. Asma yang fasih bukan hanya berbahasa Arab tapi juga berbahasa Inggris.
Usai pamitan, kami bertemu singkat dengan DR. Nakhlah direktur Markaz Tahwir yang baru selesai rapat.
Kami juga berpose di depan kantor kerja Grand Syaikh Al-Azhar DR. Ahmad al-Thib.
Semoga kunjungan ini memberi manfaat buat santri-santri Pesantren di Indonesia. Khususnya para santri Pesantren TEI Multazam.

Bersama DR. Asma Humas Markaz Tathwir-Al-Azhar
Aby Jam, Cairo 6/6/2022

MENGUNJUNGI SYAIKH MUHAMMAD IBRAHIM ABDUL BA'ITS AL-KATTANI; ULAMA AHLI HADIST PEMILIK A'LA SANAD DI ZAMAN INI

Kunjungan ke Syaikh Muhammad Abdul Baits Al-Kattani
Ahad, 6 Juni 2022 sekitar pukul 17.00 kami bermaksud berangkat menuju kediaman Syaikh Muhammad Ibrahin Al-Kattani ulama ahli hadist dan Arif billah pemilik A'la Sanad di zaman ini sekaligus Mursyid Tharoqoh Al-Syadziliyah.

Namun saat akan berangkat, kami sudah diuji kesabaran. Bis Coaster kami diintograsi oleh polisi wisata Mesir. Karena sedianya, setiap rombongan turis harus diketahui pihak berwajib ke mana tujuan keberangkatan. Kami sempat tertahan lama dengan berbagai pertanyaan, sementara janji bertemu dengan syaikh harus tepat waktu.
Namun akhirnya kami malah dikawal oleh polisi yang bersenjata. Maklum pariwisata adalah sektor penting Mesir. Sehingga jika ada hal-hal yang tidak diinginkan maka akan merusak citra wisata Mesir.
Peristiwa "penghalangan" kepergian kami ternyata sebagai ujian kesabaran apakah kami tetap akan berangkat menemui syaikh atau tidak? mengingat waktu pertemuan kami sudah ditentukan.
Bis coaster kami akhirnya melaju menuju kediaman Syaikh melalui jalan-jalan kecil di antara rumah penduduk Alexandaria. Tentu saja kedatangan kami tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan Syaikh. Namun dengan ketawadhuan dan senyuman yang menyejukkan, beliau tetap menerima kami dengan senang hati. (Mungkin ini bentuk kebeningan hati ulama yg arif billah)
Sekitar pukul 18.30 kami tiba di kediaman Syaikh. Tak disangka tak dinyana kediaman beliau sangat seserhana. Tempatnya agak sempit dan harus naik lift per tiga orang secara bergantian. Dan saat memasuki ruangan beliau ternyata diterima di ruang kerja yang sekaligus ruang tidur beliau yg luasnya hanya sekitar 4 x 3 m. Hal yang tidak kami bayangkan sebelumnya. Namun tanpa merasa kikuk atau malu, beliau tetap ramah menyambut kedatangan kami.
Setelah kami dan rombongan mengenalkan diri dan mengutarakan maksud kami, beliau pun memberi nasehat agar kami tetap mencintai Rasulullah saw. Yaitu dengan memperbanyak shalawat, terus membaca sirohnya serta mengamalkan sunah-sumahnya. Beliau juga menceritakan secara ringkas biografi Imam Bushiri yang sangat mencinta Rasulullah saw hingga menulis bait-bait syair memuji Rasulullah saw yang kini disebut Shalawat al-Burdah. Bahkan beliau pernah lumpuh lalu bertemu dengan Rasulullah saw dalan mimpinya dan diselimuti burdah (sorban) oleh Nabi saw dan keesokan harinya beliau disembuhkan Allah swt.
Syaikh Al-Kattani yang ahli hadist dengan sanadnya ini juga menegaskan bahwa bertawassul dengan Nabi Muhammad saw adalah dibolehkan (masyru'). Ketika ada yg membantahnya bahwa tawassul hanya boleh dengan amal dan tidak boleh tawassul dengan Nabi. Beliau berargumen, bahwa ada hadist yang.menyatakan bahwa kita masuk surga bukan karena amal kita semata. Sedangkan syafa'at nabi saw sudah pasti akan bisa.menyelamatkan siapa saja yang diberi syafaat oleh beliau.
Sebelum pamitan, kami rombongan dari Formada diberi 4 ijazah oleh beliau. Antara lain: Ijazah Shalawat Burdah Imam Bushiri, ijazah kumpulan doa Dalail al-Khoirot, Ijazah Thoriqoh Syadziliyah, dan ijazah marwwiyat (riwayat-riwayat) dan buku-buku karya beliau.
Selain itu, kami pun disuguhi makanan berupa "ruzz bil laban" yang rasanya lembut manis seperti bubur sumsum di Tanah Air.
Abi Jam, Alexander 5 Juni 2022
Gambar:
Suasana silaturrahim ke Syeikh Muhammad Ibrahim Abdul Ba'its al-Kattani
Akun Youtube beliau :

BERZIARAH KE MAKAM IMAM BUSHIRI, PENULIS QASIDAH BURDAH.

Ziarah Imam Bushiri
Akhirnya kami tiba di kota Alexandaria pada Sabtu 4 Juni 2022. Kota ini berjarak 212 km dari kota Cairo. Setiba di sana kami makan siang di Restoran 'Arus al-Bahr (Penganten Laut) dengan menu khas seafood.

Usai makan, kami langsung sholat di Masjid Imam Abul Abbas Mursi dengan arsitek kuno indah yang masih utuh. Kemudian dilanjut berziarah ke makam Imam Bushiri dan muridnya bernama Imam Abul Abbas Mursi.

Makam Imam Bushiri
Imam Bushiri adalah seorang ulama sufi terkenal. Karyanya bernama Al-Burdah tersebar di banyak negara: seperti Mesir, Turki, Yaman, Indonesia dan lainnya
Isi kitab ini berupa syair-syair berisi pujian kepada Rasulullah saw sebagai ungkapan cinta kepada beliau.
Kata "al-Burdah" sendiri berarti "sorban". Penamaan ini dikaitkan dengan kisah Imam Bushiri yang saat itu kakinya sedang lumpuh tidak dapat pergi leluasa. Dalam mengisi waktunya beliau menulis bait-bait syair pujian kepada Rasulullah saw. Hingga suatu malam beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah saw dan beliau menyelimuti Imam Bushiri dengan burdahnya (sorbannya) yang mulia. Saat bangun dari tidurnya, Imam Bushiri pun sembuh dari lumpuhnya.
Memang, rasa cinta yang dalam pada apapun dan siapapun akan terbawa dalam mimpi. Namun sesiapa yang bermimpi bertemu dengan Nabi saw, maka dipastikan dia benar-benar
Makam Abul Abbas Mursi

bertemu dengan Nabi. Nabi saw bersabda: "Barangsiapa melihatku dalam mimpi maka ia bertemu denganku dalam keadaan terjaga karena setan tidak dapat menyerupaiku.” (HR Bukhari)