Para pengasuh Pesantren di Sekola Brainy Bunch- Malaysia |
Sekolah ini didedikasikan untuk membentuk pribadi muslim yang
berwawasan internasional, karena itu percakapan Bahasa Inggris diterapkan di sini
sejak tingkat sekolah dasar, namun juga
dikuatkan dengan pengetahuan agama. Karena kami melihat orang tua mereka banyak
lulusan universitas di Eropa dan Amerika, namun terlihat kurang dalam hal spiritual.
Aden pimpinan sekolah ini menyebut alumninya sudah tersebar
di hampir lima benua di dunia, dan mereka masih merasa keterikatan dengan
sekolahnya dalam beberapa event. Dan bahkan aktif.
Salah satu kekhasan sistem yang dibangunnya adalah SPICE
yang diberlakukan kepada semua civitas sekolah,
baik murid, guru dan staf, yaitu:
1. SPRITUAL, kami ajarkan hal yang dasar yang biasa
dilakukan setiap hari. Mulai cara yang benar, pemahaman, hingga kekhusyuan
dalam shalat. Itu hanya salah satu contoh saja. Termasuk dalam penanaman spiritual
juga penanaman tauhid, sehingga mereka merasa hidup merasa mawas diri karena
diperhatikan dan dilihat Allah swt.
2. PHYSIC: Bagaimana anak- anak dan guru fisiknya itu sehat.
Mulai diperhatikan pola makannya hingga kebiasaan olah raga. Sehingga
diharapkan anak dan guru tdk mengalami obessitas (kegemukan). Kita tahu saat
ini anak-anak generasi kini banyak mengkonsumsi makanan yang kurang sehat
karena banyak mengandung bahan kimia dan pengawet, ditambah dengan kurangnya
kebiasaan bergerak fisik.
3. INTELECTUAL. Jika spritual sudah lurus dan bagus lalu
fisiknya sehat, maka saat menerima ilmu, mereka akan mendapatkan ilmu dengan dengan
baik dan optimal sehingga mendapat pemahaman yang baik dan benar.
4. CREATIFITY. Selain tiga hal di atas, kami juga memberi
kegiatan yang merangsang kreatifitas. Mereka pernah kami libatkan dalam suatu
usaha (misal menjual hasil perkebunen duren) dan lain-lain
5. EMOSIONAL. Ini kami bangun dengan pola sosialisasi dan
interaksi, dan karena kami full day dengan mereka sehingg kami dapat memantau
dan menilai emosional mereka yang pada akhirnya kami perbaiki jika secara
emosional ada yg kurang. Ke depan kami tidak hanya full day, namun akan
melangkah mendirikan sekola berasrama seperti pesantren, agar pembentukan spiritual,
emosional dan lainnya dapat dikontrol dengan baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar