Sabtu, 04 Februari 2012

Menghidupkan Sunnah


Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Ali Imran: 31)



Salah satu tanda mencintai Rasulullah adalah dengan menghidupkan sunnahnya. RAsulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka berarti ia telah mencintaiku, dan barangsiapa yang mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga”.

Tidaklah usah kita banyak membicarakan tentang berbagai aneka macam sunnah Rasulullah saw yang dianjurkan untuk dihidupkan. Satu saja dari sunnah Rasulullah saw yang banyak ditinggalkan umat Islam saat ini, yakni:  shalat subuh berjamaah.

Jika saja saat ini pemerintah mengeluarkan surat keputusan tentang Pelarangan Melaksanakan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid,  pasti seluruh umat Islam dengan kompak dan ramai-ramai akan mengepung Istana Negara dan gedung DPR untuk berdemontrasi secara besar-besaran mengutuk keputusan tersebut. Bahkan mereka akan menuntut presiden lengser dari jabatannya. Akan tetepi, jika surat keputusan larangan shalat subuh berjamaah itu dicabut, apakah otomatis seluruh umat Islam, atau setidaknya yang berdemo itu, akan rajin menghidupkan shalat subuh berjamaah? Jawabannya: belum tentu. Buktinya, saat ini saja, tidak ada larangan dari pihak manapun untuk umat melaksanakan shalat subuh berjamaah, namun berapa persen umat Islam yang setiap subuhnya mendatangi masjid-masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah? Mungkin 1 % pun tidak ada.

Salah seorang pengurus DKM Masjid Raya Al-Adzom, mesjid yang sangat megah di pusat kota Tangerang pernah bercerita, bahwa untuk membangun masjid tersebut dibutuhkan biaya tidak kurang dari 40 milyar rupiah. Akan tetapi menurutnya, umat Islam yang melaksanakan shalat subuh di masjid itu pernah hanya 4 orang saja. Berarti 1 orang jamaah dibutuhkan harga 10 milyar?. Kemana umat Islam yang melaksanakan shalat subuh berjamaah? Oh, mungkin mereka shalat subuh berjamaah di masjid dekat rumah mereka masing-masing. Namun jika ditelususri masjid-masjid se-kota Tangerang saat waktu shalat subuh, hanya satu shaf atau bahkan kurang dari satu shaf orang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah.

Saat berkunjung ke Tanah Suci, salah seorang jamaah umroh asal Indonesia mendapat cerita sekaligus tausiyah dari seorang penjaga toko kitab di Madinah yang berkebangsaan Mesir. Mungkin karena dia menjual kitab di tokonya, banyak buku dan literatur yang sudah dia baca. Katanya; “Tahukah Anda mengapa umat Islam yang pernah berkuasa di Eropa selama tujuh abad, namun akhirnya runtuh dan kini hilang dari peta dunia?” Jamaah umroh itu geleng kepala tanda tidak tahu. Kemudian penjual toko kitab itu bercerita, “Konon saat menjelang keruntuhan khilafah Islam di Eropa, kaum Nasrani melakukan survey ke wilayah kekuasaan Islam. Lalu mereka menemukan masjid-masjid selalu penuh sesak dengan umat yang melaksanakan shalat subuh berjamaah, tidak terkecuali anak-anak mudanya. Kemudian tim survey Eropa itu mengeluarkan rekomendasi, bahwa bukan saatnya kaum Nasrani menyerang umat Islam saat itu, karena umat Islam masih kompak, waspada dan kuat ukhuwah dan ketaatan-nya pada agama.

Kemudian setelah puluhan tahun berlalu, dilakukan survey kedua tentang keadaan umat Islam. Maka ditemukan umat Islam mulai terlena dengan hiburan berlebihan sehingga kini saat subuh tiba, tidak banyak umat Islam yang melaksanakan shalat subuh berjamaah di mesjid. Hasil survey itu kemudian mengeluarkan rekomendasi bahwa inilah saatnya umat Nasrani menyerang wilayah kekuaaan umat Islam, dan mereka berhasil. Sejak saat itu peta kekuasaan umat Islam yang telah bercokol selama tujuh abad hilang dari peta Eropa hingga sekarang.

Mengapa menghidupkan kembali sunnah Nabi saw berupa shalat subuh berjamaah ini sangat penting, terlebih di tengah umat Islam banyak memperingati Maulid Nabi Muhammad saw? Karena ibadah yang satu ini sangat ditekankan oleh Rasululllah saw. Bahkan Rasulullah saw pernah menjelaskan bahwa orang yang malas melaksanakan shalat subuh dan isya berjamaah adalah ciri orang munafik.

Dalam kesempatan lain, Rasulullah saw bersabda, “Tidur di saat subuh (pagi) akan mewariskan (mendatangkan) kefakiran”.

Di samping ancaman, Rasulullah saw pun menjelaskan beberapa keutamaan beraktifitas di pagi hari. Rasululllah saw bersabda, “Umatku diberkahi di waktu pagi-pagi sekali-nya” (HR: Thabrani)..

Dalam hadits lain, ,Rasulullah saw bersabda, “Dua rakaat shalat fajar (subuh) lebih baik daripada dunia dan segala isinya” (HR: Muslim)

Ilmu kontemporer mengakui betapa banyak hikmah bangun tidur untuk melaksanakan shalat subuh bagi kesehatan. Di antaranya:

1. Kadar ozon di udara lebih tinggi ketika fajar. Kemudian secara perlahan, kadarnya akan semakin berkurang hingga menyusut ketika matahari terbit. Para dokter menemukan bahwa ozon dapat menyembuhkan berbagai penyakit jiwa dan fisik tanpa efek samping. Ia dapat membuat puncak keaktifan otak dan otot manusia di pagi-pagi buta.

2. Ketika matahari terbit, warnanya lebih condong  ke merah. Ini berpengaruh pada kerja saraf otak. Demikian juga kadar ultraviolet lebih besar terjadi saat matahari terbitr, yaitu sinar yang menopang tubuh untuk membuat vitamin D yang berguna untuk pertumbuhan tubuh.

3. Bangun lebih awal dapat mengurangi tidur panjang, sehingga dapat mengurangi resiko serangan jantung, terutama penyakit sesak dada. (atherosclerosis).

Wallahu a’lam bish showab. #

Jamhuri


Tidak ada komentar: