Selasa, 20 Maret 2012

Hidupkan Keluarga Dengan Shalat


Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa  (QS. Thaha: 132)

Pada suatu hari, salah satu keluarga melakukan rekreasi menyenangkan bersama seluruh anggota keluarganya, seorang ayah berkata kepada istri dan anak-anaknya, “Anak-anakku sekalian, bagaimana rekreasi bersama kali ini? Menyenangkan tidak? Serentak, isteri dan anak-anaknya menjawab dengan hati senang, “Menyenangkankan !, kalau bisa sering-sering yah!”. Ada pula yang menimpali, “Kalau begini terus keluarga kita, maka kita akan terus bahagia nih...”

Lalu sang ayah berkata, “Jika kalian ingin kita selalu bahagia dan selalu berkumpul dalam kebahagiaan maka hendaklah kalian melaksanakan shalat, jadilah kalian orang yang rajin melaksanakan shalat, sehingga kita akan berekreasi bersama lagi selamanya di dalam surga. Di dalam surga pemandangannya lebih indah dari pemandangan yang sedang kita nikmati saat ini.”

Penjelasan seorang ayah ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat At-Thur ayat 21  “Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya”.

 Para ulama tafsir menjelaskan bahwa anak cucu mereka yang beriman itu ditinggikan Allah derajatnya sebagaimana derajat bapak-bapak mereka, dan dikumpulkan dengan bapak-bapak mereka dalam surga .

Alangkah indahnya, jika di dunia kita selalu berkumpul dengan keluarga, kemudian setelah sekian lama kita tidak berjumpa karena ajal kematian yang berbeda waktunya kita saling dipisahkan, lalu bertemu kembali di surga dengan segala kenikmatan melebihi moment-moment bahagia saat kita berada di dunia.

Perintah shalat kepada keluarga memang diperlukan, terutama seorang ayah sebagai kepala kelaurga. Ia harus tekun dan sabar dalam memerintahkan anggota keluarga untuk melaksanakan shalat. Sebab, shalat merupakan perkara yang berat dilaksanakan kecuali bagi orang yang beriman. Terkadang anak kita semangat shalat di awal kita memerintahnya shalat. Akan tetapi setelah berjalan waktu, mereka terkadang melupakan shalatnya. Di sinilah perlu kesabaran ekstra. Oleh karena itu kata sabar pada ayat di atas (QS. Thaha: 132) menggunakan tambahan ta’ menjadi istabhir bukan ishbir, untuk menegaskan perlunya kesabaran ekstra dalam mengajak anggota keluarga melaksanakan shalat.

Namun di balik kesabaran dan keistiqomahan kita dalam mengawasi dan mengeloni keluarga agar tetap melaksanakan shalat itu, ada janji Allah swt berupa pemberian rezeki dariNya. Sesuai lanjutan firman Allah swt : Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa “

Jadi, tetaplah memerintah, mengawasi dan mengeloni keluarga agar tetap menjalankan shalat dengan segala kesabaran, maka insya Allah rezeki keluarga kita akan dimudahkan olehNya.

Tentu saja sebagai upaya maksimal, kita tidak cukup memerintahkan saja. Kita pun harus memohon kepada Allah SWT agar keluarga kita diberi petunjuk melaksanakn shalat., seperti doa yang dicontoihkan oleh Nabi Ibrahim as: “Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS: Ibrahim: 39-40)

Perintah kepada keluarga untuk melaksanakan shalat adalah dalam rangka membentengi mereka dari penyebab masuknya ke dalam neraka, sebab meninggalkan shalat adalah satu sebab seseorang dimasukkan ke dalam neraka. Firman Allah swt : “berada di dalam syurga, mereka tanya menanya tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,  "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat .” (QS.  Al-Mudatsrir: 40-43)

Sementara itu, dalam ayat lain kita diperintahkan Allah untuk menjaga diri dan anggota keluarga kita dari siksa api neraka. Sebagaimana firman Allah swt, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At-Tahrim: 6)

Dari penjelasan di atas maka menghidupkan keluarga dengan shalat, akan mendapat beberapa keuntungan:

1. Dimudahkannya rezeki pada keluarga yang bersangkutan, seperti yang Allah jelaskan dalam surat Thaha ayat 132)

2. Anggota keluarga akan dijaga dari perbuatan yang dapat memperburuk citra dan nama baik keluarga, seperti tersangkut narkoba atau kejahatan lainnya. Sebab fungsi shalat adalah menjaga dari perbuatan keji dan mungkar

3. Allah swt menyatukan seluruh hati anggota keluarga dalam suasana iman dan persaudaraan yang hakiki, dan kebersamaan itu akan terus berlanjuit hingga di surga

4. Terhindarnya keluarga kita dari api neraka

Semoga Allah swt menjadikan keluarga kita yang sakinah, mawaddah dan rahmah, serta mengumpulkan kita dan mereka dalam surga-Nya. Amin.                 
Muhammad Jamhuri 


Tidak ada komentar: