Selasa, 07 Juni 2022

KISAH MENUNTUT ILMU DI LUAR NEGERI

Dalam Silaturrahmi rombongan Formada dengan Ikdar Cairo pada Jumat 3 Juli 2022 malam di Cairo, secara mendadak saya diminta memberi motivasi di hadapan para mahasiswa al-Azhar Cairo yang tergabung dalam IKDAR (Ikatan Alumni Daarul Rahman).

Saya bingung apa yg harus disampaikan. Akhirnya saya cerita pribadi saya saat menuntut ilmu/kuliah di Pakistan.
Kuliah di Pakistan saat itu tidak dapat beasiswa kecuali uang jajan yg cukup hanya utk sepekan. Dengan berjalannya waktu, bekal saya habis dan tidak mendapat kiriman dari orang tua. Kami biasa urunan makan dengan teman-teman dengan jadwal masak bergilir. Namun sejak bekal menipis, saya tau diri. Krn sy tdk bisa lagi urunan dana, maka saya menawarkan diri agar jadwal masak saya menjadi setiap hari.

Sehingga, jika waktu zhuhur kuliah selesai, saya berlari ke hostel/asrama dan shalat disana agar bisa langsung mempersiapkan masakan. Sementara teman-teman saya sholatnya masih di kampus.
Saya mempersiapkan masakan. Dan saat teman-teman satang, masakan pun sudah siap dinikmati.
Dalam kondisi itu saya bingung. Mau kembali ke Tanah Air tidak mungkin karena malu. Mau melanjutkan kuliah pun malu karena makan masih menumpang kepada teman-teman.
Dalam kondisi sesulit itulah, sikap terbaik adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah. Yaitu dengan tawakkal kepada Nya dengan sebenar-benar tawakkal (haqqu tawakkulih).


Lalu saya berdoa dengan bahasa batin diri sendiri sambil meneteskan air mata, "Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui bahwa aku masih mau belajar dan menuntut ilmu. Terserah Engkau, aku mau diapakan oleh Mu, ya Rabbi."
Subhanallah, selang beberapa waktu surat pengajuan tholab iltihaq (mendaftar) ke Universitas di Makkah empat tahun lalu yang yang pernah saya kirim, saya kira sudah diabaikan dan tidak terima, bahkan sudah terlupakan, ternyata mendapat tanggapan.
Saya menerima fax copy surat panggilan dari Universitas Ummul Quro Makkah untuk kuliah di sana dan pengajuan saya diterima.
Jadi, dari situlah saya punya keyakinan bahwa Allah tidak membiarkan hambaNya yang sedang berjuang di jalanNya.
Maka cerita itu yang saya sampaikan kepada para mahasiswa agar tetap menjaga sikap "

Tidak ada komentar: