Senin, 10 September 2012

Godaan Syaitan Dalam Shalat


“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu “. (QS. L-Baqarah: 168)

Allah swt melalui firman-Nya di atas telah menegaskan, bahwa Syaitan adalah musuh kita yang nyata. Karena itu, janganlah kita mengikuti langkah-langkahnya serta godaannya.

Iblis dan syaitan tidak pernah memiliki cita-ciata, obsesi atau harapan melainkan berusaha memperbanyak temannya dari kalangan manusia di neraka. Tidak ada satupun syaitan yang bercita-cita ingin jadi pilot atau dokter umpamanya. Yang ada dalam benaknya adalah bagaimana mereka dapat menggelincirkan manusia dari jalan Allah.

Godaan dan rayuan syaitan agar manusia jauh dari Allah swt dilakukannya setiap jam, menit, bahkan detik. Baik saat kita di rumah, sekolah, tempat kerja, pasar, bahkan saat kita berada dalam mesjid sekalipun. Bahkan godaan itu akan datang saat kita akan melaksanakan shalat.

Godaan syaitan dalam shalat terbagi kepada tiga bagian; Sebelum shalat, saat shalat dan setelah shalat.

Godaan Sebelum Shalat

Godaan sebelum shalat beragam bentuknya, di antaranya:

Pertama, saat adzan. Di saat ini syaitan membisikkan kepada kita untuk terus beraktifitas dan bekerja serta tidak segera meninggalkan kesibukan kita. Sehingga kita tidak sempat menjawab adzan yang disunnahkan oleh Rasulullah saw. Seakan syaitan membisiikkan kita, “Sudahlah.. .lanjutkan saja  pekerjaanmu, kan tanggung jika tidak segera dituntaskan?... Yang penting kan kamu tetap bisa melaksanakan shalat..?”

Bisikan itu bukan hanya sampai di situ, saat iqomah datang pun syetan terus membisikan kita dengan halusnya, sehingga kita pun tidak melaksankan sunnah menjawab iqomah. Padahal, iqomah itu ada lah isyarat agar kita segera berbaris (bershaff) karena shalat akan segera dilaksanakan.

Kedua, saat shalat sunnah qobliyah dilaksanakan. Pada saat ini syetan berbisik, “Ah..tidak penting shalat sunnah itu...toh jika tidak dikerjakan juga hukumnya tidak apa-apa, tidak berdosa...” Akhirnya kita tidak segera berangkan ke mesjid dan tidak melaksanakan shalat sunnah. Padahal sholat sunnah qobliyah sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Apalagi shalat sunnah qobliyah subuh yang derajatnya lebih baik dari dunia dan isinya.

Ketiga, saat iqomah. Pada saat ini syaitan menggoda kita dengan godaan yang sama, yakni agar kita tetap melakukan pekerjaan kita, baik berupa tugas maupun hanya sekedar istirahat. Pada saat ini juga syaitan sekan berbisik. “Ah...baru juga iqomah, toh masih ada waktu bergabung berjamaah...” atau berbisik, “Ah...baru juga imam takbir, kamu belum sangat tertinggal untuk shalat berjamaah kok. “

Jika kita mengikuti bisikan syaitan di atas maka kita sudah meninggalkan beberapa keutamaan amal sebelum shalat, yakni mendengarkan adzan dan menjawabnya, melaksanakan shalat sunnah qobliyah, berdoa antara adzan dan iqomah yang merupakan waktu yang diijabah, serta mendengar iqomah dan menjawabnya.

Godaan Saat Melaksanakan Shalat

Saat melaksanakan shalat, bukan berarti syaitan tinggal diam. Memang ada hadist Nabi saw yang menyatakan bahwa syaitan  terlari-lari saat adzan dikumandangkan, akan tetapi setelah adzan mereka kembali lagi untuk menggoda manusia yang sedang melaksanakan shalat.

Beberapa godaan syaitan saat kita melaksanakan shalat adalah:

Pertama, Syaitan menyibukkan pikiran kita dengan hal-hal di luar shalat., sehingga shalat kita menjadi tidak khusyuk. Akhirnya, terkadang kita lupa akan bacaan shalat kita, lupa gerakan shalat kita, bahkan lupa akan jumlah rakaat yang kita laksanakan. Jika dalam shalat kita sering berkata dalam diri kita, “Eh tadi aku sudah berapa rakaat ya? Tinggal sisa berapa rakaat lagi ya? Sekarang aku harus duduk tahiyat akhir  atau berdiri lagi” . Maka hal itu menunjukkan godaan syetan sudah masuk dalam shalat kita.

Kedua, tungak-tengok kepala. Padahal selama shalat, pandangan kita hanya dianjurkan terarah kepada tempat sujud kita. Namun terkdang syaitan menggoda kita dengan kilasan-kilasan pandangan, sehingga membuat kepala menengok ke kiri atau ke kanan. Hal ini tentu saja akan mengurangi kekhusu’an shalat kita. Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah olehmu tungak-tengok  (saat shalat), karena tungak-tengok itu adalah berasal dari syaitan.”

Ketiga, shalat secara terburu-buru atau cepat-cepat. Hal ini dihembuskan oleh syaitan agar kita tidak khusuk dan berlama-lama menghadap Allah swt. Syaitan ingin agar kita jauh dari Allah swt dan tidak lama-lama menghadap Allah swt. Rasulullah saw bersabda, “Terburu-buru (cepat-cepat) itu datangnya dari syaitan”. Cara syetan membisikkan kita adalah seakan dia berkata, “Ah, sudahlah, yang penting kamu shalat..toh sudah gugur kewajibanmu, baca saja surat-surat pendek, baca saja dengan cepat, baca saja yang wajib-wajibnya, tidak usah yang sunnahnya, yang penting kan sah..?”

Akibat shalat yang cepat-cepat itu, kita lupa dengan shalat kita, dan kurang menghayati shalat kita. Inilah yang diingatkan Allah swt dalam firman-Nya, “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat  (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya “ (QS. Al-Ma’un: 4-5)

Godaan Setalah Shalat

Godaan syaitan setelah shalat datang berupa bsisikan agar kita tidak berdzikir setalah shalat, baik karena alasan sibuk atau lainnya. Padahal Rasulullah saw menganjurkan kepada kita untuk membaca wirid setelah shalat, seperti istighfar, laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, Allahumma AntasSalam, tasbih, tahmid, takbir masing-masing 33 kali , al-ikhlas, al-falaq, an-Nas, awal al-Baqarah, ayat kursi, akhir al-baqarah dan lain-lain.

Semoga Allah swt melindungi kita dari godaan syaitan yang terkutuk. Amin. Wallahu a’lam bis showab

Jamhuri

 

Tidak ada komentar: