Seri Taujih Pemenangan
Setiap gerak dan amal yang tidak
diorientasikan kepada akhirat, maka tidak akan mendapat keberkahan dan
kebahagiaan di akhirat. Boleh jadi dia mendapat apa yang diinginkan di dunia,
tetapi tidak mendapat apa-apa di akhirat. Oleh karena itu usaha yang tidak
dioreintasikan pada akhirat –dalam alquran- tidak dibarengi dengan “hasanah”
(kebaikan). Sementara usaha duniawi yang dikaitkan dengan akhirat, maka “hasanah”
(kebaikan) akan menyertainya. Allah swt berfirman:
فَمِنْ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ . وَمِنْهُمْ
مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Maka di antara manusia ada orang
yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami di dunia", dan tiadalah
baginya bahagian di akhirat. Dan di antara mereka
ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami hasanah (kebaikan) di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"
(QS. Al-Baqarah: 200-201)
Beramal dengan orientasi akhirat lebih sulit dibanding
dengan beramal dengan orientasi dunia. Karena beramal dengan orientasi akhirat
harus mengikuti jalan-jalannya (wa sa’a sa’ya-ha). Dia harus memperhatikan
rambu-rambu yang telah ditetapkan agama. Sedangkan beramal dengan orinetasi
dunia lebih mudah, karena tidak perlu mengindahkan aturan-aturan agama Allah
swt. Yang penting tujuannya tercapai dan
berhasil, masalah berdusta, tipu-tipu, curang tidak perlu diperhatikannya lagi,
asal dihadapan manusia bebas hukum, meskipun Allah swt menyaksikan
kecurangannya. Perhatikan firman Allah swt:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا
مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا
مَدْحُورًا . وَمَنْ أَرَادَ
الْآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُوْلَئِكَ كَانَ
سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا
“Barangsiapa menghendaki kehidupan
sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami
kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka
jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang
menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh
sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya
dibalasi dengan baik.” (QS. Al-Israa: 18-19).
Saudara, dalam memperjuangkan agama dan bangsa,
bahkan dalam berjuang bertahan hidup yang bersifat pribadi, kita perlu
mengorientakan segala kerja-kerja kita kepada akhirat. Karena dari sinilah
keberkahan-keberkahan itu akan hadir. Dalam suatu sholawat yang disebut
sholawat al-fatih (pembuka) yang sering
dibaca oleh kalangan umat Islam Indonesia, disebutkan bahwa Rasulullah saw pun berjuang dan menolong kebenaran dengan
cara yang benar (nashiril haq bil haq) bukan dengan cara batil dan curang.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق
ةالخاتم لما سبق, ناصر الحق بالحق .والهادي الى صراطك المستقيم . وعلى اله وصحبه حق
قدره ومقداره العظيم
Ya Allah, berilah shalawat dan salam kepada pemimpin kami nabi Muhammad saw
sang pembuka untuk segara yang tertutup, yang mengakhiri (para nabi) yang
terdahulu, sang pembela kebenaran dengan cara yang benar, yang memberi
petunjuk ke jalanMu yang lurus, dan semoga (sholawat) salam juga tercurah
kepada para keluarga dan sahabatnya, dengan sebenar-sebenar kedudukan dan
keutamaannya yang agung.
Dalam suatu ungkapan disebutkan:
انصر الحق بالحق
Belalah kebenaran dengan cara yang benar
Kekalahan memang suatu hal yang sangat dikhawatirkan oleh setiap pejuang,
bahkan setiap manusia. Sehingga tidak sedikit manusia yang menghalalkan segala
cara demi mencapai tujuannya dan terhindar dari kekalahan. Akan tetapi mereka
tidak menyadari bahwa segala kemenangan
datangnya dari dari sisi Allah swt. (Wa man nashru illa min 'indillah). Dan Allah swt hanya memperhatikan dan
menilai suatu proses dari pada sekedar hasil. Untuk apa suatu hasil dapat
diperoleh, jika prosesnya dimurkai oleh Allah swt?
Semoga Allah karuniakan kita kemenangan yang pernuh berkah.
Wallahu a’lam bish showab
Rumpin, 8 April 2019
Muhammad Jamhuri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar