Saya tidak sedang beriklan suatu merek dagang. Tapi memang ada dua (2) fenomena yang menjadi pelajaran "strategi bisnis" saat saya mengajak putra--putri saya buka puasa sunah senin lalu di rumah makan.Di masa pandemi ini. Pemerintah daerah membatasi jam usaha rumah makan hanya hingga pukul. 20.00 wib, karena dikhawatirkan semakin malam semakin banyak pengunjung. Sehingga akan terjadi kerumunan. Namun rumah makan ini punya strategi untuk memperpanjang aktifitas bisnisnya. Yaitu tidak melayani makan di tempat, namun melayani makan di mobil dengan tambahan jam buka. Tentu ini suatu strategi sendiri.
Yang kedua, di depan rumah makan itu ada penjual asongan poster religi, seperti poster Ancaman Menìnggalkan Sholat, Tanda-tanda Kiamat dan lainnya (dalam foto orangnya buram sedang berjalan di belakang mobil). Anak saya ingin membeli. Ketika ditanya, berapa harganya? Penjual itu menjawab, "seikhlasnya". Tentu saja saat saya membayar, malu minta kembalian sisanya, meskipun saya yakin harganya tidak sebesar itu. Apalagi penjual itu penampilannya berjubah dan berjanggut yang identik dengan orang ahli ibadah. Yaa.. itung2 sedekah buat orang soleh.
Rawa Buntu 21 Januari 2021
Pelajaran:
1. Pembisnis harus bisa beradaptasi dan mencari peluang yg tepat di perubahan kondisi.
2. Bisnis dg cara langit, hasilnya bisa lebih dari yg diperkirakan.
Pelajaran:
1. Pembisnis harus bisa beradaptasi dan mencari peluang yg tepat di perubahan kondisi.
2. Bisnis dg cara langit, hasilnya bisa lebih dari yg diperkirakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar