Senin, 06 Maret 2023

Arwah Ibu Ini Disambut Para Isteri Nabi saw. Apa Rahasianya?

Di belakang tong sampah kuning ini
terdapat makam ibu yang arwahnya
disambut para isteri Nabi saw (Baqi') 
Seorang ibu berasal dari Indonesia yang sedang melaksanakan ibadah Umroh wafat di Madinah, dan arwahnya disambut oleh para isteri Nabi Muhammad saw. Begini ceritanya...

Setelah menabung lama dan terkumpul dana, seorang wanita, sebut saja bernama  Fitri (nama samaran), akhirnya dapat juga berangkat melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci Makkah. Dia berangkat sendiri tanpa anggota keluarga bersama rombongan jamaah umroh lainnya melalui salah satu travel umroh. Sayangnya, perusahaan travel umroh ini tidak menyertakan TL (Tour Leader) atau pembimbing dari Tanah Air. Travel umroh ini hanya memerintahkan perwakilannya di Makkah untuk menjemput dan membimbing ibadah umroh mereka selama di Tanah Suci Makkah dan Madinah. Dan TL yang menjemput mereka hanyalah seorang muqim yang tercatat sebagai TKI dengan job supir.

Selama di Makkah, perjalanan umroh pun berjalan lancar dan tiada kendala. Demikian pula pada saat awal kedatangan di Madinah, proses ibadah seperti sholat di Raudhah dan berziarah ke tempat-tempat bersejarah di Madinah berjalan dengan lancar.

Akan tetapi hari-hari kemudian, Fitri jatuh sakit. Ia pun dibawa ke rumah sakit. Namun hingga saat hari kepulangan para jamaah lainnya ke Tanah Air, Fitri masih juga belum sembuh, bahkan penyakitnya bertambah parah. Di Arab Saudi, jika pasien sudah masuk rumah sakit, maka tidak akan dikeluarkan  hingga dia sembuh. Singkat cerita sang ibu ini wafat di rumah sakit di Madinah.

Akan tetapi sang TL (Tour Leader) tadi tidak berani untuk mengurus jenazah di rumah sakit tempat Fitri disemayamkan di sana. Fitri disemayamkan di kulkas peti jenazah rumah sakit hingga sepekan lamanya. Pihak rumah sakitpun tidak ingin melakukan tindakan hingga ada pihak yang bertanggung jawab atas jenazah ini. Sedangkan TL yang membimbing jamaah haji tidak berani berurusan dengan rumah sakit, sebab peraturan iqomah disana mengharuskan seseorang sebagai pekerja harus sesuai dengan jenis pekerjaannya sesuai surat keterangan pada iqomah. Karena bila tidak sesuai, maka dianggap melanggar izin tinggal di Saudi Arabia, yang resikonya dapat dideportasi ke negeri asalnya.

Sang jenazah terbujur kaku di rumah sakit selama sepuluh hari lamanya.

Suatu hari TL ini bertemu dengan kawan saya yang berprofesi sebagai TL Resmi. Dia pun minta tolong padanya agar bersedia membantu mengurus jamaahnya yang sudah terbujur kaku lama di rumah sakit. Kawan saya pun bersedia. Dia menelpon keluarga almarhumah di Tanah Air, namun keluarga tidak dapat berangkat ke Tanah Suci karena keterbatasan ekonomi. Keluarganya mempercayakan pengurusannya kepeda kawan saya yang TL Resmi itu. Singkat cerita kawan saya yang TL Resmi itu mengurus jenazah tersebut, mulai dari proses pemandian oleh petugas rumah sakit, menshalatkannya di Masjid Nabawi, hingga menguburkannya di Perkuburan Baqi di Madinah.

Usai proses Tajhiz Mayit selesai, ia pun kembali ke apartemen tempat tinggalnya. Saat ia tidur di sana, ia bermimpi didatangi oleh jenazah Fitri yang siang tadi diurus pemakamannya. Dalam mimpi tersebut, ibu Fitri berkata kepada kawan saya, "Pak ustadz, saya mengucapkan terima kasih kepada pak ustadz atas bantuannya mengurus jenazah saya tadi. Alhamdulillah, saya disambut isteri-isteri Nabi Muhammad saw.....". Tiba-tiba kawan saya itu bangun dari tidurnya. Dia langsunng menelpon keluarga almarhumah yang di Indonesia dan mengabarkan berita gembira mimpinya kepada putri almarhumah. Kemudian kawan saya itu bertanya padanya, "Mbak, apa sih amalan almarhumah sehingga arwahnya disambut para isteri Nabi saw. Karena saya tahu, karena di Baqi itu ada makam-makam para isteri Nabi saw?". Putri almarhumah berdiam sebentar, lalu menjawab, "Oh anu. ibu saya dalam  sepuluh terakhir ini suka menyisihkan uang jajan untuk diberikan kepada anak-anak yatim setiap harinya."

Saya yang mendengar kisah itu bergumam, "Pantas, almarhumah mendapat kemuliaan itu, karena nabi Muhammad saw sendiri seorang yatim dan beliau juga diberi gelar 'Ábul Yatama' (Bapak anak-anak Yatim)

*Kisah TL Resmi Ust Zainuddin kepada Saya di Madinah Th 2014

Tidak ada komentar: