Rabu, 27 Maret 2019

Kedahsyatan Silaturrahim Dalam Jihad Siayasi


Seri Taujih Pemenangan

Tidak diragukan lagi, silaturrahim atau kunjungan adalah cara efektif dalam jihad siyasi, terutama dalam mendapatkan dukungan dan suara. Berbagai survey membuktikan, bahwa keberhasilan dan kesuksesan seorang calon atau partai adalah banyak ditentukan oleh silaturrahim dan kunjungan. Ia menempati 70% penentu keberhasilan. Selebihnya seperti iklan, spanduk, baleho, media hanya menempati 30 % saja. . Dari 70 % di atas, 70%nya ditentukan oleh silaturrahim/kunjungan langsung calon atau kandidat ke masyarakat, dan 30%nya ditentukan oleh kunjungan tim sukses-nya. Karena itu, seorang kandidat harus banyak dan sering-sering berkunjung kepada masayarakat.

Dalam Islam, silaturrahim mempunyai kedudukan yang sangat tinggi. Kata “rahim” pada kata itu menjadi nama sifat Allah, Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Rasulullah saw sendiri menjamin orang yang rajin bersilaturrahim dengan turunnya keberkahan usia dan keberkahan rezeki. Sebagaimana sabda beliau saw:

 من احب ان يبسط له في رزقه وان ينسأ له في اثره فليصل رحمه

Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.

Rasulullah saw juga mengancam siapa saja yang memutuskan silaturrahim dengan ancaman tidak dimasukkan ke dalam surga

لا يدخل الجنة قاطع الرحم

Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturrahim.

Dalam kontek jihad siyasi, silaturrahim juga dapat menyerap aspirasi masyarakat, melihat langsung kondisi ril dan kebutuhan serta masukan masyarakat. Berbeda dengan kandidat yang hanya mengandalkan uang risywah (sogok) dan baleho-baleho besar. Selain berdosa, maka jikapun ia terpilih sebagai pemimpin, maka ia tidak banyak dan tanggap dengan kebutuhan dan kondisi pemilihnya. Sehingga masyarakat pemilihnya tidak diperhatikan kecuali hanya lima tahun sekali menjelang pemilu berikutnya.

Dalam kontek Sosio-psikologi, silaturrahim melahirkan ikatan persaudaraan. Bahkan sebagian masyarakat merasa diperhatikan dan bangga telah dikunjungi oleh orang yang akan atau telah menjadi pejabat. Kebanggan ini akan mendorong mereka menjadi loyalis, bahkan mungkin mereka mengajak saudara dan teman-temanya untuk ikut bersama mengenalkan kandidat atau partai yang mengusung kandidat. Bahkan dengan silaturrahim, akan bertambah pertemanan di tengah masyarakat sehingga negara menjadi kuat.

Dalam kontek ekonomi, silaturrahim juga dapat melebarkan jaringan bisnis. Ia juga dapat saling bertukar informasi tentang peluang-peluang bisnis baru. Dalam jangka panjang, silaturrahim juga dapat memperkuat ekonomi umat Islam.

Orang atau kelompok masyarakat yang paling berhak untuk dikunjungi atau disilaturrahimi adalah para tetangga kita. Tetangga adalah orang yang bertempat tinggal dekat dengan rumah kita sebanyak 40 rumah dari rumah kita, baik arah kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah rumah kita. Jika kita tinggal di apartemen lantai 41 misalnya, maka orang yang tinggal di lantai 1-40 adalah juga tetangga kita. Merekalah tetangga yang harus kita kunjungi.

Jika saja calon atau kandidat bersama para tim sukses dan kader-kader partainya mengunjungi para tetangga masing—masingnya, bukan mustahil, keberkahan kemenangan akan diraihnya. Apalagi jika silaturrahimnya di perluas ke wilayah lainnya.

Sebagai kandidat yang diusung partai Islam, yang menjunjung tinggi ajaran sunnah Nabi saw, sudah sepatutnya setiap kandidat, timses dan kader partainya untuk menggalakkan silaturrahim ini. Dan jangan lupa untuk selalu meluruskan niat ibadah dalam segala aktifitasnya. Karena niat ikhlas adalah energi yang kuat dan besar dalam melakukan segala aktifitas positif, Ketahuilah Allah dan Rasul-Nya serta umat Islam akan selalu melihat dan menilai kinerja dan aktifitas kita.

وَقُلْ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu,(QS. At Taubah: 105)

Wallahu a’lam

Rumpin, 27 Maret 2019

Muhammad Jamhuri

Tidak ada komentar: