Seri Taujih Pemenangan
Tidak diragukan lagi,
silaturrahim atau kunjungan adalah cara efektif dalam jihad siyasi, terutama
dalam mendapatkan dukungan dan suara. Berbagai survey membuktikan, bahwa
keberhasilan dan kesuksesan seorang calon atau partai adalah banyak ditentukan
oleh silaturrahim dan kunjungan. Ia menempati 70% penentu keberhasilan.
Selebihnya seperti iklan, spanduk, baleho, media hanya menempati 30 % saja. . Dari 70 % di atas, 70%nya ditentukan oleh
silaturrahim/kunjungan langsung calon atau kandidat ke masyarakat, dan 30%nya
ditentukan oleh kunjungan tim sukses-nya. Karena itu, seorang kandidat harus banyak dan
sering-sering berkunjung kepada masayarakat.
Dalam Islam, silaturrahim
mempunyai kedudukan yang sangat tinggi. Kata “rahim” pada kata itu menjadi nama
sifat Allah, “Ar-Rahman” dan “Ar-Rahim”. Rasulullah saw sendiri
menjamin orang yang
rajin bersilaturrahim dengan turunnya keberkahan usia dan keberkahan rezeki.
Sebagaimana sabda beliau saw:
من احب
ان يبسط له في رزقه وان ينسأ له في اثره فليصل رحمه
Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka
hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.
Rasulullah saw juga mengancam siapa saja yang memutuskan silaturrahim
dengan ancaman tidak dimasukkan ke dalam surga
لا يدخل الجنة قاطع الرحم
Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturrahim.
Dalam kontek jihad siyasi, silaturrahim juga dapat menyerap aspirasi
masyarakat, melihat langsung kondisi ril dan kebutuhan serta masukan masyarakat.
Berbeda dengan kandidat yang hanya mengandalkan uang risywah (sogok) dan baleho-baleho
besar. Selain berdosa, maka jikapun ia terpilih sebagai pemimpin, maka ia tidak
banyak dan tanggap dengan kebutuhan dan kondisi pemilihnya. Sehingga masyarakat
pemilihnya tidak diperhatikan kecuali hanya lima tahun sekali menjelang pemilu
berikutnya.
Dalam kontek Sosio-psikologi, silaturrahim melahirkan ikatan persaudaraan. Bahkan
sebagian masyarakat merasa diperhatikan dan bangga telah dikunjungi oleh orang
yang akan atau telah menjadi pejabat. Kebanggan ini akan mendorong mereka
menjadi loyalis, bahkan mungkin mereka mengajak saudara dan teman-temanya untuk
ikut bersama mengenalkan kandidat atau partai yang mengusung kandidat. Bahkan
dengan silaturrahim, akan bertambah pertemanan di tengah masyarakat sehingga
negara menjadi kuat.
Dalam kontek ekonomi, silaturrahim juga dapat melebarkan jaringan bisnis.
Ia juga dapat saling bertukar informasi tentang peluang-peluang bisnis baru.
Dalam jangka panjang, silaturrahim juga dapat memperkuat ekonomi umat Islam.
Orang atau kelompok masyarakat yang paling berhak untuk dikunjungi atau
disilaturrahimi adalah para tetangga kita. Tetangga adalah orang yang bertempat
tinggal dekat dengan rumah kita sebanyak 40 rumah dari rumah kita, baik arah
kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah rumah kita. Jika kita tinggal di
apartemen lantai 41 misalnya, maka orang yang tinggal di lantai 1-40 adalah
juga tetangga kita. Merekalah tetangga yang harus kita kunjungi.
Jika saja calon atau kandidat bersama para tim sukses dan kader-kader
partainya mengunjungi para tetangga masing—masingnya, bukan mustahil,
keberkahan kemenangan akan diraihnya. Apalagi jika silaturrahimnya di perluas
ke wilayah lainnya.
Sebagai kandidat yang diusung partai Islam, yang menjunjung tinggi ajaran
sunnah Nabi saw, sudah sepatutnya setiap kandidat, timses dan kader partainya
untuk menggalakkan silaturrahim ini. Dan jangan lupa untuk selalu meluruskan
niat ibadah dalam segala aktifitasnya. Karena niat ikhlas adalah energi yang
kuat dan besar dalam melakukan segala aktifitas positif, Ketahuilah Allah dan
Rasul-Nya serta umat Islam akan selalu melihat dan menilai kinerja dan
aktifitas kita.
وَقُلْ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ
وَالْمُؤْمِنُونَ
Dan Katakanlah:
"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu,(QS. At Taubah: 105)
Wallahu a’lam
Rumpin, 27 Maret 2019
Muhammad Jamhuri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar