Seri Taujih Pemenangan
Responsif adalah suatu sikap
yang membutuhkan kecepatan, segera tanggap
dan tanpa menunda-nunda. Dalam al-Quran banyak kata-kata yang mengandung
bersegera dan sikap cepat tanggap. Seperti kata Sari’u (cepatlah), fa
firru (maka segeralah berlari) dan fastabiqu (berlomba-lombalah).
Sebegaimana beberapa firman Allah berikut:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS. Ali Imran: 133)
فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ
نَذِيرٌ مُبِينٌ
“Maka segeralah kembali kepada (mentaati)
Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah
untukmu”.(QS. Adz-Dzariyat: 50)
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ
جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
“Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu
apa yang telah kamu perselisihkan itu” (QS. Al-Maidah: 48)
يؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنْ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي
الْخَيْرَاتِ وَأُوْلَئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Mereka beriman kepada Allah dan hari
penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar
dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk
orang-orang yang saleh”. (QS. Ali Imran: 114)
Dan masih banyak lagi ayat yang menuntut kita untuk
melakukan suatu aktifitas dengan bersegera, terutama yang berkaitan amalan
akhirat, tidak perlu menunggu dan menunda, segera harus merspon dengan
cepat.
Surat Ali Imran ayat 133 di atas
memerintahkan kepada kita untuk bersegera menuju kepada ampunan Allah swt
(maghfiroh), sedangkan kemenangan dalam perjuangan adalah wasilah untuk
mendapat ampunan (maghfiroh) dari Allah swt, sebagaimana yang telah dijelaskan
pada taujih sebelumnya yang mengutip surat An-Nashr, Al-Fath dan As-Shaff, maka
sikap responsive dalam perjuangan untuk mendapat kemenangan itu adalah sebuah
keniscayaan bahkan kewajiban agar menedapat ampunan dari Allah swt. Karena
jalan ampunan itu banyak, termasuk berjuang untuk suatu kemenangan yang haq.
Kaum Bani Israil yang mendapat
cercaan dari Allah swt karena mereka lemot atau lambat dalam merespon perintah
Allah swt. Sebut saja misalnya saat diperintah Allah swt untuk menyembelih sapi betina, mereka ngeyel
banyak, tanya dan enggan melaksanakan perintah, sehingga sikap itu membuat
kesusahan buat mereka sendiri. Hingga turun firman Allah swt menasehati kaum
beriman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ
أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ
Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika
diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu (QS. Al
Maidah: 101),
Ada beberapa contoh kaum muslimin merespon cepat
suatu perintah, baik dari Allah swt maupun dari rasul-Nya:
Pada saat turun perintah berhijab bagi kaum muslimat, secara responsif
mereka menutup kepalanya, meski harus menggunakan selimut atau apa saja yang
dapat menutup kepalanya.
Pada saat turun ayat terakhir dari tahapan dilarangnya khamar, serentak
para sahabat mengosongkon bejana-bejana mereka dari khamer, hingga dalam suatu
tempat tanah lapang terdapat genangan khamer yang menyerupai telaga..
Hanzhalah ra sedang menikmati malam pertama pernikahannya. Di malam hari
mendengar perintah berjihad, beliau langsung merespon panggilan jihad hingga
lupa mandi junub, dan akhirnya wafat di medan jihad. Nabi saw memberi gelar
“Ghosilul Malaikat” yang artinya: orang yang dimandikan “junub”nya oleh
Malaikat
Dalam suatu peperangan, nabi saw menawarkan kepada para sahabat
untuk menginfakkan harta mereka mengingat perang ini membutuh biaya yang besar.
Umar bin Khattab segera menginfaqkan sebagian hartanya. Namun Abu Bakar ra
justru menginfaqkan seluruh hartanya. Nabi saw bertanya kepada Abu Bakar, “Apa
yang engkau sisakan untuk keluargamu?” Abu Bakar ra menjawab: “Allah dan
Rasulnya”. Umar bin Khattab berkata, “Sedari dulu Abu Bakar selalu terdepan
dalam beramal dari pada diriku”
Saudara, sikap responsif yang
dicontohkan para sahabat hendaknya menjadi inspirasi hidup kita. Karena sikap
ketaatan seperti itulah akan mempercepat kesuksesan. Dalam panggilan azdan saja
terdapat dua kata yang beriringan yakni hayya alas sholah dan hayya
alal falah, ini mengandung arti bahwa jika kita responsif terhadap
panggilan adzan dengan shalat di awal waktu, maka Allah menjamin kesuksesan
(al-falah) dengan cepat. Bukankah amal terbaik adalah shalat di awal waktu?.
Jika terbiasa bersikap responsif dalam shalat, maka akan terbiasa melaksanakan
tugas-tugas perjuangan demgan sikap resposnsif pula.
Rumpin, 25 Maret 2019
Muhammad Jamhuri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar