Seri Taujih Pemenangan
Dalam suatu perjuangan,
kemenangan adalah suatu dambaan. Akan tetapi untuk apa sebenarnya kemenangan yang kita dambakan itu?
Beberapa ayat al-Quran menjelaskan bahwa kemenangan
itu diraih agar kita mendapat kemudahan mendapat ampunan dari Allah swt. Coba simak beberapa ayat berikut:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى
تِجَارَةٍ تُنجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ . تُؤْمِنُونَ
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ
وَأَنفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ .يَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Hai orang-orang
yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat
menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan
RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih
baik bagimu, jika kamu mengetahui Niscaya Allah akan mengampuni
dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah
'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
)QS.
Ash-Shaff: 10-12)
Ayat ini menjelaskan bahwa perjuangan atau jihad
adalah sebuah perniagaan yang keuntungannya beruapa ampunan (maghfiroh). Karena
dengan ampunan itulah kita dapat dibebaskan dari neraka dan dimasukkan di surga
dengan segala fasilitasnya.
Bahkan, Allah menjelaskan bahwa kemenangan adalah
wasilah agar permohonan maaf dan ampun kita diterima dan diperkanan Allah
swt. Allah swt memerintahkan kita
memohon ampun setelah mendapat kemenangan dan pertolongan dari Allah swt:
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَرَأَيْتَ
النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا فَسَبِّحْ
بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (
Apabila telah
datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk
agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima
taubat
(QS,An-Nashr: 1-3)
Kata “wastagfirhu’ (dan mohon ampunlah padaNya)
adalah perintah memohon ampun setelah datangnya kemenangan dan pertolongan dari
Allah swt. Ini berarti setelah kita berjuang dan menghasilkan kemenangan, maka
hal itu akan mudah mengundang ampunan Allah swt jika kita mau memohon ampun
pada Allah swt.
Hal itu dipertegas lagi oleh Allah swt dalam ayat
lain:
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا لِيَغْفِرَ
لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ
عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا وَيَنْصُرَكَ اللَّهُ نَصْرًا
عَزِيزًا
Sesungguhnya
Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi
ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta
menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya
Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). (Qs. Al-Fath 1-3)
Ayat ini lagi-lagi menjelaskan bahwa kemenangan yang Allah berikan akan
memudahkan hadirnya ampunan akan dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang.
Bahkan Allah swt akan memberi pertolongan yang kuat dan banyak serta mulia
(aziza)
Saudara, mungkin amal kita banyak kurangnya sehingga ampunan tak kunjung
tiba, mungkin shalat kita banyak riyanya sehingga doa-doa kita belum diijabah
Allah swt karena masih banyak nya dosa-dosa yang kita perbuat, baik samar
maupun nampak. Namun Allah swt memberikan hadiah terindah berupa jihad dan
perjuangan yang mengantarkan kita kepada kemenangan, sehingga dengan kemenangan
itu dosa-dosa kita diampuni oleh Allah swt.
Itulah sebabnya seorang penyair dan ulama bernama Abu Nuwas tidak meminta
surga karena diri merasa tak pantas ke surga dengam amal-amalnya. Ia hanya
meminta ampunan Allah swt. Ia bersyair:
الهي لست للفردوس اهلا
# ولا أقوى على النار الجحيم
فهب لي توبة واغفر ذنوبي
# فانك غافر الذنب العظيم
Tuhanku, aku tak layak ke surgaMu
# Tapi akupun tak kuat ke
nerakaMu
Beri saja aku taubat dan ampunan # Sungguh Engkau Maha Pengampun
Semoga perjuangan kita mengantarkan kemenagan yang dapat menghantarkan
datangnya ampunan Allah swt kepada kita.
Rumpin, 13 Rajab 1440/21 Maret 2019
Al-Haqiir wal Faqiir Ilaa Robbihil Kabiir:
Muhammad Jamhuri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar