Kamis, 13 April 2023

Ramadhan dan Optimisme Dunia Menuju Kehidupan yang Islami

Umat Islam AS shalat taraweh di Time Square New York
Seorang jamaah dalam sebuah pengajian bertanya kepada seorang ustadz, "Pak Ustadz, apa yang dimaksud dari sebuah hadist Nabi Muhammad saw yang menyatakan,  bahwa di bulan Ramadhan, syetan-syetan dibelenggu? ". 

Sang ustadz menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan hadist itu karena di bulan Ramadhan suasana kehidupan umat Islam di mana-mana lebih religi, sehingga pemandangan kemaksiatan berkurang. Di mana-mana kesadaran umat islam meningkat tinggi dalam mengamalkan ajaran Islam. Hampir semua sektor tersentuh dengan suasana Ramadhan. Entertaitment di televisi-teleivisi berubah menjadi Islami, Toko-toko berbau maksiat tutup, sehingga sulit bagi syetan untuk menggoda manusia ke jalan kemungkaran, karena di sana-sini sudah terkunci baginya untuk menjalankan misinya. Bagaikan seseorang yang terbelenggu, tidak dapat bergerak bebas melakukan program dan tujuannya kepada manusia, kecuali di ruang-ruang yang sempit yang syetan masih dapat melakukan misinya. "Itulah makna terbelenggunya syetan." Jelas sang ustadz.

Pernyataan dan penjelasan sang ustadz di atas selain menjawab pertanyaan yang sering timbul di benak sebagaian kaum muslimin, namun juga memberi angin segar rasa optimisme bagi para aktifis dakwah,  da'i, ulama, ustadz dan umat Islam secara kesuluruhan, bahwa suasana dunia masih dapat diubah dan berubah kepada kondisi kehidupan yang Islami. Betapa wilayah Time Square di kota New York  Amerikat Serikat baru-baru ini telah menghadirkan suasana berbuka puasa bersama dan shalat taraweh yang belum ada sebelumnya dalam tiga tahun terakhir ini. Sebuah pemandangan religi dan Islami yang beritanya mendunia sehingga berdampak pada hampir seluruh penduduk dunia Demikian juga lapangan-lapangan sepakbola dan stadion dari berbagai club-club di Eropa telah nampak mengistirahatkan para pemain sepak bola nya di saat memasuki waktu maghrib demi menghormati pemain muslim berbuka puasa, kepala-kepala negara dari negara-negara non muslim besar secara terbuka menyampaikan selamat beribadah puasa kepada kaum muslimin di seluruh dunia.

Acara-acara di TV, mall-mall dan pusat perbelanjaan yang biasanya berisi hiburan semata berubah menjadi lebih religi dan islami. Di beberapa mall ada acara lomba adzan, MTQ, marawis, hadroh dan ceramah-ceramah keagamaan.

Relawan-relawan penebar kebaikan seperti pembagian ta'jil di jalan-jalan raya atau Ta'jil On The Road (TOR), di mesjid-mesjid umum serta tempat terbuka lainnya semakin marak. Saat ini jika kita berada dalam perjalanan lalu kemasukan waktu maghrib/berbuka puasa di jalan, maka tinggal mampir di masjid manapun, maka pasti masjid tersebut telah menyediakan makanan untuk ta'jil atau berbuka puasa. Belum lagi kegiatan-kegiatan itikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan kini semakin menjamur di berbagai wilayah dan propinsi, sesuatu yang belum terlihat pada dua sekade sebelumnya. 

Jiwa-jiwa kebaikan dalam hati setiap manusia kini semakin semarak di tengah bulan Ramadahan ini. Oleh sebab itu, kondisi ini adalah sebuah fakta bahwa perubahan dunia ke arah suasana berkehidupan Islami itu adalah sebuah keniscayaan.

Ramadhan memang telah memberikan optimisme kepada seluruh umat Islam, karena Ramadhan telah menyatukan seuluruh umat Islam sedunia dalam satu perasaan yang sama, suasana yang sama, kebersamaan yang, kepedulian yang sama serta tanggung jawab yang sama. Mereka bersama-sama menahan rasa lapar di siang hari, mereka bersama berbahagia saat waktu berbuka puasa tiba, mereka saling memberi ta'jil kepada saudara-saudaranya dan bahkan mereka memberi dampak positif bagi saudara-saudara mereka yang masih belum beriman.

Maka bulan Ramadahan yang di dalamnya terdapat syariat berpuasa, taraweh, itikaf dan lain sebagainya adalah sebuah nikmat hidayah yang diberikan Allah swt kepada umat Islam dan umat manusia yang wajib disyukuri. Firman Allah swt :

وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185)

Allahu Akbar..Allahu Akbar...Allahu Akbar..Walillahil Hamd....

Muhammad Jamhuri, 23 Ramadhan 1444 H/12 April 2023 M




Tidak ada komentar: