Allah swt memang menyebut jumlah bulan-bulan dalam setahun
ada dua belas bulan
“inna ‘iddatas Syuhuuri ‘ indalllahist tsana ‘asyaro
shayron”. Tapi Allah tidak menyebut satu nama
bulan pun kecuali hanya bulan Ramadhan saja,
yaitu pada Surat Al-Baqarah: 185
. Meskipun
Allah menyebut ada tiga bulan yang disebut bulan haram, tapi tidk menyebut
nama-nama bulan tersebut. Nama-nama tersebut kita dapati
dari hadist-hadist dan tafsir para ulama. Dan
penyebutan bulan Ramadhan pun di dalam al-Quran dikaitkan dengan diturunkannya
al-Quran. “Bulan Ramdahan yang diturunkan di dalamnya al-Quran”
Redaksi ini pengkaitan
ini memberi kesan, bahwa sebab kemulian
bulan Ramdahan –sehingga menjadi satu-satunya bulan yang disebut Allah dalam
kitabNya- adalah karena dikaitkan dengan peristiwa turunnya al-Quran. Sehingga
sumber penyebab bulan ini menjadi bulan yang mulia adalah karena diakitkan
dengan al-Quran yang merupakan firman Allah yang bisa kita resapi pesan-pesannya secara langsung di alam
dunia ini lewat kitab itu.
Jika kita
renungkan, nampak bahwa segala hal yang dikaitkan atau terkait dengan al-Quran,
maka sesuatu itu akan menjadi mulia. Sebut saja bulan Ramadhan, ia menjadi nama
bulan satu-satunya yang disebut Allah dalam kitabnya, karena terkait dengan
turunnya al-Quran. Nabi Muhammad saw sebagai nabi yang termulia karena
beliaulah satu-satunya nabi yang diturunkan padanya al-Quran. Lailatul Qodar
menjadi malam yang mulia karena di malam itu diturunkannya al-Quran. Kota Makkah
dan Madinah menjadi dua kota suci yang dimuliakan karena di kedua kota itulah
diturunkannya al-Quran. Karenanya kita mengenal surat-surat al-Quran Makkiyah
dan Madaniyah.
Jadi, sesuatu apapun yang disandarkan kepada al-Quran, maka
sesuatu itu akan menjadi mulia. Perusahaan yang menyilakan karyawannya diberi
waktu membaca al-Quran atau mengadakan kajian tentang al-Quran, maka perusahaan
itu insya Allah akan dimuliakan. Kantor yang memberi waktu pegawainya mengaji
atau mengkai al-quran, maka kantor itu akan dimuliakan. Sekolah yang membuka
program tahfizh atau ilmu alquran, maka sekolah itu akan dimuliakan atau maju
mulia. Bersyukurlah saat ini,sudah marak
dan tumbuhnya rumah-rumah al-Quran dan pesantren-pesantren yang membuka program
tahfizh al-Quran. Semoga dengan
tumbuhnya kesadaran umat dan bangsa ini pada al-Quran akan mengantarkan umat,
bangsa dan negara ini menjadi mulia dan berwibawa di hadapan bangsa-bangsa
lain. Aamiin.
Umar bin Khattab ra berkata: “Sesungguhnya Allah mengangkat
derajat suatu umat dengan kitab (al-Quran) ini dan juga merendahkannya..(karena
tidak peduli)”
Jamhuri 4 Ramadhan 1442 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar