Selasa, 20 April 2021

HIKMAH RAMADHAN HARI KE-8: KELEBIHAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU UNTUK UMAT NABI MUHAMMAD SAW

Oleh: Muhammad Jamhuri

Diceritakan, seorang lelaki usia tua baya bekerja sebagai supir pribadi  sang Kyai. Dia rela hanya dibayar makan dan biaya pendidikan satu-satunya puteri yang dia miliki. Sudah 20 tahun dia membawa kendaraan mengantar sang Kyai kemanapun Sang Kyai itu pergi. Baik dalam rangka berdakwah maupun untuk keperluan pribadinya. Dia sangat bahagia dapat berkhidmat kepada sang Kyai meskipun tidak menerima nominal honor kecuali sesekali diberi tip oleh Kyai. Dia selalu ikut shalat berjamaah di belakang sang kyai, baik di dalam maupun luar kota. Kebiasaan itu terus dilakukan selama 20 tahun.

Suatu kali ada seorang pengusaha Madura datang ke pesantren. Pengusaha yang percaya dengan berkah sang Kyai bermaksud ingin menikahkan putranya kepada putri sang Kyai. Namun sang Kyai tidak mempunyai anak puteri. Setelah sempat ngobrol lama dengan supir sang kyai sebelum bertemu sang Kyai menyelesaikan urusannya di dalam rumah, pengusaha itu pun memohon kepada sang Kyai untuk dapat menikahkan puteranya dengan puteri supir kyai. Dia yakin supir kyai yang telah mengabdi  pada kyai selama 20 tahun pasti akan turun berkah kepadanya. Awalnya sang supir tidak mau puterinya dilamar pengusaha besar itu, namun karena sang kyai pun  merestui, maka diterimalah lamaran tesebut. Jadilah sang supir berbesan dengan sang Pengusaha

Subhanallah…, pasangan kedua mempelai nampak sangat bahagia. Dan setelah beberapa bulan, pengusaha itu pun menghibahkan sebagain harta kekeyaannnya kepada sang supir Kyai itu. Dia memberikan rumah, sawah, ladang dan memberangkatkan haji sang supir itu.

Salah seorang ustadz yang menganali supir kyai itu melihat fenomena keberkahan sang supir  ini berkomentar, “Sesungguhnya, meskipun supir itu honornya yang jika dinominalkan hanya satu juta rupiah, sebenarnya dia menerima 27 juta rupiah. Sebab dia tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah bersama sang Kyai selama 20 tahun. Sebab kualitas hidup dan sholat dia sebenarnya 27 derajat. Hanya saja yang 26 juta “dicelengin” (disimpan) oleh Allah. Dan Allah pecahin/buka celengannya di Timing (waktu) yang Allah Maha Mengethui kapan waktunya.”

Saudaraku, Kita sebagai umat Nabi Muhammad saw memang diberi usia lebih pendek dibanding dengan usia umat nabi-nabi sebelumnya. Namun Allah berikan keistimewaan kepada umat nabi Muhammad berupa dimensi  ruang dan dimensi waktu. Dimensi  ruang, Allah sediakan Masjdil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha, yang jika kita beribadah di sana nilainya sangat besar dan dilipatgandakan. Namun, tidak setiap kita mampu berangkat ke sana. Namun ada keistimewaan dimensi waktu  yang diberikan buat kita, antara lain sholat berjamaah yang pahalanya 27 kali lipat, ibadah di bulan Ramadhan yang pahalanya dilipat gandakan berkali-kali. Bahkan Allah swt  telah siapkan jamuan istimewa berupa malam lailatul qodar yang pahalanya lebih baik dari ibadah 1000 bulan “lailatul qodri khoirun min alfi syahrin”. Jadi jangan sia-siakan kesempatan dimensi waktu yang Allah berikan ini.

Muhammad Jamhuri, 8 Ramadhan 1442 H.

Tidak ada komentar: