Kamis, 09 November 2023

Berkunjung Ke Granada dan Cordova: Ternyata Banyak Ulama Besar Lahir Dari Sini

 Catatan Rihlah

Istana al-Hamrba
Selasa, 8 Nopember 2023, kami berjunjung ke Istana Hambra (Bahasa Arabnya; Al-Hamra/merah). Letaknya berada di atas bukit. Kami dengan backpacker mendaki menaiki bukit tersebut dengan berjalan kaki sejauh hamper 1 km dari apartemen tempat menginap kami. Lumayan melelahkan. Sayangnya kami tidak bisa masuk ke dalam ruang-ruang Istana Al-Hamra karena tiket masuk sudah habis, padahal tiba disana masih jam 07.45. Akhirnya dengan bantuan gauide resmi berbahasa Inggris kami bisa diajak masuk lewat pintu akses belakang dengan membayar jasanya 100 Euro


Pintu masuk belakang al-Hamra 
Istana Alhambra yang terletak di Granada merupakan salah satu bukti kejayaan Islam di Spanyol. Alhambra dibangun pada abad ke-13 oleh Muhammad bin Nasr atau Muhammad I, pendiri Emirat Granada, kerajaan Islam terakhir di Eropa Barat. Istana Alhambra menjadi satu-satunya pusat pemerintahan kerajaan dari zaman keemasan Islam yang masih berdiri hingga sekarang dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Alhambra juga dikenal dengan sebutan istana merah. Mengapa demikian?

Alhambra berasal dari Bahasa Arab, al-qal’a al-hamra, yang artinya kastil atau benteng merah. Alhambra disebut dengan istana merah karena dinding dan menaranya memang berwarna kemerahan. Warna kemerahan pada dindingnya tersebut berasal dari batu bata merah yang digunakan.

Sejarawan Muslim meriwayatkan bahwa dulunya pembangunan Alhambra dilakukan di bawah cahaya obor. Cahaya obor itulah yang menimbulkan rona merah pada dinding Alhambra, sehingga disebut istana merah.

Apa fungsi Istana Alhambra?

Alhambra dibangun di atas bukit berbatu Sabika, yang dikelilingi hutan dan pegunungan. Karena lokasinya tersebut, Istana Alhambra menawarkan pemandangan seluruh penjuru Kota Granada.

Sedangkan dari kejauhan, Istana Alhambra tampak menjulang seperti kastil megah dengan rona kemerahan. Antara tahun 1238-1492, Alhambra menjadi pusat pemerintahan Kekuasaan Islam Granada Sejak Dinasti Bani Umayah. Di dalamnya terdapat pangkalan militer para pengawal kerajaan, istana untuk sultan dan kerabatnya, serta tempat para pejabat istana.

Ketika Pemerintahan Muslim Granada ditaklukkan oleh Raja Ferdinand dari Aragon dan Ratu Isabella dari Kastilia, yang menyatukan Spanyol di bawah monarki Katolik, fungsi Istana Alhambra ikut berubah. Atas perintah Raja Charles V, beberapa bangunan di kompleks Alhambra dihancurkan kemudian dibangun istana bergaya Renaisans. Masjid Alhambra yang dibangun oleh Muhammad III juga dialihfungsingkan menjadi gereja.

Ulama-ulama Andalusia

Andalusia adalah nama untuk keseluruhan wilayah Spanyol pada zaman kekuasaan umat Islam di wilayah tersebut. Namun sekarang Andalusia adalah wilayah otonom dengan delapan provinsi. Di antaranya provinsi: Jaen, Cordoba, Granada, dan Sevilla  

 Kalau Ibnu Malik adalah ulama terkenal asal Jaen, maka Ibnu Rusyd al-Qurtubi, dan Ibnu Ahmad al-Qurtubi, adalah ulama terkenal asal Cordoba. Adapun duo ‘Arabi, yaitu Abu Bakar Ibnu al-Arabi dan Ibnu Arabi Syaikhul Akbar, adalah dua ulama asal Sevilla.

 Ibnu Malik pengarang kitab Alfiyah ibnu Malik sangat terkenal di Indonesia. Popularitasnya mengalahkan ulama-ulama Andalusia lainnya. Kitab seribu bait kaidah bahasa Arab karangannya, dihafalkan ribuan santri Indonesia hingga sekarang.

 Kitab Bidayatul Mujtahid dan Tahafut at-Tahafut Ibnu Rusd

 Ibnu Rusyd, yang nama lengkapnya Abu al-Walid Muhammad Al-Qurthubi Al-Andalusi.( Qurthubi baca: Cordoba) adalah Hakim Agung Cordoba. Seorang filosof dan pakar hukum Islam terkenal. Ibnu Rusyd lahir pada tahun 1126 Masehi, di Cordoba, dan wafat tahun 1198 di Maroko.

 Data ini berdasar prasasti yang tertulis di bawah patung beliau yang masih terawat dengan baik di balik benteng Kota Cordoba. Ibnu Rusyd produktif melahirkan karya-karya bermutu. Di antaranya Bidayatul Mujtahid, literatur perbanding mazhab fikih dengan gaya  pembahasan kritis dan sitematis.

 Di beberapa pesantren, kitab ini diajarkan seperti Pesantren Daarul Rahman asuhan KH. Syukron Makmun dan Pesantren Tahfizh dan Ekonomi Islam MULATZAM- Bogor

 Imam ibnu Abi Bakar al-Qurtubi, adalah alim besar, ahli hadits, dan  mufassir al-Qur’an yang terkenal, kitab Tafsir al-Qurthubi. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr al-Qurthubi.

 Lahir di Kordoba pada tahun 1214 dan wafat di Mesir pada  29 April 1273. Pernah menjabat Hakim Agung di Cordoba selama 30 tahun. Karya monumentalnya adalah Tafsir al-Qurtubi.

 Tafsir ini beraliran dirayah atau bil ma’qul yang tidak begitu terikat dengan riwayat. Dengan metode pembahasan tahlili, dalam arti sistematika  pembahasannya berurutan surat demi surat. 

 

Tidak ada komentar: