Catatan Rihlah
Semalam kami sudah ditunggu oleh Dr. Musthofa Najeem di kediamannya. “Kami tunggu sekarang” katanya dalam wa berbahasa Arabnya. Kami memang ketiduran, sehingga baru bisa bertenu jam 21.30 yg seharusnya jam 19.00.
Di
kediamannya kami diterima beliau dan anggota keluarga dengan sangat ramah. Kalau diperhatikan karamahan orang Maroko mirip dengan keramahan orang Indonesia. “Ahlan wa sahlan bikum fi biladikumust Tsani” (Selamat datang di negeri kedua anda). Kami dianggap seperti keluarga sendiri.
Obrolan pun sering diselingi dengan guyonan-guyonan segar. Saya melihat keluarga mereka memperlakukan anak-anak Indonesia spt anak sendiri. Terlihat ke akraban obrolan mereka dgn putri saya yang alumni kampus beliau. Juga dg mahasiswa Indonesia lainnya. Singkatnya seperti di negeri sendiri dan rumah tetangga dekat dgn rasa Arab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar