Minggu, 12 November 2023

Berziarah ke Makam Maula Abdul Aziz bin Mas'ud al-Dabbagh di Kota Fez, Maroko

 Catatan Rihlah, Sabtu, 11 Nopember 2023

Kami berangkat dari Hotel Euro di Rabat langsung menuju ke kota kota Fez yang ditempuh dalam waktu dua jam. Kami tiba di area Pemakaman luas di Fez, dan masuk melalui Bab Futuh ke arah makam wali Allah bernama Abdul Aziz bin Masüd Al-Dabbagh. Makam-nya terletak di atas tengah bukit. Meski tidak begitu terjal menanjak, namun terasa cukup melelahkan karena jalannya harus meliauk-liuk menghindari menginjak makam-makam lain yang terletak berderetan untuk menuju makam waliyullah tersebut. 

Setelah Azhar Fauzi (Ajay), mahasiswa S2 asal Indoensia di Universitas Al-Qoruwiyun, yang juga Alumni Pesantren TEI Multazam - Bogor menjelaskan sekelumit biografi dan kisah kewaliyan beliau. Beliau langsung memimpin tahlil dengan doa dibaca oleh saya.

Mengenal Abdul Aziz Ad-Dabbagh

Abu Faris Mawlay Abd al-Aziz bin Mas’ud al-Dabbagh al-Idrisi al-Hasani atau dikenal Sidi Abdul Aziz ad-Dabbagh. Seorang ulama tasawuf dari kota Fes, Maroko yang lahir pada 1679 (1090 H). Keluarganya berasal dari kota Salé di barat laut Maroko, tiba di Fes pada awal 1500-an.

Ajarannya dicatat dalam sebuah kitab panjang yang dikhususkan kepadanya oleh muridnya Ahmad ibn al-Mubarak al-Lamati al-Sijilmasi (w. 1743/1156 H) yang disebut al-Dhahab al-Ibriz min kalam Sayyidi al-Ghawth Abd al-‘Aziz al-Dabbagh (Emas murni dari kata-kata Sayyidi Abd al-Aziz al-Dabbagh). Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Syekh Abdul Aziz adalah salah satu syekh pertama yang memperkenalkan konsep Tariqa Muhammadiya yang menekankan pada pencapaian visi Nabi Muhammad dan mengakui esensi Nabi. Syekh dan penggantinya, Sidi Abdul Wahab al-Tazi dan Syekh Ahmad bin Idris al-Fasi semuanya dikatakan pernah bertemu dengan Rasulullah.

Kisah Abdul Aziz Ad Dabbagh

Suatu kisah menyebutkan bahwa Syekh Abdul Aziz Ad dabbagh, seorang dalam kalangan Tokoh Sufi termasuk ulama kelas atas atau bisa disebut sebagai wali yang ahli ibadah.

Suatu ketika, malaikat - datang dalam bentuk manusia - melihat nama wali Syekh Abdul Aziz Ad dabbagh di lembaran kitab Lauhul Mahfudz. Namanya itu terdapat dalam deretan penghuni neraka.

Melihat hal tersebut, malaikat merasa kasihan dan mendatangi wali Syekh Abdul Aziz Ad dabbagh. Malaikat berkata kepadanya:

"Wahai Abdul Aziz, untuk apa engkau ibadah sampai segitunya, sedangkan aku lihat namamu di lembaran Lauhul Mahfudz engkau adalah penghuni neraka," ujar Malaikat.

"Mau engkau ibadah bagaimanapun engkau tetap akan masuk neraka," lanjut Malaikat itu.

Menanggapi pertanyaan malaikat itu, wali Syekh Abdul Aziz Ad Dabagh menjawabnya demikian:

"Wahai malaikat, surga dan neraka bukan urusanku. Aku diciptakan oleh Allah Swt hanya untuk beribadah kepada Allah Swt sebagaimana Allah berfirman, Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaku. Mau aku masuk surga atau neraka itu haknya Allah," kata Syekh Abdul Aziz Ad Dabagh.

Subhanallah, beliau benar-benar ikhlas dalam beribadah.

Suatu ketika, malaikat kembali ke Lauhul Mahfudz dan melihat namanya telah dirubah oleh Allah Swt menjadi penghuni surga. Sebab Allah berhak menetapkan kitabullah.

Lantas malaikat kembali menemui wali Syekh Abdul Aziz Ad Dabagh dan berkata:

"Wahai Abdul Aziz, ada kabar gembira. Beru saja aku melihat namamu oleh Allah telah berubah menjadi penghuni surga," kata Malikat.

Syekh Abdul Aziz Ad Dabagh menjawab, "Alhamdulillah tapi sekali lagi malaikat, surga dan neraka bukan urusanku, aku beribadah hanya untuk menggapai Ridhonya Allah Swt,"

"Jika Allah Swt ridho aku di neraka, iya itulah tujuanku," katanya.

Mendengar jawaban wali Syekh Abdul Aziz Ad Dabagh itu malaikat pun merasa takjub dengan keikhlasannya dalam beribadah dan berkata:

"Wahai Abdul Aziz, ikhlasmu inilah yang membuat Allah ridha dan merubah namamu menjadi penghuni surga," ujar Malaikat itu.

 

Shalawat Imam Abdul Aziz al-Dabbagh yang pernah diijazahkan pada muridnya:

اللَّهُمَّ يَارَبِّ بِجَاهِ سَيِّدِنَا محُمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ اِجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ سَيِّدِنَا محُمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ فِي الدُّنْيَا قَبْلَ الأخِرَةِ

Ya Allah ya Tuhanku, dengan kedudukan pemimpin kami Muhammad bin Abdullah -shallallahu alai wa salam- Kumpulkan antari aku dan junjungan kami Muhammad bin Abdullah -shallallahu alai wa salam- di dunia, sbelum di akhirat.

 

Tidak ada komentar: