Rabu, 15 November 2023

Dari SIlaturrahi dengan Mahasiswa/i Indonesia di Maroko : "Tawwakkal Adalaha Modal Utama"

 Catatan Rihlah

Bersama mahasiswa/i Indonesia di Maroko
Dalam perjalanan rihlah kami ke Maroko dan Spanyol, kami menyempatkan bersilaturrahmi bersama para mahasiswa dan mahasiswi yang sedang menunut ilmu di Casabalnca Maroko. Peretemuan itu di adakan pada Selasa, 14 Nopember 2023 usai shalat maghrib di  sebuah syuqqoh/flat salah seorang mahasiswa bernama  Fauzi Azhar (disana sering dipanggil Fauzi). Berbarengan dengan acara beliau karena beliau juga bermaksud mengadakan syukuran walimatus safar karena akan berangkat ibadah umroh esoknya Rabu, 15 Nopember 2023.

Dalam pertemuan itu, saya diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan atau motivasi kepada para mahasiswa Indonesia di sana. Saya hanya menyampaikan cerita pengalaman pribadi saat saya kuliah di Islamabad Pakistan hingga kuliah di Makkah Arab Saudi. Cerita ini sama seperti cerita yang sampaikan saat memberi motivasi kepada mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Al-Azhar Mesir saat kunjungan saya ke Cairo beberapa tahun lalu.

Begin cerita saya, bahwa setiap kita sebagai musafir atau perantau di negeri orang, mesti akan berjumpa dengan segala persoalan. Terutama persoalan finansial di negeri rantau. Terlebih sebagai seorang yang sedang menunutut ilmu. Namun jangan khawatir, karena para penunut ilmu  di negeri orang itu adalah sama dengan seorang mujahid (pejuang) di jalan Allah, yang rezekinya, akan dijamin oleh Allah swt.

Dahulu, saat saya kuliah di Pakistan  saya mendapat beasiswa yang ternyata tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Beasiswa yang diterima hanya dapat bertahan untuk kebutuhan seminggu. Sehingga bekal yang dibawa dari rumah lambat laun menipis terpakai. Hingga akhirnya sampai ke titik zero. Saat itu kami urunan masak dan bergantian masaknya dengan teman-teman dari Indonesia. Namun sejak bekal saya habis, saya tau diri, sehingga saya menawarkan diri untuk memasak setiap hari tidak perlu bergantian karena tidak bisa ikut urunan dana untuk kebutuhan masak lagi.

Hingga saya berusaha untuk datang terlebih dahulu ke hostel (asrana) sebelum teman-teman tiba dari kampus, agar saya dapat memasak dan mempersiapakan makan unuk teman-teman. Sebagai orang yang ikut makan bersama teman-teman, maka saya pun lambat laun merasa malu kepada mereka. Namun bagaimana lagi, saya tak bisa berbuat apa-apa, karena berada di rantau jauh. Saat itu keluarga pun tidak lagi mengirim uang karena kondisi ekonomi sedang susah sejk wafatnya ayah. Saya -saat itu- cuma bisa tawakkal (berserah diri) dengan sepenuhnya. Saya berdoa dengan sepasrah-pasrahnya "Ya Allah, saya masih mau kuliah dan belajar, terserah Engkau mau diapakan saya ini". Ujar saya sejadinya dalam doa. Saat itu memang terasa sekali kepasrahan itu dirasakan dalam doa-doa saya.

Subhanallah, sepekan setelah itu, kejadian yang tak di duga-duga terjadi. Saya mendapat fax yang berlogo Universitas Ummul Quro Makkah yang memberi kabar kepada saya, bahwa pengajuan permohonan saya menjadi calon mahasiswa Ummul Quro Makkah yang pernah saya ajukan empat tahun lalu, diterima dan dimohon segera hadir di Makkah. Padahal sebelumnya saya sudah menunggu lama hingga saya anggap pengajuan saya sudah ditolak karena tidak ada panggilan selama 4 tahun. Hingga akhirnya saya berangkat ke Pakistan segera setelah mendengar ada kesempatan ke sana.

Ketika saya konsultasi kepada kyai saya KH. Syukron Makmun untuk memohon pertimbangan, apakah saya lanjutkan kuliah di Pakistan yang sedang berlangsung? atau saya ambil panggilan dari Makkah? Beliau menjawab, "Ambil Makkah, insya Allah berkah". Sejak itulah saya berangkat ke Tanah Suci, dan alhamdulillah hingga telah lulus kuliah pun, Allah masih memberi kesempatan ke Tanah Suci berkali-kali.

Allah swt berfirman:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya". (QS. At-Tholaq: 3)

Tidak ada komentar: