Jumat, 17 November 2023

Kesan-Kesan Berkunjungan ke Spanyol: "Aku temukan Islam di Negara Non Muslim, dan Tak Ku Temukan Islam di Negara Muslim"

Islamic Center di Madrid Spanyol
"Aku temukan Islam di Negara Non Muslim, dan Tak Ku Temukan Islam di Negara Muslim". Begitulah kesan yang pernah diutarakan oleh Syeikh DR. Yusuf al-Qordhowi dalam sebuah tulisannya sekitar dua puluh tahun lalu, saat saya masih kuliah di Makkah. 

Ternyata, kini kesan itu saya rasakan saat saya mengunjungi negeri Spanyol yang merupakan negeri yang ada di bagian barat benua Eropa. Untuk mencapai benua Eropa lewat Spanyol dari Maroko yang letaknya di utara benua Afrika hanya menyeberangi selat Gibraltar yang cuma ditempuh 30 menit saja jika menggunakan ferri penyebrangan. Tepatnya dari daerah Tonjah (Tanger) di Maroko menyeberangi selat Gibraltar ke daerah Tarifah (wilayah Spanyol)

Di depan Stadion Club Real Madrid - Spanyol
Ternyata , padahal di Spanyol, dan umumnya di Eropa di abad pertengahan dahulu dikenal dengan Dark Age (Era Kegeleapan) dimana konidisinya masih sangat primitif dan terkebelakang. Hingga tentara Spanyol dibawah komando raja Ferdinand dan dan ratu Isabella saat melakukan genoside terhadap warga muslim saat itu harus mencirikan warga muslim dengan kepemilikan wc atau kamar mandi di setiap rumahnya. Karena bangsa Eropa belum mengenal kebersihan seperti layaknya kaum muslimin. Jika ada orang muslim dengan diam-diam terpaksa harus mengaku kafir, tetap akan dibantai jika diperiksa di dalam rumahnya terdapat toiket atau kamar mandi.

Namun sekarang berubah 100%, setiap rumah warga Eropa di dalam rumah sudah memiliki wc dan kamar mandi yang justru lebih bagus dan bersih dari pada yang dimiliki oleh umat Islam di negara-negara mayoritas muslim, meskipun saya banyak menemukan wc atau toilet-toilet di rest area yang saya singgahi tidak terdapat wc dengan alat bersuci intinja dengan air, kecuali hanya disediakan tisu-tisu saja. Demikian juga yang terdapat di hotel-hotel di Spanyol. Sehingga kita sebagai orang Indonesia yang biasa beristinja menggunakan air merasa risih dan kesulitasn untuk beristinja setelah BAB atau BAK yang hanya menggunakan tisu saja di sana.

Salah satu kondisi yang patut kita cermati dan contoh adalah kebersihan di setiap sudut kota dan gang yang ada di Spanyol. Kami tidak menemukan sampah-sampah berserakan, baik di tengah jalan maupun di pinggir atau sudut kota. Hingga pada saat kami akan membuang sampah dari apartement yang kami sewa di luar apartement sulit mencari tempat sampah dimana sampah terlihat berantakan kecuali agak jauh kami temukan dan itupun tempat sampahnya dalam kondisi tertutup rapi dalam tempat sampah yang disediakan.

Kemudian budaya antri begitu sangat tertib. Hingga kami saat mohon didahulukan saat chek-in pesawat di Bandara pun, semua pihak, baik petugas bandara maupun calon penumpang tidak memberi izin untuk kami mendahului antrian. Mereka berkata: "Every body olso want to be first". Semua orang juga sama mau duluan. Akibatnya saat akan naik pesawat dari Madrid ke Rabat, saya ketinggalan pesawat padahal pesawat belum benar-benar take off dan saya tidak bisa bernego lagi. akhirnya kami harus membeli tiket pesawat baru dan berangkat malamnya. Jadi di Eropa jangan main-main dalam masalah didisplin waktu dan antri

Tidak ada komentar: